Isamu Noguchi (野口 勇, Noguchi Isamu, 17 November 1904 – 30 Desember 1988) adalah seniman dan arsitek lanskap Jepang-Amerika yang berkarier dalam bidang seni selama enam dekade sejak tahun 1920-an.[1] Selain dikenal untuk karya-karya berupa patung di tempat-tempat umum, Noguchi juga mendesain set panggung untuk pementasan balet Martha Graham, serta mebel dan lampu yang diproduksi massal, beberapa di antaranya hingga kini masih diproduksi dan dipasarkan.

Isamu Noguchi
Isamu Noguchi, 1941.
Lahir(1904-11-17)17 November 1904
Los Angeles, California
Meninggal30 Desember 1988(1988-12-30) (umur 84)
New York City, New York
KebangsaanAmerika Serikat
Dikenal atasseni patung, arsitektur lansekap, desain mebel
Karya terkenalRed Cube (New York City), Black Sun (Seattle), Sky Gate (Honolulu), lentera Akari, meja launs Herman Miller
Gerakan politikBiomorfisme
PenghargaanMedali seni Logan (Art Institute of Chicago), 1963; Medali Emas, Architectural League of New York, 1965; Brandeis Creative Arts Award, 1966; Medali Emas (American Academy of Arts and Letters), 1977; Order of the Sacred Treasure; National Medal of Arts (1987)

Pada tahun 1947, Noguchi mulai bekerja sama dengan Herman Miller, perusahaan tempatnya berkolaborasi dengan George Nelson, Paul László, dan Charles Eames untuk memproduksi produk-produk mebel modern, termasuk meja Noguchi yang sekarang masih diproduksi.[2] Karya-karyanya abadi di seluruh dunia, terutama di Museum Noguchi, New York City.

Biografi sunting

Masa muda (1904–1922) sunting

Isamu Noguchi dilahirkan di Los Angeles sebagai anak di luar nikah dari penyair Jepang Yone Noguchi yang tinggal di Amerika Serikat dan ibu orang Amerika Serikat bernama Léonie Gilmour. Ibunya adalah seorang penulis yang menyunting karya-karya Yone Noguchi. Ayah dan ibunya tidak menikah. Yone Noguchi memutuskan hubungan dengan Léonie Gilmour yang sedang mengandung karena memiliki rencana menikahi pacar seorang wartawan The Washington Post bernama Ethel Armes. Setelah melamar Ames, ayahnya pulang ke Jepang pada akhir Agustus 1904, dan mulai menetap di Tokyo sambil menunggu kedatangan tunangannya. Namun pertunangan keduanya batal setelah Ames tahu Léonie sudah melahirkan.

Pada tahun 1906, Yone mengundang Léonie datang ke Tokyo membawa serta anaknya. Meskipun awalnya tawaran itu ditolaknya, Léonie akhirnya mau juga pergi ke Jepang karena di Amerika Serikat sedang terjadi sentimen anti-Jepang mengikuti pecahnya Perang Rusia-Jepang.[3] Léonie dan anak laki-lakinya berangkat dari San Francisco pada bulan Maret 1907, dan berjumpa dengan Yone Noguchi di Yokohama. Anak laki-laki itu kemudian diberi nama Isamu (, "keberanian"). Sebelum Léonie dan Isamu tiba di Jepang, Yone ternyata sudah menikah dengan seorang wanita Jepang, dan hampir tidak pernah memenuhi tugas sebagai seorang ayah. Ayah dan ibunya berpisah. Isamu lalu diajak ibunya tinggal berpindah-pindah di beberapa tempat di Jepang.

