Ibnu Taimiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fatwa Ibnu Taimiyyah
Ibensis (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Ardiansyah Bagus Suryanto) dan mengembalikan revisi 14292606 oleh 117.54.138.106
Baris 51:
Ibnu Taymiyyah amat menguasai [[ilmu rijalul hadits]] (perawi hadits) yang berguna dalam menelusuri [[Hadits]] dari periwayat atau pembawanya dan Fununul hadits (macam-macam hadits) baik yang lemah, cacat atau shahih. Ia memahami semua hadits yang termuat dalam [[Kutubus Sittah]] dan [[Al-Musnad]]. Dalam mengemukakan ayat-ayat sebagai [[hujjah]] (dalil), ia memiliki kehebatan yang luar biasa, sehingga mampu mengemukakan kesalahan dan kelemahan para mufassir atau ahli tafsir. Tiap malam ia menulis tafsir, fiqh, ilmu 'ushul sambil mengomentari para filusuf . Sehari semalam ia mampu menulis empat buah kurrosah (buku kecil) yang memuat berbagai pendapatnya dalam bidang syari'ah. [[Ibnul Wardi]] menuturkan dalam [[Tarikh Ibnul Wardi]] bahwa karangannya mencapai lima ratus judul.
Karya-karyanya yang terkenal adalah Majmu' Fatawa yang berisi masalah fatwa fatwa dalam agama [[Islam]]
 
=== Fatwa<ref>Siradjuddin Abbas, ''I'tiqad Ahlussunnah wal Jamaah,'' Jakarta: Pustaka Tarbiyah Baru, 1995, 312.</ref> ===
Ibnu Taimiyah pernah dipenjara di Mesir karena Gubernur Mesir menganggap Ibnu Taimiyyah menyebarkan ajaran sesat. Namun waktu itu Ibnu Taimiyah tidak mau diadili karena menganggap orang yang mengadilinya adalah musuh-musuhnya. 18 bulan Ibnu Taimiyyah dipenjara bersama dua kerabatnya. Setelah keluar dari penjara, Ibnu Taimiyyah dibantu keluarga dan sanak kerabatnya untuk menyebarkan fatwa-fatwanya, diantaranya:
 
# Tuhan duduk di atas 'Arsy serupa dengan duduknya manusia
# Tuhan turun dari langit tiap malam serupa turunnya Ibnu Taimiyyah dari mimbar
# Haram bepergian untuk ziarah ke makam Nabi di Madinah
# Musyrik berdoa dengan tawassul
 
=== Wafatnya ===