Ivan Dias (14 April 1936 – 19 Juni 2017) adalah seorang Kardinal Gereja Katolik Roma India. Ia adalah Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa dari 2006 sampai 2011, yang sebelumnya menjabat sebagai Uskup Agung Bombay (1996–2006) dan diplomat kepausan di Balkan, Asia Timur, dan Afrika Barat. Ia diangkat menjadi Kardinal pada 2001.

Ivan Dias
Prefek Emeritus Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa
Dias (kiri) di Misa Natal 2005 di Mumbai
TakhtaBombay (emeritus)
Penunjukan20 Mei 2006
Masa jabatan berakhir
10 Mei 2011
PendahuluCrescenzio Sepe
PenerusFernando Filoni
Jabatan lainKardinal-Pendeta Spirito Santo alla Ferratella
Imamat
Tahbisan imam
8 Desember 1958
oleh Valerian Gracias
Tahbisan uskup
19 Juni 1982
oleh Agostino Casaroli
Pelantikan kardinal
21 Februari 2001
PeringkatKardinal-Pendeta
Informasi pribadi
Nama lahirIvan Dias
Lahir(1936-04-14)14 April 1936
Bombay, Kepresidenan Bombay, India Britania
Wafat19 Juni 2017(2017-06-19) (umur 81)
Italia Roma, Italia
KewarganegaraanIndia
DenominasiKatolik Roma
Jabatan sebelumnya
SemboyanServus (Pelayan)
LambangLambang Ivan Dias

Biografi sunting

Kehidupan awal dan pengangkatan sunting

Ivan Dias lahir di Bandra, sebuah subperkotaan Bombay, dari pasangan Carlo Nazaro Dias (meninggal 1953) dan Maria Martins Dias (meninggal 1991), keduanya adalah orang Goa. Desa leluhur Kardinal Ivan Dias adalah Velsao di Salcete, Goa; ayahnya adalah sekretaris rendah Departemen Dalam Negeri pemerintah Maharashtra.[1] Sebagai anak kedua dari empat bersaudara, ia memiliki tiga saudara: Francis (pensiunan letnan jenderal dalam militer India), Ralph, dan Olaf (seorang dokter). Setelah lulus dari SMA Santo Stanislaus Yesuit, ia masuk seminari Keuskupan Agung Bombay dan kemudian diangkat menjadi pendeta oleh Valerian Gracias pada 8 Desember 1958.[2] Ia kemudian berkarya pastoral di Bombay sebagai pendeta pembantu di Gereja Santo Stefanus sampai 1961, saat ia dikirim ke Roma untuk pembelajaran lebih lanjut. Ia masuk Akademi Gerejani Kepausan dan Universitas Kepausan Lateran, dimana ia meraih gelar dokterandes dalam bidang hukum kanon pada 1964.[3]

Sekretariat Negara sunting

Dias bekerja dalam Sekretariat Negara Vatikan menyiapkan kunjungan 1964 Paus Paulus VI ke India, dimana ia diangkat menjadi Ketua Penasehat Yang Disucikan pada 4 Desember.[3] Dari 1965 sampai 1973, ia menjabat sebagai sekretaris nunciatur di Denmark, Swedia, Norwegia, Islandia, Finlandia, Indonesia, Madagaskar, Réunion, Kepulauan Komoro dan Mauritius. Kembali ke Sekretariat Negara di Vatican City, ia menjadi kepala seksi untuk Uni Soviet, negara-negara Baltik, Belarus, Ukraina, Polandia, Bulgaria, Tiongkok, Vietnam, Laos, Kamboja, Afrika Selatan, Namibia, Lesotho, Swaziland, Zimbabwe, Ethiopia, Rwanda, Burundi, Uganda, Zambia, Kenya dan Tanzania sampai 1982.[3]

Nuncio dan uskup sunting

Pada 8 Mei 1982, Dias dilantik menjadi Uskup Agung Titular Rusibisir dan Pro-Nuncio Apostolik untuk Ghana, Togo dan Benin oleh Paus Yohanes Paulus II. Ia meraih konsekrasi episkopalnya pada 19 Juni dari Kardinal Agostino Casaroli, dengan Uskup Agung Achille Silvestrini dan Duraisamy Simon Lourdusamy bertugas sebagai ko-konsekrator, di Basilika Santo Petrus.[2] Ia memiliki motto episkopalnya: "Servus" (Latin: "Pelayan").[4] Dias kemudian diangkat menjadi Nuncio Apostolik untuk Korea pada 20 Juni 1987, dan Nuncio Apostolik untuk Albania pada 28 Oktober 1991. Di Albania, ia membangun kembali gereja lokal setelah hampir lima dekade komunis berkuasa, mengundang para misionaris asing ke negara tersebut dan bekerja dengan pemerintah Albania untuk memulihkan gereja-gereja dan sekolah-sekolah Katolik.[5]