Pada tahun 1912, sewaktu Isamu dan ibunya tinggal di Chigasaki, seorang adik lahir dari hasil hubungan ibunya dengan lelaki yang namanya tidak diketahui. Adik tiri perempuan itu, nantinya bernama Ailes Gilmour yang dikenal sebagai perintis tari modern Amerika. Ketika ibunya mendirikan rumah di Chigasaki, Isamu yang masih berusia 8 tahun disuruh ibunya untuk "memandori" pekerja bangunan. Ibunya berusaha mengembangkan bakat artistik putranya dengan menugaskannya mengurus kebun dan bekerja magang dengan seorang tukang kayu setempat.[4] Isamu kembali diajak ibunya pindah pada bulan Desember 1917, kali ini ke permukiman orang asing berbahasa Inggris di Yokohama.

Pada tahun 1918, Isamu Noguchi dikirim pulang ke Amerika Serikat untuk bersekolah di Rolling Prairie, Indiana. Setelah lulus, Dr. Edward Rumely membawanya ke LaPorte, Indiana untuk tinggal di asrama bersama pastor Swedenborgian bernama Samuel Mack. Noguchi lalu disekolahkan di Sekolah Menengah Atas La Porte hingga lulus pada tahun 1922. Pada masa mudanya, ia dikenal orang dengan nama alias Sam Gilmour.[5]

Awal karier artistik (1922–1927) sunting

Setelah lulus sekolah menengah atas, Noguchi mengutarakan keinginannya untuk menjadi seniman kepada Dr. Rumely.[6] Keinginan itu dipenuhi Dr. Rumely meskipun ia lebih menginginkan anak angkatnya itu menjadi dokter. Noguchi dikirim ke Connecticut untuk magang dengan seorang teman bernama Gutzon Borglum yang dikenal sebagai pembuat Memorial Nasional Gunung Rushmore. Proyek Borglum saat itu adalah sebuah patung kolosal berbentuk 42 orang manusia beserta dua penunggang kuda yang diberi nama Wars of America di kota Newark, New Jersey. Sebagai salah seorang perantis untuk Borglum, Noguchi hanya mendapat pelatihan sedikit sebagai pematung. Tugasnya mengurusi kuda-kuda dan berpose untuk patung sebagai Jenderal Sherman. Meskipun demikian, ia berkesempatan belajar sedikit mengenai teknik pengecoran dari orang Italia asisten Borglum, dan menyelesaikan bagian dada patung Abraham Lincoln.[7] Pada akhir musim panas, Noguchi diberi tahu oleh Borglum bahwa dirinya tidak akan pernah menjadi seorang pematung. Ia lalu mempertimbangkan kembali saran Dr. Rumely agar menjadi dokter.[8]

Noguchi lalu pergi ke New York City untuk berkumpul kembali dengan keluarga Rumely di rumah baru kediaman mereka. Berkat bantuan keuangan dari Dr. Rumely, Noguchi pada Februari 1922 diterima sebagai mahasiswa kedokteran di Universitas Columbia. Tidak lama kemudian, ia bertemu dengan peneliti bakteriologi Hideyo Noguchi yang menyarankannya untuk kembali menekuni bidang seni. Ia juga berkenalan dengan penari Jepang bernama Michio Itō yang kemudian mencarikan koneksi untuknya di dunia seni.[9] Pengaruh lain yang membulatkan keputusannya untuk menekuni bidang seni, datang dari ibunya sendiri. Pada tahun 1923, ibunya pindah dari Jepang ke California sebelum kemudian bermukim di New York.

Pada tahun 1924, ketika masih kuliah di Universitas Columbia, Noguchi mengikuti saran ibunya untuk mengikuti kelas malam di Sekolah Seni Leonardo da Vinci. Kepala Sekolah Onorio Ruotolo langsung terkesan dengan karya Noguchi. Tiga bulan kemudian, Noguchi sudah mengadakan pameran pertama untuk karya-karyanya berupa plaster dan terakota. Tak lama kemudian, ia keluar dari Universitas Columbia untuk mengejar karier sebagai pematung. Sejak itu pula nama keluarga Gilmour yang telah bertahun-tahun digunakannya diganti menjadi Noguchi.

