Ibnu Taimiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 41:
 
=== Kepribadiannya ===
Dia adalah orang yang kuat pendiriannya dan teguh berpijak pada garis-garis yang telah ditentukan Allah, mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ia pernah berkata: ''”Jika dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah yang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berdzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.”''
 
Syaikh Tajuddin al-Subki pun mengakui keistimewaan Syaikh Ibn Taimiyah, dengan menggelari beliau Syaikhul Islam, sekalipun Syaikh Ibnu Taimiyah merupakan rival dari ayahnya sendiri, [[Taqiyuddin as-Subki|Taqiyyuddin al-Subki]].
 
Imam Al-Dzahabi, seorang tokoh agung dalam sejarah Islam pun melalui tulisannya sangat mengagumi Syaikh Ibnu Taimiyah sembari menegaskan ketidak-makshuman seorang Ibn Taimiyah. Beliau (Imam al-Dzahabi) menyatakan: ''"sekiranya seorang Syaikh Ibn Taimiyah tidak bersikap keras kepada orang yang berbeda pendapat dengannya, sekiranya Syaikh Ibnu Taimiyah bersikap lembut, bermujamalah, niscaya orang-orang satu suara, sepakat  mengakui keilmuan dan kepahamannya, bahwa ia sosok yang pintar dan cerdas, yang kekeliruannya sedikit".''<ref>{{Cite web|url=https://bincangsyariah.com/khazanah/syaikh-ibnu-taimiyah-sosok-ulama-hebat-tapi-banyak-yang-tak-suka/|title=Syaikh Ibnu Taimiyah, Sosok Ulama Hebat tapi Banyak yang Tak Suka - Bincang Syariah|last=Wardi|first=Musa|date=2018-07-09|website=BincangSyariah {{!}} Portal Islam Rahmatan lil Alamin|language=id-ID|access-date=2019-09-07}}</ref>
 
=== Menjadi jenderal ===