Playboy Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 21357027 oleh Intan permata01 (bicara)
Tag: Pembatalan
GoglepinkNew (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 30:
Pembelian izin (lisensi) penerbitan Playboy Indonesia dikabarkan mencapai 3 miliar rupiah. Model sampul Playboy edisi perdana adalah [[Andhara Early]] dan ''Playmate'' pertama [[Kartika Oktaviani Gunawan]]. Menurut pemimpin redaksi Playboy Indonesia, majalah Playboy Indonesia berbeda dari pendahulunya di mana isinya 70 persen adalah isi lokal.
 
Banyak ormasoknum Islam dan perkumpulan masyarakat yang tidak setuju seperti KAPMI (Kesatuan Aksi Pemudi Muslim Indonesia),<ref>Majalah Tempo Edisi Maret 2006</ref> MAPPI (Masyarakat Anti Pembajakan dan Pornografi Indonesia)<ref>Rakyat Merdeka, 8 April 2006, hal. 1.</ref> yang menentang penerbitan majalah Playboy dan mendukung RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi disahkan. Tanpa merasa bersalah, Koordinator Penyelidikan OrmasOknum Islam [[FPI]], Habib Alwi Usman, malah berkeras bahwa Majalah Playboy harus ditarik dari peredaran. karenaIa mengklaim, dalam bahasa[[Bahasa betawiBetawi]] ''Playboy'' adalah bandot yang arti katanya berarti "lelaki yang merusak wanita dan anak-anak.<ref name="ReferenceA">Jakarta Post, 8 April, halaman utama, "''Feverish reception greets 'Playboy'"''</ref> Beberapa minggu setelah penerbitannya, terkait dengan demonstrasi yang mengarah kepada perusakan, polisi memanggil Erwin Arnada. Setelah melalui pemeriksaan selama 6 jam, Erwin menyatakan penerbitan Playboy edisi kedua ditangguhkan. Pihak kepolisian sendiri berkata bahwa pernyataan ini berhubungan dengan masalah keamanan staf dan personel yang bekerja untuk majalah Playboy, menimbang ancaman dan perusakan yang terjadi. Polisi juga masih menyelidiki tuduhan yang dilayangkan oleh pihak yang anti, apakah majalah Playboy benar benar melanggar undang undang kesusilaan, pasal 282 KUHP, yang berlaku.
Setelah pernyataan ini, situs lelang [[ebay]] asal Amerika Serikat mencatat penawaran untuk membeli Playboy Indonesia edisi pertama mencapai US$101 padahal harga eceran majalah ini hanya Rp. 39,000,- untuk daerah Jawa dan sekitarnya.
 
Setelah tidak terbit untuk edisi Mei 2006 akibat kontroversi dan ancaman yang merebak, Playboy Indonesia kembali terbit pada [[7 Juni]] [[2006]]. Kantor Playboy Indonesia pun pindah ke [[Bali]] setelah kantor di Jakarta beberapa kali dirusak oleh [[FPI]] dan ormasoknum-ormasoknum lain yang menolak kehadiran Playboy di Indonesia. Playboy edisi Juni 2006 tidak memiliki satu pun iklan di dalamnya, namun pada setiap halaman yang seharusnya diisi iklan tertuliskan "Halaman ini didedikasikan untuk klien-klien loyal kami yang menerima ancaman karena memasang iklan di majalah kami." Dan kemudian tertuliskan jenis iklan yang seharusnya tampil di halaman tersebut. (misalnya produk rokok, produk telepon genggam, dst.)
 
== Kontroversi Playboy Indonesia ==