Setelah pindah ke studio milik sendiri, Noguchi banyak menerima order patung dada, dan memenangi Medali Seni Logan. Pada periode ini pula ia sering mengunjungi pameran avant garde di galeri-galeri milik para modernis seperti Alfred Stieglitz dan J. B. Neuman. Ia juga khususnya tertarik dengan pameran karya pematung Romania Constantin Brâncuşi.[10]

Pada akhir 1926, Noguchi melamar beasiswa Guggenheim Fellowship. Pada surat lamarannya, ia menyatakan minatnya belajar memotong batu dan kayu di Paris selama setahun agar "dapat memahami bentuk tubuh manusia dengan lebih baik lagi", menghabiskan setahun lagi melakukan perjalanan di keliling Asia, lalu memamerkan karya-karya sebelum kembali ke New York.[11] Ia mendapatkan beasiswa itu meskipun umurnya tiga tahun lebih muda dari persyaratan yang ditetapkan.

Perjalanan awal (1927–1937) sunting

Noguchi tiba di Paris pada April 1927, dan tak lama kemudian bertemu dengan pengarang Amerika Robert McAlmon yang membawanya ke studio Constantin Brâncuşi untuk diperkenalkan. Meskipun ada halangan bahasa (Noguchi hampir-hampir tidak bisa bicara bahasa Prancis dan Brâncuşi tidak bisa bahasa Inggris[12]), Noguchi dijadikan asisten Brâncuşi's selama7 bulan berikutnya. Pada waktu itu pula, Noguchi memperoleh dasar-dasar dalam pahat batu, medium yang tidak dikenalnya. Ia nantinya mengaku bahwa apresiasi "nilai momentum" adalah salah satu pelajaran berharga dari Brâncuşi.[13] Di Prancis, Noguchi memiliki banyak teman seniman berkat surat pengantar yang ditulis oleh Michio Itō. Ia dapat bertemu dengan seniman besar seperti Jules Pascin dan Alexander Calder yang tinggal di studio Arno Breker, dan mereka menjadi kawan akrab. Breker bahkan membuat sebuah patung dada dari perunggu untuk Noguchi.

Pada tahun pertama, Noguchi hanya menghasilkan sebuah patung, Sphere Section yang dibuatnya dari marmer. Namun pada tahun kedua di Paris, ia menghasilkan lebih dari 20 abstraksi kayu, batu, dan lembaran logam selama melanjutkan pelajaran seni pahat batu dari pemahat Italia Mateo Hernandes. Tujuan berikut Noguchi adalah India, tempatnya memulai perjalanan ke timur. Ia tiba di London untuk membaca-baca tentang seni pahat Oriental, namun pada waktu itu permohonan perpanjangan beasiswa Guggenheim Fellowship yang diajukannya ditolak.

Pada Februari 1929, Noguchi berangkat ke New York City. Brâncuşi menyarankannya agar mengunjungi kafe Romany Marie di Greenwich Village.[14] Saran tersebut diikuti oleh Noguchi. Kafe itu merupakan tempat pertemuannya dengan Buckminster Fuller yang dijadikan rekan kolaborasinya pada sejumlah proyek,[15][16][17][18] termasuk mobil Dymaxion karya Fuller.[19]

Sekembalinya dari Paris, patung abstrak yang dibuat Noguchi di Paris dipamerkan di pameran tunggal pertama di Galeri Eugene Schoen. Setelah tidak ada satu pun karyanya yang laku, Noguchi berhenti sama sekali membuat seni abstrak, Ia hanya membuat patung dada agar mendapat uang untuk menghidupi diri. Noguchi segera mendapat order dari klien selebriti dan orang kaya. Pameran patung dada yang diadakannya pada tahun 1930, termasuk patung Martha Graham dan Buckminster Fuller mendapat tinjauan positif,[20] dan setelah kurang dari setahun membuat patung dada, ia sudah mendapat cukup uang untuk melanjutkan perjalanannya ke Asia.

