IndosatM2 Broom
IndosatM2 Broom atau yang dikenal dengan IM2 Broom adalah sebuah produk dari Indosat yang menyediakan akses internet prabayar yang berbasis teknologi 3G. Dengan menggunakan modem berjalan (mobile internet/mobile broadband), IM2 Broom ini menjadi salah satu produk yang banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk mengakses internet dari manapun dan kapanpun. Produk IM2 Broom ini disediakan dalam dua jenis produk yang berbeda, yaitu Broom Classic dan Broom Unlimited.
Indosat mendapatkan hak untuk mendapatkan alokasi pita frekuensi radio 1950-1955 MHz berpasangan dengan 2140-2145 MHz melalui lelang yang dimenangkan dan tertuang dalam Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 19/KEP/M.KOMINFO/2/2006 Tentang Penetapan Pemenang Seleksi Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000 Pada Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz. Indosat memenangkan lelang ini bersama Telkomsel dan Excelcomindo.
3,5G
suntingTeknologi 3,5G adalah teknologi yang merupakan penyempurnaan dari teknologi 3G. Teknologi ini merupakan teknologi transmisi data pita lebar yang berbasis HSDPA atau High-Speed Downlink Packet Access yang merupakan pengembangan dari W-CDMA. Teknologi ini mampu mengirimkan data dengan kecepatan 10 kali lipat dari kecepatan 3G. Jika dibandingkan dengan teknologi transmisi data sebelumnya, bisa dilihat bahwa kecepatan 3,5G jauh lebih tinggi. Sebagai gambaran, koneksi GPRS maksimal hanya 50kbps, EDGE atau yang sering disebut dengan teknologi 2,75G hanya sampai 150kbps, dan 3G sendiri maksimal sampai dengan 384 kbps. Sedangkan 3,5G yang berbasis HSDPA dapat mentransfer data dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps.
Jenis Produk IM2 Broom
suntingAda dua jenis produk dari IM2 Broom, yaitu Broom Classic dan Broom Unlimited. Broom Classic adalah produk IM2 Broom dengan sistem prabayar dan tarif Rp 0,5/kb, berbasis teknologi 3,5G dengan kecepatan hingga 3.6 Mbps. Sedangkan penggunaan Broom Unlimited dikenakan biaya Rp 200.000 per bulannya. Penggunaan hingga kuota 2 GB akan mendapatkan kecepatan hingga 256 kbps. Setelah penggunaan 2 GB, kecepatan akan turun hingga 64 kbps sampai masa berlaku satu bulan habis. Setelah itu kartu bisa diisi ulang kembali dengan mengisi ulang (top up) IM2 Broom dengan membeli voucher khusus dan kecepatan akan kembali hingga 256 kbps.
Modem Yang Digunakan
suntingModem yang digunakan adalah modem yang menggunakan teknologi 3,5G. Ada banyak 3,5G yang beredar di pasaran, ada yang sudah terbundel dengan paket IM2 Broom maupun dijual bebas. Selain itu, bisa juga menggunakan ponsel yang memiliki teknologi 3,5G.
Jangkauan wilayah
suntingJangkauan IM2 Broom meliputi:
Booming IM2 Broom dan Masalah Dalam Koneksi
suntingIM2 Broom mulai ramai dipakai sejak diperkenalkannya Broom Unlimited. Pada awal perkenalannya, paket perdana IM2 Broom dapat dibeli hanya dengan Rp 150.000 saja sudah termasuk voucher Rp 100.000. Walaupun harga modem 3G saat itu masih agak mahal (di atas Rp 1.000.000), tetapi produk ini sangat diminati karena harganya yang murah dan tidak ada kuota penggunaan. Pada awal produk IM2 Broom ini banyak konsumen yang puas dengan koneksi IM2 Broom, bisa dilihat dari banyaknya pembahasan di blog-blog lokal. Produk modem 3G yang beredar di pasaran pun makin banyak dan beragam, sehingga modem pun terus turun sehingga merangsang pertumbuhan pengguna IM2 Broom.
Jumlah pengguna IM2 Broom sendiri menjadi yang tertinggi dibanding provider mobile broadband lain. Menurut hasil riset Sharing Vision, para konsumer yang menggunakan IM2 Broom adalah sebesar 16%, sedangkan Indosat 3G 11%, XL 3G 11%, Mobile-8 8%, Jalawave dan Melsa 3%, dan lainnya 3%. Lembaga telematika ini mensurvei sedikitnya 150 responden pada Januari 2009.
Namun seiring berjalannya waktu dan jumlah pengguna pun makin banyak, mulai banyak keluhan mengenai koneksi IM2 Broom. Di forum-forum besar seperti Kaskus dan di blog-blog lokal Indonesia, keluhan mengenai koneksi yang sangat lambat, sulitnya terhubung dengan internet dan kekecewaan karena koneksi yang ada sekarang tidak seperti saat pertama IM2 Broom diluncurkan semakin banyak. Hal ini dapat dijelaskan dengan mengetahui peningkatan jumlah pengguna dan bagaimana Indosat meningkatkan jalur yang tersedia untuk data. Karena pada dasarnya koneksi internet bekerja dalam jalur-jalur data. Ketika jalur-jalur yang disediakan tersebut semakin padat, maka koneksi pun macet, sampai jumlah jalur data ditingkatkan oleh provider atau penyedia jasa koneksi internet. Hal ini juga yang terjadi dengan IM2 Broom, di mana ketika pengguna makin banyak, namun jalur yang disediakan tidak meningkat.
Selain masalah jumlah jalur data yang terbatas, masalah koneksi IM2 Broom juga dapat timbul jika modem tidak mendapatkan sinyal 3G. Ketika modem tidak dapat mendapatkan sinyal 3G, maka koneksi yang digunakan adalah GPRS, yang jauh lebih lambat dibanding 3G. Masalah lain adalah lokasi pengguna dengan BTS atau Base Transceiver Station. Semakin jauh lokasi pengguna dengan BTS maka sinyal yang didapat modem pun semakin kecil, sehingga koneksi pun semakin lambat.
Sebenarnya Indosat sudah menambah spektrum 3G miliknya menjadi 10 MHz setelah melunasi invoice up front fee lisensi tambahan frekuensi seharga Rp 160 miliar. Bersama Telkomsel, Indosat menerima tawaran pemerintah untuk menambah frekuensi 3G 5MHz.
Referensi
sunting- Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 19/KEP/M.KOMINFO/2/2006 Tentang Penetapan Pemenang Seleksi Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000 Pada Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz
- Jones, S., Kovac, R. & Groom F. M. (2009). Introduction to Communication Technologies: A Guide for Non-Engineers. Boca Raton, FL: CRC Press
- Korhonen, Joha. (2003). Introductiin to 3G Mobile Communications. Norwood, MRA: Artech House Inc
- Smith, Clint, Collins, Daniel. (2002). 3G Wireless Networks. New York: McGraw-Hill 684
- Situs IndosatM2 Diarsipkan 2010-02-07 di Wayback Machine.
- Situs Sharing Vision Diarsipkan 2017-10-01 di Wayback Machine.
Pranala luar
sunting- Situs IndosatM2 Diarsipkan 2010-02-07 di Wayback Machine.
- What is 3G Diarsipkan 2010-02-24 di Wayback Machine.
- Situs Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia Diarsipkan 2007-04-07 di Wayback Machine.