Uskup agung sunting

Dipanggil lagi dari pelayanan diplomatik Vatikan, Dias dilantik menjadi Uskup Agung Bombay kesembilan pada 8 November 1996.[2] Ia adalah seroang penyuara terbuka dari dokumen 2000 kontroversial dari Kongregasi untuk Doktrin Kepercayaan Dominus Iesus, yang mendeklarasikan bahwa non-Katolik "berada dalam situasi yang berbeda dalam perbandingannya dengan orang-orang yang, dalam Gereja, memenuhi persyaratan keselamatan."[6] berkata bahwa dokumen tersebut adalah "sebuah reafirmasi...[bahwa] Yesus adalah satu-satunya juruselamat dunia. Mereka berhak untuk berkata siapa mereka, dan lainnya dapat menerimanya atau tidak."[5]

Kardinal-pendeta sunting

Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Kardinal-Pendeta Spirito Santo alla Ferratella dalam konsistori 21 Februari 2001.[3] Tak lama setelah itu, ia diangkat menjadi Dewan Kardinal untuk Pembelajaran Organisasional dan Masalah Ekonomi Tahta Suci pada 10 Maret 2001, dan menjabat sebagai salah satu dari tiga presiden di Majelis Biasa Sinode Uskup-Uskup Sedunia ke-10 dari September sampai October 2001.[3]

Pada 2003, ia memberikan homili di Misa beatifikasi Bunda Teresa, yang berteman dengan Dias saat ia menjabat sebagai nuncio di Albania.[4]

Ia adalah salah satu Kardinal yang menjadi papabile di Konklaf Kepausan 2005 yang memilih Paus Benediktus XVI. Majalah TIME menyebutnya sebagai "pengalamat diplomatik kuat"nya dan berkata bahwa pemilihannya "akan mewakili pilihan darah dari negara berkembang."[7]

Pada 20 Mei 2006, ia dilantik menjadi Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa, jabatan teratas yang mengurusi misi Katolik, sebuah habatan yang pemegangnya sesekali dikenal sebagai "Paus Merah", karena keberadaan otoritasnya atas gereja dalam lahan-lahan misi. Ia juga merupakan ex officio Kanselir Agung Universitas Kepausan Urbaniana. Pengunduran dirinya, menjelang usia 75 tahun, dipublikasikan pada 10 Mei 2011, saat ia digantikan oleh Fernando Filoni.

Cardinal Dias adalah seorang anggota dari Kongregasi Doktrin Kepercayaan, Kongregasi Penyembahan Ilahi dan Murid Sakramen, Kongregasi Gereja-Gereja Oriental, Kongregasi Pendidikan Katolik, Dewan Kepausan untuk Kebudayaan, Dewan Kepausan untuk Kaum Awam, Dewan Kepausan untuk Mempromosikan Persatuan Kristen, Dewan Kepausan untuk Dialog Antar-Agama, Dewan Kepausan untuk Komunikasi Sosial, Komisi Kepausan untuk Warisan Kebudayaan Gereja dan Dewan Kepausan untuk Teks-Teks Legislatif. Ia memegang keanggotaan tersebut sampai ulang tahunnya ke-80.

Ia juga merupakan salah satu kardinal pemilih yang berpartisipasi dalam konklaf kepausan 2013 yang memilih Paus Fransiskus.

Pandangan sunting

Kekerasan Anti-Kristen sunting

Pada masa jabatannya sebagai Uskup Agung, Dias menanggapi diskriminasi anti-Kristen dalam masyarakat India oleh kaum fundamentalis Hindu. Pada Desember 2001, ia mengundang para pemimpin komunitas keagamaan di Bombay ke rumahnya untuk "sebuah pertemuan untuk perdamaian di dunia untuk menghindari perang dan kebencian."[5]

Aborsi dan homoseksualitas sunting

Dias juga menyatakan dirinya sendiri sebagai konservatif teologi, yang sangat menunjung penentangan Gereja terhadap aborsi dan homoseksualitas.[8][9] Ia percaya bahwa gay dan lesbian dapat "dilepaskan" dari "keadaan tak alami" mereka melalui Sakramen Tobat.[5]

Referensi sunting

  1. ^ "'I am upset at the media hype'". Mid-day.com. 4 April 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-03. Diakses tanggal 2021-02-22. 
  2. ^ a b c "Ivan Cardinal Dias". Catholic-Hierarchy.org. 
  3. ^ a b c d e Miranda, Salvador. "DIAS, Ivan". Cardinals of the Holy Roman Church. 
  4. ^ a b "Card. Ivan Dias". Asia News. 3 October 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-03. Diakses tanggal 2021-02-22. 
  5. ^ a b c d "Variety of experience gives cardinal from India high profile". Catholic News Service. 1 April 2005. 
  6. ^ "Dominus Iesus". Holy See. 6 August 2000. 
  7. ^ Israely, Jeff (17 April 2005). "Our Top Ten Papal Candidates". TIME Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-25. Diakses tanggal 2016-11-06. 
  8. ^ "Our cardinal in the Vatican". Indian Express. 13 April 2005. 
  9. ^ Bradley Hagerty, Barbara (19 April 2005). "Potential Successors to Pope John Paul II". National Public Radio. 

Pranala luar sunting

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Crescenzio Sepe
Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa
20 Mei 2006 – 10 Mei 2011
Diteruskan oleh:
Fernando Filoni
Didahului oleh:
Simon Pimenta
Uskup Agung Bombay
8 November 1996 – 20 Mei 2006
Diteruskan oleh:
Oswald Gracias