Pada bulan April 1930, Noguchi berangkat ke Paris, dan dua bulan kemudian visa untuk naik Kereta Api Trans-Siberia sudah diperolehnya. Jepang adalah negara pertama yang ingin dikunjunginya, dan bukan India. Namun setelah tahu ayahnya tidak ingin dirinya memakai nama keluarga Noguchi, ia menjadi terguncang. Noguchi memutuskan untuk pergi ke Peking, tempatnya belajar seni lukis kuas dari Qi Baishi. Di Peking, ia tinggal selama 6 bulan sebelum akhirnya berlayar ke Jepang. Surat kabar Jepang ramai memberitakan kedatangannya, bahkan sebelum Noguchi tiba di Kobe, Kedatangannya itu dikabarkan untuk melakukan pertemuan kembali bapak-anak. Menurut Noguchi alasannya datang ke Jepang bukan untuk menjumpai ayahnya, meskipun keduanya sempat bertemu di Tokyo. Setelah itu, Noguchi pergi ke Kyoto untuk belajar tembikar dari Uno Jinmatsu. Di Kyoto, ia menunjukkan minat terhadap taman Zen dan patung haniwa dari tanah liat asal zaman Kofun yang kemudian dijadikannya inspirasi untuk karya terakota berjudul The Queen.

Noguchi kembali ke New York di tengah berlangsungnya Depresi Besar, sehingga dirinya hanya menemukan segelintir pemesan yang meminta dibuatkan patung dada. Sebagai gantinya, ia mengadakan pameran dengan harapan dapat menjual sejumlah patung dan lukisan kuas yang dibuatnya di Asia. Meskipun hanya sedikit yang laku, Noguchi menganggap pameran tunggal yang diadakannya itu (dimulai Februari 1932, berkeliling Chicago, pantai barat, dan Honolulu) sebagai "pameran tersukses".[21] Usaha berikutnya untuk menembus seni abstrak dalam bentuk patung penari Ruth Page berjudul Miss Expanding Universe ternyata diterima kritikus dengan dingin.[22] Pada Januari 1933, Noguchi bekerja di Chicago bersama Santiago Martínez Delgado menggambar lukisan dinding di Pameran Century of Progress. Setelah itu, bisnis patung dada ternyata kembali lancar. Ia pindah ke London pada bulan Juni 1933 untuk mencari order lebih banyak lagi, tetapi kembali lagi ke Amerika pada bulan Desember sebelum ibunya meninggal dunia.

Sejak Februari 1934, Noguchi mulai mengajukan desain-desain pertamanya berupa ruang publik dan monumen ke Program Karya Seni Publik. Salah satu rancangannya berupa monumen Benjamin Franklin tidak kunjung terwujud hingga berpuluh tahun kemudian. Desain lain berupa karya seni lingkungan berbentuk piramida raksasa berjudul Monument to the American Plow juga ditolak. "Lansekap seni pahat" untuk arena bermain Play Mountain ditolak secara pribadi oleh Komisaris Taman Robert Moses. Noguchi akhirnya didepak keluar dari program tersebut, dan kembali membiayai hidupnya dari menerima pesanan patung dada. Pada awal 1935, setelah mengadakan pameran tunggal lainnya, kritikus seni Henry McBride menyebut karya Noguchi berjudul Death yang menggambarkan orang Afrika-Amerika digantung sebagai "kesalahan kecil orang Jepang."[23] Pada tahun yang sama, Noguchi menghasilkan set panggung untuk Frontier. Set panggung itu merupakan karya pertama dari banyak desain panggung yang dibuatnya untuk Martha Graham.

