Ira Lalaro

danau di Timor Leste

Danau Ira Lalaro (disebut juga Iralalaro, Ira-Lalaro, Surubec, Suro Bec) adalah sebuah danau air tawar yang berlokasi di Mehara, Subdistrik Tutuala, Munisipalitas Lautém, Timor Leste.[1] Danau ini merupakan yang terbesar di Timor Leste[2] dan juga di seluruh Pulau Timor.[3] Danau Ira Lalaro merupakan bagian dari Area Burung Penting Gunung Paitchau.[4] Kawasan ini, beserta Sungai Irasiquero terletak di dalam cekungan karst (polje) yang luas. Danau ini memiliki luas sekitar 10–55 kilometer persegi (3,9–21,2 sq mi).

Danau Ira Lalaro
Location of lake in East Timor
Location of lake in East Timor
Danau Ira Lalaro
Koordinat8°27′0″S 127°8′0″E / 8.45000°S 127.13333°E / -8.45000; 127.13333 (Lake Ira Lalaro)
Aliran keluar utamaSungai Irasiquero
Terletak di negaraTimor Leste
Panjang maksimal6,5 km (4,0 mi)
Lebar maksimal3 km (1,9 mi)
Area permukaanRata-rata 19 km2 (7,3 sq mi)
Ketinggian permukaan318 m (1.043 ft)
PermukimanMehara, Malahara, Poros, Muapitine
Peta
Peta

Geografi dan geologi

sunting
 
Peta Subdistrik Tutuala

Ira Lalaro terletak di ujung timur Pulau Timor, dan merupakan bagian dari Taman Nasional Nino Konis Santana (TN seluas 680 kilometer persegi (260 sq mi) yang didirikan pada Agustus 2007 oleh pemerintah Timor Leste).[5][6] Danau ini terletak di sebuah cekungan yang dibatasi oleh Pegunungan Paitchau, di dataran tinggi Lospalos. Kawasan ini merupakan area pegunungan kapur, yang di dalamnya terdapat susupan, lembah buta, gua, dan mata air. Ira Lalaro memiliki luas rata-rata 1.900 hektare (4.700 ekar), bervariasi antara 1.000–5.500 hektare (2.500–13.600 ekar). Aliran air danau bergerak ke timur dan ketika air surut di musim kemarau, sebagian danau ini berubah menjadi padang rumput yang ditumbuhi semak belukar.[7] Kawasan danau dikelilingi oleh hutan kering tropis yang dihuni berbagai satwa. Sungai Irasiquero, yang berhulu di Danau Ira Lalaru, menghilang sekitar 35 kilometer (22 mi) dari danau, dan tidak muncul lagi ke permukaan; hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sungai tersebut mengalir di bawah tanah menuju pantai. Pemukiman manusia berada di daerah tersebut.[8]

Keanekaragaman hayati

sunting
 
Ular viper timur di dataran banjir danau

Aneka satwa yang hidup di Danau Ira Lalaro dan Sungai Irasiquero merupakan komponen dari ekosistem lahan basah. Sementara hutan di sekitarnya merupakan daerah yang belum terjamah.[8] Dengan adanya aliran air permukaan yang tidak permanen, invertebrata yang ditemukan di danau dan sungai terdiri dari invertebrata makro yang termasuk dalam 57 famili tanpa adanya krustasea dekapoda.[8] Ular viper timur (Trimeresurus insularis) dan kalajengking kayu (Lychas mucronatus) dilaporkan hidup di dataran banjir danau. Buaya muara (Crocodylus porosus) juga ditemukan di sekitar danau. Hewan ini tidak diburu oleh penduduk setempat karena dianggap sebagai hewan suci dan dikenal sebagai lafaek dalam bahasa Tetum. Perahu tidak boleh digunakan di danau, berdasarkan kepercayaan tradisional bahwa ikan di danau akan mati jika danau dilintasi perahu. Penduduk desa terpaksa berdiri di air untuk menangkap ikan, sehingga serangan buaya yang mematikan kerap terjadi. Para nelayan mensiasati hal ini dengan memakai rakit guna menghalau serangan buaya. Kura-kura berleher-ular timor (Chelodina mccordi timorensis) hidup di kawasan danau dan sungai sebagai satwa endemik.[8] Nama lokalnya adalah beo, dan nama Tetumnya adalah lenok kakorok ular. Chelodina mccordi dianggap sebagai salah satu dari 25 kura-kura paling terancam punah di dunia dan dilindungi di bawah CITES Appendix II.[9] Terdapat 21 spesies ikan di danau ini termasuk spesies ikan hardyhead endemik Craterocephalus laisapi yang ditemukan di bagian tengah Sungai Irasiquero.[8][5]

