[[Berkas:FoggDam-NT.jpg|alt=Awan badai hitam yang di bawahnya terdapat lembaran hujan abu-abu jatuh di dataran rumput.|jmpl|ka|300 px|Corong hujan di bawah [[badai petir]].]]
'''Hujan''' adalah sebuah [[presipitasi (meteorologi)|presipitasi]] berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti [[salju]], [[hujan es|batu es]] dan [[campuran hujan dan salju|slit]]. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses [[kondensasi]] [[uap air]] di atmosfer menjadi [[butir air|butir]] [[air]] yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. [[Virga]] adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan [[awan]]. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).
Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembapan tiga dimensi yang disebut [[front cuaca]] adalah metode utama dalam pembuatan hujan. Jika pada saat itu ada kelembapan dan gerakan ke atas yang cukup, hujan akan jatuh dari awan konvektif (awan dengan gerakan kuat ke atas) seperti [[kumulonimbus]] (badai petir) yang dapat terkumpul menjadi [[ikatan hujan]] sempit. Di kawasan pegunungan, hujan deras bisa terjadi jika [[aliran atas lembah]] meningkat di sisi [[atas angin]] [[permukaan]] pada ketinggian yang memaksa udara lembap mengembun dan jatuh sebagai hujan di sepanjang sisi pegunungan. Di sisi bawah angin pegunungan, iklim gurun dapat terjadi karena udara kering yang diakibatkan aliran bawah lembah yang mengakibatkan pemanasan dan pengeringan [[massa udara]]. Pergerakan [[truf monsun]], atau [[zona konvergensi intertropis]], membawa [[musim hujan]] ke [[iklim]] [[sabana]]. Hujan adalah sumber utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia, menyediakan kondisi cocok untuk keragaman [[ekosistem]], juga air untuk [[hidroelektrik|pembangkit listrik hidroelektrik]] dan [[irigasi]] ladang. Curah hujan dihitung menggunakan [[pengukur hujan]]. Jumlah curah hujan dihitung secara aktif oleh [[radar cuaca]] dan secara pasif oleh [[satelit cuaca]].
Dampak [[pulau panas perkotaan]] mendorong peningkatan curah hujan dalam jumlah dan intensitasnya di bawah angin perkotaan. [[Pemanasan global]] juga mengakibatkan perubahan pola hujan di seluruh dunia, termasuk suasana hujan di timur [[Amerika Utara]] dan suasana kering di wilayah tropis. Hujan adalah komponen utama dalam [[siklus air]] dan penyedia utama [[air tawar]] di [[planet]] ini. Curah hujan rata-rata tahunan global adalah {{convert|990|mm|in}}. Sistem pengelompokan [[iklim]] seperti sistem [[pengelompokan iklim Köppen]] menggunakan curah hujan rata-rata tahunan untuk membantu membedakan kawasan-kawasan iklim. Antartika adalah benua terkering di Bumi. Di daerah lain, hujan juga pernah turun dengan kandungan [[metana]], [[besi]], [[neon]], dan [[asam sulfur]].