Setelah Proyek Seni Federal dimulai, Noguchi kembali mengajukan desain-desain baru. Salah satunya berupa seni lingkungan berjudul Relief Seen from the Sky yang terpilih untuk bandar udara New York City. Setelah menghadapi penolakan lagi, Noguchi pergi ke Hollywood, tempatnya kembali bekerja sebagai pematung potret demi mendapat uang untuk menetap sementara di Meksiko. Desain Noguchi berupa relief dinding terpilih untuk Pasar Abelardo Rodriguez di Mexico City. Relief dinding ini panjangnya 20 meter, diberi judul History as Seen from Mexico in 1936. Temanya bernuansa sosial dan politik, menampilkan simbol-simbol masa itu seperti gambar swastika Nazi, palu arit, serta rumus E = mc².

Karier selanjutnya di Amerika Serikat (1937–1948) sunting

Noguchi kembali ke New York pada tahun 1937. Ia kembali membuat patung-patung dada hingga akhirnya dua proyek patung yang diusulkannya disetujui. Proyek pertamanya berupa air mancur dari suku cadang mobil yang dibuat untuk stan Ford Motor Company di New York World's Fair 1939. Karya tersebut dianggap bermutu rendah menurut penilaian kritikus dan bahkan menurut dirinya sendiri.[24][25] Namun proyek tersebut mengajarinya tentang konstruksi air mancur dan magnesit. Proyek keduanya berupa patung bas-relief dari baja tahan karat seberat sembilan ton berjudul News. Patung yang mendapat banyak pujian ini didirikan di depan pintu masuk gedung Associated Press di Rockefeller Center pada bulan April 1940.[26] Setelah desain-desain taman bermain yang dibuatnya kembali ditolak, Noguchi ikut dalam perjalanan lintas alam bersama Arshile Gorky dan tunangannya pada Juli 1941, tetapi akhirnya memisahkan diri untuk pergi sendiri ke Hollywood.

Setelah Pengeboman Pearl Harbor, sentimen anti-Jepang kembali marak di Amerika Serikat. Sebagai tanggapan terhadap sentimen anti-Jepang, Noguchi membentuk aliansi "Penulis dan Artis Nisei untuk Demokrasi". Noguchi dan para pemimpin grup lainnya menulis kepada para pejabat berpengaruh, termasuk komite kongres yang dipimpin oleh anggota Kongres John Tolan, dengan harapan dapat menghentikan penginterniran orang Jepang-Amerika. Noguchi juga menghadiri sesi dengar pendapat, namun hanya memberi dampak kecil terhadap hasilnya. Ia kemudian membantu pembuatan dokumenter tentang penginterniran, tetapi ia sudah tidak berada lagi di California ketika film itu diputar. Sebagai warga sah New York City, ia diizinkan pulang. Ia berharap dapat membuktikan kesetiaan warga Jepang-Amerika dengan cara membantu penyelenggaraan perang. Namun setelah bantuannya ditolak oleh biro pemerintah yang lain, Noguchi bertemu dengan John Collier, kepala Kantor Urusan Indian yang berhasil meyakinkan dirinya untuk pergi ke kamp interniran di kawasan reservasi Indian di Poston, Arizona untuk meningkatkan kualitas masyarakat serta seni dan kerajinan.

