Istana Raja Amsterdam

bangunan istana di Belanda

Istana Raja Amsterdam (bahasa Belanda: Koninklijk Paleis Amsterdam atau Paleis op de Dam) adalah satu dari tiga istana di Belanda yang berada dalam kekuasaan monarki berdasarkan Undang-undang Parlemen. Istana ini dibangun di sisi barat Lapangan Dam di pusat Amsterdam, berhadapan dengan Monumen Nasional Amsterdam dan di sebelah Nieuwe Kerk.

Istana Raja Amsterdam
Koninklijk Paleis van Amsterdam
Paleis op de Dam
Istana Raja Amsterdam, 2016
Peta
Nama sebelumnyaStadhuis op de Dam
Informasi umum
KotaAmsterdam
Negara Belanda
Penyewa sekarangRaja Willem-Alexander
Mulai dibangun1648
Rampung1665
Diresmikan20 Juli 1655
Biayaƒ 8,5 juta
PemilikKerajaan Belanda
Data teknis
Luas lantai22.031 meter persegi (237.140 sq ft)
Desain dan konstruksi
ArsitekJacob van Campen, Daniël Stalpaert
Perancang lainnyaArtus Quellinus, Govert Flinck, Jacob Jordaens, Jan Lievens, Ferdinand Bol

Istana ini dibangun untuk digunakan sebagai balai kota selama Zaman Keemasan Belanda pada abad ke 17. Istana ini lalu mejadi istana raja Louis Napoleon dan lalu keluarga kerajaan Belanda.

Sejarah

sunting

Balai kota

sunting

Istana ini dibangun sebagai Balai Kota Kota Amsterdam[1] yang "menghadap dermaga pelabuhan di sepanjang Damrak, yang pada saat itu sedang sibuk dengan kapal".[2] Balai kota dibuka pada tanggal 29 Juli 1655 oleh Cornelis de Graeff, wali kota Amsterdam.[3] Putra De Graeff, Jacob de Graeff, meletakkan pondas bangunan ini bersama tiga anak lainnya. Arsitek utamanya adalah Jacob van Campen, yang mengambil alih proyek konstruksi pada tahun 1648.[1] Bangunan ini dibangun di atas 13.659 tiang kayu.

Istana

sunting
 
Balai Kota Amsterdam pada tahun 1670

Setelah revolusi patriot yang menyapu bersih kekuasaan Wangsa Oranye satu dekade sebelumnya, Republik Batavia yang baru berdiri terpaksa menerima Louis Napoleon, saudara laki-laki Napoleon Bonaparte, sebagai rajanya (Lodewijk I dari Belanda) pada tahun 1806. Setelah berpindah-pindah dari Den Haag dan Utrecht , Louis Napoleon pindah ke Amsterdam, dan mengubah Balai Kota menjadi istana kerajaan untuk dirinya sendiri.[1]

Istana itu menjadi milik Kerajaan Belanda pada tahun 1936.[4]

Istana ini digunakan oleh raja untuk acara resmi hiburan dan selama kunjungan kenegaraan, serta resepsi resmi lainnya, seperti resepsi Tahun Baru. Upacara penobatan Penghargaan Erasmus, penghargaan Zilveren Anjers, Penghargaan Kerajaan untuk Lukisan, dan Penghargaan Pangeran Claus juga diadakan di istana ini.[4]

Balkon Istana Kerajaan digunakan selama penobatan Ratu Beatrix pada tahun 1980, saat ibunya Ratu Juliana turun tahta.[5]

Istana ini direnovasi dari tahun 2005 hingga Juni 2009, salah satu tujuannya untuk menghilangkan penggunaan asbes. Sejak 14 Juni 2009, istana ini dibuka kembali untuk umum.[6]

Fitur lain

sunting

Batu pasir yang awalnya berwarna kekuningan menjadi berwarna gelap seiring berjalannya waktu. Di bagian belakang gedung terdapat patung Atlas setinggi 6 meter yang membawa bola dunia di pundaknya.[7]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Dunford, Martin (2010). The Rough Guide to The Netherlands. Penguin. hlm. 63–64. ISBN 978-1-84836-882-8. 
  2. ^ Berlitz (2017-03-01). Berlitz Pocket Guide Amsterdam (Travel Guide eBook) (dalam bahasa Inggris). Apa Publications (UK) Limited. ISBN 978-1-78573-023-8. 
  3. ^ Frijhoff, Willem; Spies, Marijke (2004). Dutch Culture in a European Perspective: 1650, hard-won unity (dalam bahasa Inggris). Royal Van Gorcum. ISBN 978-90-232-3963-5. 
  4. ^ a b "The Royal Palace, Amsterdam" (PDF). 
  5. ^ Geert Mak, Eymert-Jan Goossens. 350 jaar geschiedenis op de Dam. Amsterdam, 2005. P. 109.
  6. ^ "Renovatie Paleis op de Dam in opbouwfase  | Rijksgebouwendienst". web.archive.org. 2012-01-12. Diakses tanggal 2024-02-04. 
  7. ^ "Atlas - Paleis Amsterdam". web.archive.org. 2017-09-03. Diakses tanggal 2024-02-04. 

Pranala luar

sunting