Inilah Pamflet Itu
Inilah Pamflet Itu adalah buku kumpulan puisi yang ditulis oleh Hersri Setiawan.[1] Kumpulan puisi ini diambil dari pengalaman fisik dan psikologisnya selama menjadi tahanan politik Orde Baru.[1] Sebagain besar isi buku ini dituliskan selama ia tinggal di Kockengen, Belanda.[1] Di karya-karyanya ini ia tidak menggunakan bahasa provokatif, alih-alih malah menyelipkan ungkapan patriotisme sekaligus optimisme untuk masa depan yang lebih baik.[1]
Pengarang | Hersri Setiawan |
---|---|
Judul asli | Inilah Pamflet Itu |
Perancang sampul | Bayu Widodo |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Genre | Nonfiksi |
Penerbit | Yayasan Pondok Rakyat da Yayasan TIFA |
Tanggal terbit | September 2007 |
Halaman | xiv + 163 |
ISBN | ISBN 978-979-96-889-3-4 |
Isi Buku
suntingPuisi-puisi di dalam buku ini dianggap memiliki muatan komitmen moral dan politik.[1] Yaitu komitmen moral dan politik penulisnya yang bersimpati pada perjuangan buruh dan tani.[1] Muatan-muatan ini diungkapkan dengan nada provokatif yang membangun rasa dendam, melainkan hanya sinisme dan kemarahan.[1] Selain itu, puisi karangan penulis juga dianggap sebagai potret sekaligus suara zaman sang penulis.[1] Karya-karya seperti Sajak Ulang Tahun, Macapat Baru (Pertemuan dengan Istri), Malam Penyair, Musim Gugur, Tsunami 2, Pagi Terakhir di Kockengen, dan Tanpa Suara dapat menjadi contoh bentuk puisi kontemplatif. Yaitu, puisi-puisi yang dibuat dari hasil renungan mendalam atas kehidupan yang dialami oleh penulis.[1]
Daftar Isi
suntingDaftar isi ini dikutip dari cetakkan pertama buku "Inilah Pamflet Itu" yang terbit pada bulan September tahun 2007.[2]
- Bunga Liar Musim Semi
- Jakarta
- Pantai Salenko
- Sajak Ulang Tahun
- Amsterdam cs
- Catatan Ganti Tahun
- Demonstran
- Rindu
- Suara Jalanan
- Dialog
- Macapat Baru
- Macapat Baru 2
- Dunia Lambang
- Karangan Tak Bernama
- In Memoriam Rejim Orde Baru
- Nyanyian Untuk Maharaja $uharto
- Kenang-Kenanglah Kami
- Malam Penyair
- Musim Gugur
- Padamu Indonesia 2002
- Trilogi Peristiwa
- Vredeburg 1
- Vredeburg 2
- Tsunami 1
- Tsunami 2
- Pagi Terakhir di Kockengen
- Kata-Kata Patah
- Bayangan Rasa
- Catatan Awal 2005
- Kesan
- Natal 2004
- Yasser Arafat
- Tanpa Suara
- Munir in Memoriam
- Mbak Tiek, Mbakyuku
- Fatamorgana Musafir
- Korban
- Perlombaan Jamhur
- Tengah Malam
- Berburu Teroris
- Pesan Tanpa Kata
- Iklan-Iklan Akbar 2004
- Pemburu Matahari
- Tanpa Kepala
- Jamuan Teh
- Bersapa Dengan Alam
- Aku Berpikir
- Anak Korban Perang
- Tentang Orang-Orang Klayaban
- Babad Tanah Jawi
- Kembang Api
- Pagi Tahun Baru
- Hujan Salju
- Ruh Militerisme
- Pemandangan Kebun
- Dada Garuda Pancasila
- Parangtritis
- Percakapan
- Perjalanan
- Jitske
- Suara
- Romo Mangun
- Surat Untuk Penunggu Desa Cakrawala
- Roh Kemerdekaan
- Tentang Berita Duka
- Sajak Tentang Gender
- Surat Seorang Perantau
- Tentang Kemerdekaan
- Tanah Air Tragedi
- Suara Rakyat: Jika
- Mimpi Tentang Waktu
- Surat Dari Yogya
- Ziarah
- Seruan Pada Sesama Korban
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i Dude. ""Inilah Pamflet Itu", Antologi Puisi Kontemplatif Hersri Setiawan". Gudeg.net. Diakses tanggal 26 Februari 2021.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Setiawan, Hersri (September 2007). Inilah Pamflet Itu. Jakarta, Yogyakarta,: Yayasan Tifa, Yayasan Pondok Rakyat,. hlm. ix–x. ISBN 978-979-96-889-3-4.