Noguchi tiba di Kamp Poston pada bulan Mei 1942 sebagai satu-satunya interniran sukarela.[27] Noguchi awalnya bekerja di bengkel kayu, tetapi berharap dapat merancang taman dan kawasan rekreasi di dalam kamp. Sejumlah rancangan berhasil diselesaikannya semasa berada di Poston, di antaranya desain lapangan bisbol, kolam renang, dan sebuah pemakaman.[28] Namun akhirnya ia sadar pihak Otoritas Relokasi Perang sama sekali tidak berniat untuk mewujudkan usulannya. Noguchi juga menyadari bahwa meskipun memiliki kesamaan keturunan, ia hanya memiliki sedikit persamaan dengan interniran lain yang sebagian besar digambarkannya sebagai petani tidak berpolitik dan tidak intelek.[29] Pada bulan Juni 1942, Noguchi memohon agar dirinya dilepas, tetapi perwira intelijen mengecapnya sebagai "orang mencurigakan" karena keterlibatannya dalam gerakan "Penulis dan Seniman Nisei untuk Demokrasi". Ia akhirnya diberi cuti sebulan mulai 12 November 1942, tetapi ia tidak pernah kembali ke kamp. Meskipun setelah itu ia menerima cuti permanen, perintah deportasi tak lama kemudian dikeluarkan untuknya. Biro Investigasi Federal menuduhnya melakukan spionase, dan melancarkan investigasi lengkap tentang dirinya, meskipun akhirnya terhenti akibat intervensi American Civil Liberties Union.[30] Di kemudian hari Noguchi menceritakan kembali pengalaman masa perangnya dalam film seri dokumenter Perang Dunia II Britania The World at War.

Setelah kembali ke New York, Noguchi membuka studio baru di Greenwich Village. Sepanjang 1940-an, patung-patung Noguchi banyak dipengaruhi gerakan surealisme. Karya yang dihasilkannya tidak saja berupa relief lansekap dan konstruksi mixed-media, tetapi juga lunars – relief swailuminasi– dan serangkaian patung biomorfisme. Salah satu di antara patung biomorfisme yang terkenal darinya adalah Kouros yang pertama kali dipamerkan September 1946.[31] Pada tahun 1947, ia memulai hubungan dengan Herman Miller dari Zeeland, Michigan. Hubungan mereka terbukti sangat produktif, menghasilkan sejumlah desain yang telah menjadi simbol gaya modernisme, termasuk meja Noguchi yang legendaris dan masih diproduksi hingga sekarang. Noguchi juga membangun hubungan dengan Knoll, mendesain mebel dan lampu-lampu. Pada masa itu pula, ia meneruskan keterlibatannya dengan dunia teater, mendesain set panggung untuk Appalachian Spring dari Martha Graham dan The Seasons, produksi John Cage dan Merce Cunningham. Menjelang akhir masanya tinggal di New York, ia juga mendapat banyak pesanan mendesain ruang publik, termasuk membangun langit-langit untuk markas besar Time-Life. Pada Maret 1949, Noguchi untuk pertama kalinya sejak tahun 1935 memiliki pameran tunggal pertama di Galeri Charles Egan, New York.[32] Pada September 2003, Pace Gallery mengadakan pameran karya Noguchi di galeri 57th Street. Pameran yang diberi nama 33 MacDougal Alley: The Interlocking Sculpture of Isamu Noguchi menampilkan sebelas patung karya Noguchi. Pameran tersebut merupakan pameran pertama yang menggambarkan arti sejarah kerjasama antara MacDougal Alley dan Isamu Noguchi.[33]

Bollingen Fellowship dan kehidupan di Jepang (1948–1952) sunting

Setelah peristiwa bunuh diri salah seorang temannya, Arshile Gorky pada tahun 1948 dan gagalnya hubungan cinta dengan Nayantara Pandit, kemenakan tokoh nasionalis India, Jawaharlal Nehru, Noguchi melamar Bollingen Fellowship agar bisa keliling dunia, mengusulkan agar diberi kesempatan mempelajari ruang publik untuk sebuah buku mengenai "lingkungan waktu luang."

Setelah terkenal sunting

Pada tahun-tahun berikutnya, Noguchi memperoleh ketenaran dan diakui di mana-mana, meninggalkan karya-karya berukuran besar di banyak kota besar di dunia. Ia menikah dengan aktris sekaligus penyanyi Jepang kelahiran Manchukuo, Yoshiko Ōtaka (nama panggung: Li Xianglan (李香蘭) antara tahun 1951 dan 1956).[34]

Pada tahun 1955, Noguchi mendesain set panggung dan kostum untuk produksi teater King Lear yang dibintangi John Gielgud.[35] Kehormatan sebagai anggota American Academy of Arts and Letters diterimanya pada tahun 1962.[36] Pada tahun 1971, Noguchi terpilih sebagai fellow American Academy of Arts and Sciences.[37]

Pada tahun 1986, Noguchi mewakili Amerika Serikat di Biennale Venesia, memamerkan sejumlah patung cahaya Akari.[38] Menjelang akhir hayatnya, Noguchi menerima National Medal of Arts pada tahun 1987.

