Nabi dan rasul dalam Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan 26590463 oleh 36.79.106.158 (bicara) Tag: Pengembalian |
||
Baris 20:
Rasul berasal dari kata ''ar-sa-la'' artinya mengutus. Dengan demikian, rasul adalah seorang yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan (ar-risalah) kepada manusia.
== Perbedaan nabi dan
Para [[ulama]] menyebutkan banyak perbedaan antara nabi dan rasul, di antaranya:
* Seorang rasul sudah pasti seorang nabi, tapi seorang nabi belum tentu seorang rasul.
* Nabi sebatas menerima wahyu tanpa keharusan untuk mendakwahkannya, sedangkan seorang rasul wajib mendakwahkannya kepada kaumnya.
* Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian, "Rasul lebih utama daripada nabi berdasarkan ''ijma’'', karena rasul diistimewakan dengan risalah, yang mana (jenjang) ini lebih ringgi daripada jenjang kenabian".<ref>Lawami’ Al-Anwar: 1/50</ref>
* Nabi pertama adalah Adam, sementara rasul pertama adalah Nuh.
* Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman.
{{quote|"Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya."|{{Cite quran|023|044}}||}}
{{quote |"Dulu Bani Israil diurus (dipimpin) oleh banyak nabi. Setiap kali seorang nabi wafat, maka digantikan oleh nabi setelahnya." — HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah}}
* Para rasul diutus dengan membawa syari’at/hukum baru, sedangkan nabi hanya mengikuti hukum dan aturan dari rasul sebelumnya.
{{quote|"Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang."|{{Cite quran|005|048}}||}}
{{quote|"...dan untuk menghalalkan bagi kalian sebagian yang dulu diharamkan untuk kalian."|{{Cite quran|003|050}}||}}
{{quote |"Dihalalkan untukku ghonimah dan dijadikan untukku bumi sebagai mesjid (tempat sholat) dan alat bersuci (tayammum)." — HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir}}
* Seluruh rasul diselamatkan dari percobaan pembunuhan dari umatnya, tetapi sebagian para nabi pernah dibunuh oleh umatnya. [[Ibnu Katsir]] berkata bahwa, Ibnu Abi Hatim meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat [[Abu Ubaidah]], ia mengatakan bahwa umat Yahudi pernah membunuh 43 nabi sekaligus di pagi hari, kemudian ada sekelompok orang shalih yang menentang pembunuhan tersebut, tetapi di sore harinya sekelompok orang shalih tersebut dibunuh mereka pula.
{{quote|"...dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan”.|{{Cite quran|002|061}}||}}
{{quote|"Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?"|{{Cite quran|002|091}}||}}
{{quote|"Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih."|{{Cite quran|003|021}}||}}
Al Quran juga secara eksplisit mendefinisikan mana yang termasuk ke dalam golongan Rasul dan mana yang termasuk ke dalam golongan Nabi. Sebagai contoh, Musa adalah nabi dan Rasul, berdasarkan ayat ini :
{{quote|"Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Musa di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia benar-benar orang yang terpilih, seorang rasul dan nabi.”.|{{Cite quran|019|051}}||}}
Sedangkan Harun adalah nabi :
{{quote|"Dan Kami telah menganugerahkan sebagian rahmat Kami kepadanya, yaitu (bahwa) saudaranya, Harun, menjadi seorang nabi.”.|{{Cite quran|019|053}}||}}
=== Ulul 'Azmi ===
{{artikel|Ulul Azmi}}
Di antara para nabi, ada yang berstatus sebagai rasul. Di antara para rasul, ada yang menerima gelar ''[[Ulul Azmi|ulul 'azmi]]'' ({{lang|ar|أولوالعزم}}), yakni gelar khusus bagi golongan rasul pilihan yang mempunyai ketabahan luar biasa. Mereka yang bergelar ulul 'azmi adalah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, 'Isa, dan Muhammad.
== Karakteristik ==
=== Ajaran tauhid ===
|