Irvan S. Kartawiria
Irvan Setiadi Kartawiria (lahir 12 Mei 1976) adalah seorang dosen, scientist dan pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Pria yang cukup dikenal dengan nama Irvan Karta yang merupakan lulusan sarjana teknik dari Institut Teknologi Bandung tahun 1999 ini[1] membawa wajah baru bagi dunia stand up comedy di Indonesia.
Irvan Karta | |
---|---|
Lahir | Irvan Setiadi Kartawiria 12 Mei 1976 Sukabumi, Indonesia |
Nama lain | Irvan Karta |
Pekerjaan | Pelawak tunggal, Dosen, Scientist |
Karier
suntingIrvan merupakan seorang comic yang membawa wajah baru di dunia stand up comedy, di mana seseorang dengan intelektualitas tinggi mampu menghibur banyak orang lewat pertunjukan stand up comedy. Materi yang dibawakan memang selalu dikaitkan dengan logika ilmiah sains. Dosen yang merupakan ahli bioproses ini dulunya adalah seorang karyawan yang sangat sukses. Namun, dia meninggalkannya demi menggapai hasrat dan cita-citanya untuk menjadi seorang pendidik.
Pekerjaan sebagai dosen
suntingMeskipun dia seorang dosen, dia merupakan sosok yang lebih suka menempatkan dirinya sebagai teman bagi para murid-muridnya. Dia memiliki pemikiran bahwa apa yang ingin dia ajarkan dan sampaikan kepada murid akan lebih terserap bila dia memposisikan dirinya sebagai teman. Maka dia selalu berusaha menyempatkan diri agar bisa berinteraksi dengan para murid di lingkungan-lingkungan non akademis dan jauh dari kesan formal serta kaku.
Sosok yang hangat dan ceria ini sangat suka meluangkan waktunya untuk ikut berkumpul bersama para murid dalam suasana santai, untuk sekadar berbincang ringan namun disisipi petuah-petuah penting yang secara efektif masuk dan membentuk karakter-karakter dari para murid. Karena menurut dia, pendidikan dan pembinaan harus dilakukan secra menyeluruh, tidak hanya terkait hal-hal akademis namun juga hal-hal non akademis.
Sosok ini benar-benar berlawanan dengan karakter umum dari para dosen yang biasanya memposisikan diri sebagai profil yang sibuk, sulit diakses, kaku, berbicara sok tinggi dan terkesan berjarak. Berbeda dengan dosen pada umumnya, dia tidak berpikiran bahwa dosen yang sukses, baik dan hebat adalah sosok yang selalu sibuk dengan hal-hal akademis, berkutat dengan buku dan teori, serta terkurung dalam berbagai proyek penelitian, tetapi sedikit berinteraksi lebih dalam dengan para murid, dan berkesempatan membentuk karakter para murid dari interaksi yang terjadi.
Dia selalu berpikir bahwa mendidik pemikiran dari para murid hanya merupakan bagian kecil dari tugas seorang pendidik, karena bagian yang lebih besar adalah mendidik karakter, mental, dan hati dari para murid. Dan hal tersebut tidak bisa hanya dilakukan dan diberikan di dalam ruang kelas atau laboratorium, dan juga tidak bisa diberikan hanya di dalam lingkungan kegiatan akademis.[2]
Menjadi komika
suntingSalah satu media yang dia gunakan dalam mendidik para muridnya adalah dunia stand up comedy. Meski memiliki berbagai kesibukan, dia menyempatkan diri untuk menggeluti dunia stand up comedy. Pak Irvan memilih dunia stand up comedy bukanlah tanpa alasan, dia ingin menunjukan kepada semua orang dan khususnya kepada para muridnya bahwa dengan dispilin dan ketulusan yang tinggi maka dalam hidup, kita harus dan dapat melakukan keseimbangan hidup. Belajar itu bagus, bekerja juga bagus, tetapi bukan berarti kita harus membunuh waktu di kehidupan kita hanya dengan hal-hal tersebut. Kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya penyeimbang juga perlu dilakukan demi mendapatkan kehidupan yang sukses namun tidak semu. Dan dia menunjukan bahwa ke dua hal tersebut bisa dilakukan dan bersandingan dengan baik tanpa harus merusak atau merugikan satu sama lain.
Bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Bintaro, Tangerang, dan Serpong (BTS),Irvan memilih sains sebagai karakter dari materi dari semua aksi panggung stand up comedynya. Sebuah tema yang tidak lazim untuk bersandingan, sains dan komedi. Namun dia ingin menunjukan sisi lain dari sains, sehingga orang-orang memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap sains, tidak hanya sudut pandang yang menganggap sains itu sulit, kaku dan tidak menarik. Dia ingin menunjukan kepada semua orang bahwa di balik penampakan yang menjelimet, sains memiliki sisi-sisi yang lucu dan menarik.
Scientiae Comedium merupakan nama aksi panggung tunggal tahunan yang dia buat, yang berisi materi-materi sains dari sudut pandang komedi. Pada tanggal 28 November 2015 merupakan pementasan tahun ke dua dari Scientiae Comedium, dan mungkin dia adalah satu-satunya sosok di Indonesia yang berani konsisten di dunia stand up comedy dengan mengusung tema sains.[3]
Sebelum SUCI 6, sudah ada dosen yang pernah mengikuti kompetisi ini. Diantaranya ada Sakdiyah Ma'ruf di SUCI dan Pulung Siswantara di SUCI 3. Irvan sendiri mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Season 6 melalui special hunt bersama dengan Radit Vent dan Zarry Hendrik. Irvan bersama Zarry berhasil lolos lewat audisi khusus ini di Jakarta. Di SUCI 6, tercatat Irvan menjadi kontestan tertua dari semua kontestan yang jadi finalis SUCI 6. Materi yang dibawakan selalu berkaitan dengan logika ilmiah sains. Sama seperti Radit Vent, Irvan merupakan salah satu komika di SUCI 6 yang memiliki persona seorang dosen dan selalu berhasil menghibur penonton setiap minggunya dengan membawa wajah baru di dunia stand up comedy.[4] Comic yang juga penggemar dari JKT48 ini close mic di show 11 saat membawakan tema dangdut.
Pendidikan
sunting- S1 Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung (1993-1999)
- S2 Biotechnology di University of New South Wales (2000-2001)
- S3 Agroindustrial Technology di Institut Pertanian Bogor (2010-2015)
Pengalaman Kerja
sunting- PPIC Manager di PT. Actavis Indonesia (2001-2006)
- Head of Department di Universitas Swiss German (2006-2010)
- Dekan di Universitas Swiss German (2010-2015)
- Faculty Member di Universitas Swiss German (2006-sekarang)
Acara Televisi
sunting- Stand Up Comedy (Metro TV)
- Stand Up Comedy Indonesia (Kompas TV) sebagai finalis tahun 2016.
- SUPER (Kompas TV)
Referensi
suntingPranala luar
sunting- Twitter Irvan Karta
- (Indonesia) Profil Irvan Karta di Linkedin[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) Blog Irvan Karta