Isamu Noguchi meninggal dunia 30 Desember 1988 pada usia 84 tahun. Dalam obituari yang dimuat New York Times, Noguchi disebut sebagai "pematung produktif dan serba bisa; karya-karya berupa patung batu dan taman meditasi menjembatani Timur dan Barat, dan telah menjadi tonggak seni abad ke-20."[39]

Isamu Noguchi Foundation and Garden Museum adalah yayasan untuk pelestarian, dokumentasi, presentasi, dan interpretasi karya Isamu Noguchi. Yayasan ini didukung oleh berbagai lembaga pendanaan publik dan swasta.[40] Di Amerika Serikat, perwakilan hak cipta Isamu Noguchi Foundation and Garden Museum adalah Artists Rights Society.[41] Pace Gallery di New York adalah perwakilan untuk Isamu Noguchi Foundation.

Karya terkenal oleh Noguchi sunting

 
Zwillingsplastik di München

Galeri sunting

Penghargaan sunting

Noguchi menerima Medali Edward MacDowell untuk Kontribusi Luar Biasa Seumur Hidup untuk Seni pada tahun 1982; National Medal of Arts pada tahun 1987; dan Orde Harta Suci dari Pemerintah Jepang pada tahun 1988.[42]

Lihat pula sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Brenson, Michael. "Isamu Noguchi, the Sculptor, Dies at 84", New York Times. December 31, 1988.
  2. ^ Pina, Leslie (1998). Classic Herman Miller. Atglen, Pennsylvania: Schiffer Publishing. ISBN 0-7643-0471-2. 
  3. ^ Duus, 2004. p. 45–46
  4. ^ Duus, 2004. p. 73–74
  5. ^ Winther, Bert (Fall 1995). "Isamu Noguchi". Art Journal. 54 (3): 113–115. JSTOR 777614. 
  6. ^ Noguchi, 1968. p. 14
  7. ^ Noguchi, 1968. p. 14–15
  8. ^ Noguchi, 1968. p. 15
  9. ^ "Interview with Isamu Noguchi. November 7, 1973.". Cummings, Paul. Diakese 19 Oktober 2006.
  10. ^ Noguchi, 1968. p. 16
  11. ^ "Proposal to the Guggenheim Foundation (1927)" Diarsipkan 2006-10-03 di Wayback Machine.. The Noguchi Museum. Diakses 19 Oktober 2006.
  12. ^ Duus, 2004. p. 114
  13. ^ Kuh, 1962. p. 173
  14. ^ Robert Schulman. Romany Marie: The Queen of Greenwich Village (pp. 109–110). Louisville: Butler Books, 2006. ISBN 1-884532-74-8.
  15. ^ "Interview with Isamu Noguchi". Conducted November 7, 1973 by Paul Cummings at Noguchi's studio in Long Island City, Queens. Smithsonian Archives of American Art. 
  16. ^ Grace Glueck (May 19, 2006). "The Architect and the Sculptor: A Friendship of Ideas". The New York Times. 
  17. ^ John Haber. "Before Buckyballs". Review of Noguchi Museum's Best of Friends exhibition (2006). 
  18. ^ John Haskell. "Buckminster Fuller and Isamu Noguchi". Kraine Gallery Bar Lit, Fall 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-13. Diakses tanggal 2012-06-30. 
  19. ^ Michael John Gorman (Updated March 12, 2002). "Passenger Files: Isamo Noguchi, 1904–1988". Towards a cultural history of Buckminster Fuller's Dymaxion Car. Stanford Humanities Lab. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-16. Diakses tanggal 2012-06-30.  Berikut gambar