Daerah danau ini merupakan habitat aneka burung air baik burung yang bermigrasi maupun yang menetap.[5] Ini adalah bagian dari Area Burung Penting Gunung Paitchau dan Danau Ira Lalaro. Salah satu spesies burung yang terancam punah adalah kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea). Spesies lain yang ditemui adalah: undan kacamata (Pelecanus conspicillatus), belibis kembang (Dendrocygna arcuata), mandar hitam (Fulica atra), berkik rawa (Gallinago megala), titihan australia (Tachybaptus novaehollandiae), punai timor (Treron psittaceus), cekakak kalung-cokelat (Todiramphus australasia), opior timor (Heleia muelleri) dan sikatan timor (Ficedula timorensis).[10] Terdapat 16 jenis kelelawar, di antaranya nyap biasa (Rousettus amplexicaudatus), kelelawar tapal kuda Canut (Rhinolophus canuti), dan barong sumba (Hipposideros sumbae).[8]

Referensi

sunting
  1. ^ Miksic, John Norman; Goh, Geok Yian; Connor, Sue O (2011). Rethinking Cultural Resource Management in Southeast Asia: Preservation, Development, and Neglect. Anthem Press. hlm. 45–. ISBN 978-0-85728-389-4. 
  2. ^ Daniel Fitzpatrick (June 2002). Land claims in East Timor. Asia Pacific Press. hlm. 23. ISBN 978-0-7315-3688-7. 
  3. ^ Asian Perspectives. University Press of Hawaii. 2005. hlm. 196. Diakses tanggal 27 July 2013. 
  4. ^ "TL07 - Important Bird Areas factsheet: Monte Paitchau (proposed Conis Santana National Park)". BirdLife International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 27 July 2013. 
  5. ^ a b c "New Subspecies of the Snakeneck Turtle Chelodina mccordi from Timor-Leste (East Timor) (Testudines: Chelidae)". Chelonian Research Foundation. 
  6. ^ "East Timor". Encyclopedia of the Nations. )
  7. ^ "Victor Valley College Tropical Research Initiative Herpetofauna of Timor-Leste Phase I". Markoshea.info. 
  8. ^ a b c d e f White, Susan; White, Nicholas; Middleton, Greg (2006). "Report of findings on the proposed Iralalaro hydro-electric power scheme, Timor-Leste" (PDF). Timor-Leste Institute for Development Monitoring and Analysis. 
  9. ^ Rhodin, A.G.J.; Walde, A.D.; Horne, B.D.; van Dijk, P.P.; Blanck, T.; Hudson, R. (2011). Turtles in trouble: the world’s 25+ most endangered tortoises and freshwater turtles (PDF). IUCN/SSC Tortoise and Freshwater Turtle Specialist Group, Turtle Conservation Fund, Turtle Survival Alliance, Turtle Conservancy, Chelonian Research Foundation, Conservation International, Wildlife Conservation Society, and San Diego Zoo Global, Lunenburg, Massachusetts, USA. hlm. 54. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-10-29. Diakses tanggal 2022-01-01. 
  10. ^ "Birds, birding and conservation in Timor-Leste". Scribbid.com.