Infeksi nosokomial

Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam berada di tempat tersebut.[1][2] Infeksi ini terjadi bila toksin atau agen penginfeksi menyebabkan infeksi lokal atau sistemik.[1] Contoh penyebab terjadinya infeksi nosokomial adalah apabila dokter atau suster merawat seorang pasien yang menderita infeksi karena mikroorganisme patogen tertentu kemudian mikroorganisme dapat ditularkan ketika terjadi kontak.[2] Selanjutnya, apabila suster atau dokter yang sama merawat pasien lainnya, maka ada kemungkinan pasien lain dapat tertular infeksi dari pasien sebelumnya.[2] Ada beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial, yaitu pencegahan infeksi dari kateter untuk saluran urin, kontrol infeksi pada pekerja rumah sakit, pencegahan infeksi intravaskuler, isolasi pencegahan di rumah sakit, pencegahan pneumonia dari rumah sakit, serta pencegahan infeksi dari peralatan operasi.[1] Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana orang yang sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang sangat dekat. Di tempat ini pasien mendapatkan terapi dan perawatan untuk dapat sembuh. Tetapi, rumah sakit selain untuk mencari kesembuhan, juga merupakan depot bagi berbagai macam penyakit yang berasal dari penderita maupun dari pengunjung yang berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan rumah sakit, seperti; udara, air, lantai, makanan dan benda-benda medis maupun non medis. Terjadinya infeksi nosokomial akan menimbulkan banyak kerugian, antara lain: lama hari perawatan bertambah panjang, penderitaan bertambah, biaya meningkat.

Infeksi nosokomial
Informasi umum
SpesialisasiPenyakit menular Sunting ini di Wikidata

Penyebab sunting

Infeksi nosokomial biasanya terjadi saat pekerja rumah sakit lengah atau kurang menjaga kebersihan dirinya. Infeksi nosokomial juga bisa dialami oleh pasien yang berobat ke rumah sakit. Selain itu staf medis yang berpindah dari satu pasien ke pasien lainnya bisa menjadi sarana penyebaran patogen. Pada dasarnya, staf bertindak sebagai vektor.

Referensi sunting

  1. ^ a b c (Inggris) Committee on Identifying Priority Areas for Quality Improvement, Karen Adams, Janet M. Corrigan (2003). Priority Areas for National Action: Transforming Health Care Quality. National Academies Press. ISBN 978-0-309-08543-4. Page.Page.79-80
  2. ^ a b c (Inggris) Steven Jonas, Raymond L. Goldsteen, Karen Goldsteen (2007). Introduction to the US health care system. Springer Publishing Company. ISBN 978-0-8261-0214-0. Page.175-177