Ibnu Taimiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh 182.2.38.162, Ardiansyah Abdurrahman dan 154.182.240.24) dan mengembalikan revisi 18188764 oleh Ibensis
Tag: Pengembalian manual
Baris 1:
{{Infobox Ulama MuslimعتنجMuslim
|name = Ibnu Taimiyah
|image = تخطيط كلمة ابن تيمية.png
Baris 24:
|notable_ideas = Kembali ke [[Tauhid]] mengikut [[Qur'an]]-[[Sunnah]] dan Salaf ash-Shalih{{,}} [[Metode Mill|teori Mill]]{{,}} [[pembuktian melalui induksi|pembuktian induktif]] dan [[analogi]]{{,}} kritik terhadap [[silogisme]]
|influences = [[Ahmad bin Hanbal]]
|influenced = [[Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah]]{{,}} [[Ibnu Katsir]]{{,}} [[Al-Dhahabi]]{{,}} [[Muhammad bin Abdul Wahhab]]
}}
'''Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad bin AbdulAbdus HalimSalam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani''' ({{lang-ar|أبو عباس تقي الدين أحمد بن عبد السلام بن عبد الله ابن تيمية الحراني}}, lahir 10 Rabiul Awwal 661 [[Hijriah|H]] ([[22 Januari]] [[1263]]) – wafat 22 Dzulqadah 728 H ([[26 September]] [[1328]])), atau yang biasa disebut dengan nama '''Ibnu Taimiyah''' saja, adalah seorang pemikir dan ulama [[Islam]] dari [[Harran]], [[Turki]].
 
Ibnu Taymiyyah berpendapat bahwa tiga generasi awal Islam, yaitu Rasulullah [[Muhammad]] dan [[Sahabat Nabi]], kemudian [[Tabi'in]] yaitu generasi yang mengenal langsung para Sahabat Nabi, dan [[Tabi'ut tabi'in]] yaitu generasi yang mengenal langsung para Tabi'in, adalah contoh yang terbaik untuk kehidupan Islam.
Baris 33:
Ia berasal dari keluarga religius. Ayahnya Syihabuddin bin Taimiyah adalah seorang syekh, hakim, dan khatib. Kakeknya Majduddin Abul Birkan Abdussalam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani adalah seorang ulama yang menguasai fikih, hadis, tafsir, ilmu ushul dan penghafal Al Qur'an (hafiz).
 
Ibnu Taimiyah lahir di zaman ketika [[Baghdad]] merupakan pusat kekuasaan dan budaya [[Islam]] pada masa [[Dinasti Abbasiyah]]. Ketika berusia enam tahun (tahun 656667 H/[[1268|1258]]M), Ibnu Taimiyah dibawa ayahnya ke [[Damaskus]] disebabkan serbuan tentara Mongol atas Irak.<ref name=ghaddah>{{aut|Ghaddah, Abdul Fattah Abu}} (2001). ''Ulama yang Tidak Menikah''. hlm.103{{spaced ndash}}16. [[Jakarta]]: Pustaka Azzam.</ref><ref name="ahmad">{{aut|Ahmad, Jamil}} (Oktober 2009). ''Seratus Muslim Terkemuka''. hlm.125{{spaced nash}}27. [[Jakarta]]: Pustaka Firdaus. ISBN 979-541-172-1.</ref>
 
=== Perkembangan dan hasrat keilmuan ===