Ipau
Ipau | |
---|---|
Nama lain | Lasagna Kalimantan, Petah Asia |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Kalimantan Selatan |
Hidangan nasional terkait | Indonesia |
Dibuat oleh | Suku Banjar |
Suhu penyajian | Hangat dan dingin |
Bahan utama | Tepung beras, tepung terigu, daging ayam |
Bahan yang umum digunakan | telur, bawang |
Sunting kotak info • L • B |
Ipau adalah makanan khas dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan sudah ditetapkan dalam SK Walikota nomor 811/2017.[1] Kue Ipau berwarna putih, berbentuk bulat dengan taburan daging di lapisan atasnya dan memiliki tekstur lembut. Ipau dikenal sebagai kue tradisional yang diolah oleh warga dari keturunan Arab yang berasal dari Kelurahan Antasan Kecil Barat, Banjarmasin Tengah atau di Kampung Arab-nya Banjarmasin.[2] Kue Ipau ada yang disajikan kering dan ada yang basah. Kue Ipau yang basah dikarenakan ditambah siraman kuah santan. Kue ini memiliki cita rasa manis dan gurih dari kuah santan dan taburan daging sapi.
Sekilas kue ini memiliki tampilan yang mirip dengan Lasagna. Hal ini dikarenakan bentuk kue Ipau yang memiliki banyak lapisan dengan daging di setiap lapisannya. Ipau biasanya dijual di bulan Ramadan dan merupakan salah satu takjil untuk berbuka puasa.[2] Kue Ipau akan dijual dalam bentuk loyang atau potongan kecil.
Etimologi
suntingTidak mudah untuk melacak asal mula nama kue ini. Penamaan Ipau bukan berasal dari kosa kata bahasa Banjar melainkan berasal dari kebiasaan orang Banjar yang terbiasa menambahkan huruf vokal 'i' di depan nama orang. Ipau diduga berasal dari nama pembuat pertama kali kue ini.[3] Asumsi lain menyatakan bahwa Ipau adalah bentuk penyimpangan dari bahasa Arab 'Upuu' yang berarti 'iris' atau 'kerat'. Sesuai dengan bagaimana kue ini disajikan.[4]
Pembuatan
suntingKue Ipau terbuat dari lapisan-lapisan adonan yang terbuat dari tepung terigu, telur dan susu. Sedangkan isinya terdiri dari campuran wortel, kentang, bawang bombay, daging dan sayuran lainnya. Lapisan-lapisan tersebut dikukus dan ketika matang bisa disajikan dengan cara disiram kuah santan dan ditaburi seledri, daun bawang dan bawang goreng.
Penghargaan
suntingPada 16 Desember 2017, diselenggarakan acara Festival Kuliner Wadai Khas Banjar dimana salah satu rangkaian acaranya adalah Parade 1000 Wadai Ipau. Sekitar 1005 porsi kue Ipau disajikan untuk pengunjung.[1] Hal ini membuat kota Banjarmasin mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) untuk kategori:[5]
- Pemrakarsa Rekor Penyajian Ipau Terbanyak
- Penyelenggara Makan Ipau Terbanyak
- Makan Bersama Wadai Ipau Peserta Terbanyak
- Tim Penggerak PKK Penyelenggara Rekor Penyajian dan Makan Ipau Terbanyak;
Referensi
sunting- ^ a b "Banjarmasin Pecahkan Rekor Dunia Makan Ipau Terbanyak - Kabar Kalimantan". 2017-12-17. Diakses tanggal 2022-06-06.
- ^ a b Yoenus, 2015-06-19 (Mohamad). "Ipau, Kue Arab yang Populer di Banjarmasin, Kental Santannya Menggoda". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-06-06.
- ^ prokal.co. "Yang Asyik dari Bulan Ramadan di Banjarmasin: Konon Diambil dari Nama Pembuat Pertama | Radar Banjarmasin". kalsel.prokal.co (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 2022-06-06.
- ^ Permana, Johdan Ahmed Adi (2021-11-19). "Wadai Ipau, Sajian asli Arab dan Menjadi Kudapan Khas Warga Banjarmasin - Ayo Indonesia". Wadai Ipau, Sajian asli Arab dan Menjadi Kudapan Khas Warga Banjarmasin - Ayo Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-06.
- ^ "Parade 1000 Wadai Ipau". Media Center Banjarmasin. Diakses tanggal 2022-06-06.