Indra Kamadjojo
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2023. |
Indra Kamadjojo (4 Oktober 1906 – 7 September 1992) adalah seorang penari, pemeran, dan pencerita, yang menjadi personifikasi tarian Hindia di Belanda.
Terlahir dengan nama Jan Leonard "Leo" Broekveldt di Banyumas, Hindia-Belanda (kini Indonesia), ayahnya adalah pejabat tinggi Belanda, dan ibunya berdarah Indo-Belanda. Leetje, begitu nama julukannya, memiliki masa remaja yang istimewa. Apabila orang tuanya sedang bepergian, ia selalu mondok di kediaman bupati. Bersama dengan putera bupati, ia menerima pelajaran tari Jawa. Ia juga berkenalan dengan tarian Indonesia dari Raden Mas Waloejo dari Solo, yang memberinya nama julukan Indra Kamadjojo. Ia mengenyam pendidikan di Hoogere Burgerschool di Yogyakarta.[1] Pada tahun 1920, sang ayah membawa dirinya sekeluarga ke Belanda, karena tidak dapat menahan tekanan pekerjaan di Nederlands-Indië.
Broekveldt belajar ekonomi di Rotterdam. Ia mulai berkarir sebagai juru tulis di Bataafsche Petroleum Maatschappij dengan harapan dikirim ke Nederlands-Indie.[2] Harapannya tidak terlaksana, dan ia memutuskan mempelajari hukum Hindia di Leiden, namun tak menyelesaikan studinya karena mulai mempelajari tarian klasik kepada Igor Shvetsov yang mengajar di sekolah tari milik Darja Collin.
Pertunjukan drama pertamanya adalah pada sketsa untuk revue Cor Ruys. Pada tahun 1936, Broekveldt memutuskan bergabung di grup balet yang dipimpin oleh Yvonne Georgi.[3] Pada akhir tahun 1930-an, ia mengadakan pertunjukan tari eksotis dengan isterinya sebagai duet di Jeantine et Leonard. Pada tahun 1939, ia bermain di Calcutta, 4 mei karya Lion Feuchtwanger yang disutradarai oleh Cruys Voorbergh sebagai Radjah Nenkomar.[4] Selama Perang Dunia II, ia tampil untuk Jerman Nazi dengan tarian eksotisnya. Ia berpindah ke Belgia pada tahun 1943, karena pemerintahan di sana lebih longgar.[5] Di saat bersamaan, ia membantu siapapun yang ingin bersembunyi dari peperangan.[6] Bila membawakan tarian Hindia, ia mengambil nama Indra Kamadjojo. Setelah PD II usai, ia sukses sebagai penari timur di Jerman, Prancis, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Skandinavia. Antara tahun 1947-1968, ia mengadakan pertunjukan cuma-cuma di Tropenmuseum. Sejak tahun 1955, ia harus membatasi diri dari melakukan gerak tari yang rumit akibat penyakit rematik, dan mulai jadi pencerita legenda Nusantara.[7]
Ia terlibat dalam pengembangan Den Haag sebagai kota dansa. Sebagai anggota komite penasihat, ia memberikan bentuk pendidikan tari di Konservatorium Kerajaan Den Haag. Pada tahun 1959, ia lulus gelar diploma negeri yang pertama.[2] Untuk Opera Belanda, ia menciptakan koreografi untuk Les pêcheurs de perles dan Turandot. Untuk Balet Nasional, ia merancang drama tari Krishna en Radha. Di saat bersamaan, ia juga bertanggung jawab untuk manajemen bisnis Nederlands Ballet selama kurang dari setahun.[8] Pada tahun 1974, ia turut bermain dalam miniseri De stille kracht dan berperan sebagai Bupati Ngadjiwa, serta turut menjadi penasihat dan pemandu adat Indonesia.
Kamadjojo mengajar di Akademi Balet Nel Roos, Konservatorium Brabant (pendahulu Sekolah Tinggi Seni Fontys) dan Akademi Tari Scapino. Ia juga menjadi ketua Nederlandse Beroepsvereniging van Danskunstenaars. Di luar kegiatan seni, ia menjadi guru yoga.
Indra Kamadjojo meninggal dalam usia 85 tahun di Prinsengrachtziekenhuis, Amsterdam.
Penghargaan
sunting- Pada tahun 1972, ia dianugerahi gelar ksatria dalam Orde Oranje-Nassau[9]
Serbaneka
sunting- Indra Kamadjojo menikah dengan Jeantine Dekker pada tahun 1935, yang dikenalnya semasa belajar tari kepada Igor Aleksandrovich Shvetsov. Dari pernikahan itu, lahir seorang putera.
- Pada tahun 1930, ia mendukung kemerdekaan Indonesia.
- Sebagai penutur kisah Kancil, ia dikenal di antara pemirsa TV di Belanda.
Pranala luar
sunting- Indra Kamadjojo di De late, late Lien show (video)
- Van Leeuwen, L. 2020. Indra: een wajangleven: Biografie van Leo Broekveldt (1906-1992). Amsterdam: Atlas Contact.
- Java blijft aan Indra trekken. Het Parool, 30 Maret 1974
- Indra Kamadjojo. Het Parool, 19 Desember 1981
- Indra Kamadjojo Beeld en Geluid
- ^ Legenden uit het Verre Oosten Nieuwsblad van het Noorden, 29 Oktober 1954
- ^ a b Deze Indische jongen uit Den Haag betoverde internationaal, toch is hij vergeten Algemeen Dagblad, 2 September 2020
- ^ Kunst: Wagnervereeniging Arnhemsche Courant, 25 September 1936
- ^ Kunst en Wetenschap: Calcutta, 4 mei. Nieuwsblad van het Noorden, 13 Januari 1939
- ^ Indra Kamadjojo: bemiddelaar tussen oost en west Algemeen Dagblad, 20 Oktober 1951
- ^ Het levensgeheim van de 'adellijke' Javaanse danser. NRC, 28 Januari 2021
- ^ Indra Kamadjojo gaf eerste troubadours-voorstelling. Het Parool, 3 Oktober 1955
- ^ Jan Huckriede verlaat het Nederlands Ballet. Algemeen Handelsblad, 20 Oktober 1959
- ^ Koninklijke onderscheiding Het Parool, 28 April 1972