  20. ^ Jewell, Edward Allen (February 9, 1930). "Work by 6 Japanese Artists." New York Times.
  21. ^ Duus, 2004. p. 137
  22. ^ Duus, 2004. p. 140
  23. ^ Noguchi, 1968. p. 22–23
  24. ^ Duus, 2004. p. 159
  25. ^ Noguchi, 1968. p. 24
  26. ^ "Stainless Sculpture." (May 5, 1940). New York Times. p. 2.
  27. ^ Duus, 2004. p. 169
  28. ^ Duus, 2004. p. 170
  29. ^ Duus, 2004. p. 171
  30. ^ Duus, 2004. p. 184–185
  31. ^ Duus, 2004. p. 191
  32. ^ Noguchi Museum: Timeline
  33. ^ 33 MacDougal Alley: The Interlocking Sculpture of Isamu Noguchi Diarsipkan 2011-07-17 di Wayback Machine. Official media release by PaceWildenstein, New York, c. September 2003 (undated)
  34. ^ Ashton, Dore, ‘’Noguchi: East and West’’, Alfred A. Knopf, New York, 1992, pp 131, 148
  35. ^ Gielgud: A Theatrical Life 1904–2000 by Jonathan Croall, Continuum 2001
  36. ^ "Academy of Arts & Letters web site, academicians". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-03. Diakses tanggal 2012-06-30. 
  37. ^ AAAS fellows, p. 303 (p.7 of 9).
  38. ^ Ianco-Starrels, Josine (June 29, 1986). "Noguchi Represents U.s. At 42nd Venice Biennale". Los Angeles Times. 
  39. ^ Brenson, M. Isamu Noguchi, the Sculptor, Dies at 84New York Times December 31, 1988
  40. ^ Noguchi Museum Mission, Vision and Supporters at Noguchi Museum website
  41. ^ List of artists represented Diarsipkan 2011-01-06 di Wayback Machine. di situs web Artists Rights Society.
  42. ^ Official Biography di situs web Museum Noguchi

Referensi sunting

Bacaan lanjutan sunting

  • Altshuler, Bruce (1995). Isamu Noguchi (Modern Masters). Abbeville Press, Inc. ISBN 1-55859-755-7.
  • Ashton, Dore; Hare, Denise Brown (1993). Noguchi East and West. University of California Press. ISBN 0-520-08340-7.
  • Cort, Louise Allison, Bert Winther-Tamaki. Isamu Noguchi and modern Japanese ceramics: a close embrace of the earth. Washington, D.C.: Arthur M. Sackler Gallery, Smithsonian Institution; Berkeley: University of California Press, 2003.
  • Kinnee, Sandy (2012). "Isamu Noguchi and His Nisei Muse". http://www.blurb.com/books/3158038
  • Noguchi, Isamu et al. (1986). Space of Akari and Stone. Chronicle Books. ISBN 0-87701-405-1.
  • Pina, Leslie (1998). Classic Herman Miller. Atglen, Pennsylvania: Schiffer Publishing. ISBN 0-7643-0471-2. 
  • Torres, Ana Maria; Williams, Tod (2000). Isamu Noguchi: A Study of Space. The Monticelli Press. ISBN 1-58093-054-9.
  • Winther-Tamaki, Bert. Art in the encounter of nations: Japanese and American artists in the early postwar years. Honolulu: University of Hawai’i Press, 2001.
  • Weilacher, Udo: "Isamu Noguchi: Space as Sculpture." in: Weilacher, Udo (1999): Between Landscape Architecture and Land Art. Birkhauser Publisher. ISBN 3-7643-6119-0.

Pranala luar sunting