John Sydenham Furnivall
John Sydenham Furnivall (sering kali dikutip dengan nama JS Furnivall atau J.S. Furnivall) adalah penulis dan pegawai negeri kelahiran Britania Raya yang bekerja di Burma. Ia dikenal sebagai pencetus konsep masyarakat plural dan mencatatkan karier sebagai sejarawan Asia Tenggara terkemuka, terutama Hindia Belanda (kini Indonesia) dan Burma Britania.[1] Ia mengarang beberapa buku dalam perjalanan karierya, termasuk buku Colonial Policy and Practice (bahasa Indonesia: Praktik dan Kebijakan Kolonial) dan menulis 20 jurnal ilmiah, meskipun karyanya saat ini dikritik karena terlalu Eurosentris dan adanya bias keberpihakan kepada kolonialisme.[2]
J.S. Furnivall | |
---|---|
Lahir | John Sydenham Furnivall 14 Februari 1878 Great Bentley, Essex, Inggris |
Meninggal | 7 Juli 1960 Cambridge, Inggris | (umur 82)
Kebangsaan | Britania Raya |
Nama lain | JS Furnivall |
Almamater | Trinity Hall, Universitas Cambridge Universitas Leiden |
Pekerjaan | Pegawai negeri dan akademisi studi Asia Tenggara |
Suami/istri | Margaret Ma Nyunt (1902-1920)[1] |
Anak | 2 anak perempuan [1] |
Penghargaan | Ordo Orange-Nassau (1948) Thado Thiri Thudhamma of Burma (1949) |
Biografi
suntingFurnivall lahir pada 14 Februari 1878 di Great Bentley, Essex yang terletak di Inggris. Sekolah menengahnya dijalani di Royal Medical Benevolent College (sekarang Epsom College). Ia memperoleh beasiswa di Trinity Hall, Universitas Cambridge pada 1896. Empat tahun kemudian, ia meraih gelar di bidang ilmu alam.[3]
Pada 1901, ia bergabung dengan Layanan Sipil India. Ia tiba di Burma pada 16 Desember 1902 dan ditunjuk sebagai Asisten Komisaris dan Petugas Penyelesaian. Pada tahun yang sama, Ia menikah dengan Margaret Ma Nyunt, warga setempat yang berasal dari Taungoo.[4] Pernikahan ini dikaruniai dua anak perempuan. Mereka tetap menikah hingga Margaret meninggal pada 1920.[1]
Pada tahun 1906, ia mendirikan Masyarakat Penelitian Burma, bersama dengan para akademisi Burma lainnya. Empat tahun kemudian, organisasi ini mulai mempublikasikan Journal of the Burma Research Society.[4] Ia menjabat sebagai Deputi Komisioner pada 1915 dan Komisioner Penyelesaian dan Catatan Tanah pada tahun 1920. Selama kariernya, ia mengadakan pendidikan bagi warga asli Burma dalam rangka untuk menyiapkan Burma agar bisa mengelola diri sendiri.[2] Pada 1924, ia mendirikan Klub Buku Burma dan Asosiasi Penyuluhan Pendidikan Burma pada 1928. Furnivall kembali ke Inggris Inggris pada 1931 untuk pensiun. Dari 1933 hingga 1935, ia belajar mengenai administrasi kolonial di Universitas Leiden.[4] Setelah masa pensiunnya di Inggris, Furnivall menjadi pengajar Bahasa Burma, Sejarah dan Hukum di Universitas Cambridge (1936-1941). Pada tahun 1940, bersama dengan C.W. Dunn, Furnivall menerbitkan Kamus Inggris-Burma.
Pada tahun 1942, ia menulis buku Rekonstruksi di Burma yang kemudian menjadi pedoman penting bagi pemerintah merderka yang baru di Burma pada tahun 1948. Meskipun telah pensiun, Furnivall kembali ke Burma pada tahun 1948, setelah ia dimasukkan dalam Dewan Penasehat Perencanaan oleh pemerintahan U Nu.[4] Pada tahun tersebut pula, ia menerbitkan bukunya yang paling terkenal yaitu, Colonial Practice and Policy (bahasa Indonesia: Praktek dan Kebijakan Kolonial) berdasarkan permintaan dari Pemerintah Inggris, dan berpendapat bahwa kebijakan-kebijakan kolonial telah merusak struktur sosial di Burma.[2] Ia dianugerahi gelar D.Litt oleh Universitas Rangoon pada tahun 1957. Ia tetap di Burma hingga 1960, hingga ia pergi bersama ekspatriat lainnya karena kebijakan pemerintah dibawah kepemimpinan Ne Win.
Ia meninggal 7 Juli 1960 di Cambridge, sebelum ia dapat menerima tawaran Universitas Rangoon untuk mengajar disana.[4] His Times obituary was published on 12 July 1960.
Pemikiran politik
suntingPada abad ke-19, ada kepercayaan bahwa untuk menyiapkan orang-orang jajahan untuk menjadi merdeka adalah menyiapkan institusi pasar bebas yang baik untuk mendukung pelaksanaan pengembangan ekonomi, kesejahteraan dan demokrasi, dan setelah itu maka otonomi kekuasaan akan mengikuti. Furnivall berpendapat bahwa proses sebaliknya adalah yang benar: mulai dulu dengan kekuasaan maka kesejahteraan sosial dan pengembangan-pengembangan akan mengikuti. Argumen Furnivall dimulai dengan model makroekonomi dari masyarakat plural yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kolonialisasi dunia barat terhadap negara-negara dunia ketiga; berpendapat bahwa pembangunan ekonomi tergantung pada pencapaian kesejahteraan sebelumnya; dan jika masyarakat yang terkena dampak memiliki otonomi untuk mengembangkan kriteria kesejahteraan mereka sendiri, maka mereka dapat berkembang secara ekonomi.
Pada buku Praktek dan Kebijakan Kolonial, Furnivall membuat postulat bahwa ada tiga prinsip dalam kemajuan ekonomi:
Prinsip pertama adalah "kelangsungan hidup paling termurah":
Semua orang akan membayar dua kali lipat daripada tiga kali lipat untuk hal yang sama; itu rasional, masalah akal sehat yang universal .... tetapi pada saat yang sama, kecuali jika tetap terkendali, itu mengurangi apa yang dibutuhkan dengan menghilangkan semua kualitas manusia yang tidak diperlukan untuk mempertahankan kehidupan.
Prinsip kedua adalah “keinginan untuk mendapatkan”:
Semua orang biasanya menginginkan tiga kali lipat dan bukannya dua kali lipat .... prinsip ini diterima sebagai rasionalitas .... Ini adalah kondisi kemajuan ekonomi, karena ia melihat kembali kecenderungan degradasi kehidupan manusia yang melekat dalam prinsip "kelangsungan hidup paling murah" .... [Tetapi] keinginan untuk mendapatkan cenderung menundukkan semua hubungan sosial untuk kepentingan ekonomi individu, dan, kecuali jika tetap terkendali, mengarah ke ... pemiskinan umum.
Prinsip ketiga adalah “kemajuan tergantung pada kepatuhan terhadap kewajiban sosial tertentu”:
Dua prinsip dasar kemajuan ekonomi dilengkapi oleh yang ketiga: bahwa kemajuan tergantung pada kepatuhan terhadap kewajiban sosial tertentu. Kewajiban ini tidak alamiah, dan tidak dapat dibenarkan oleh akal sehat yang universal. Hal ini dapat dibenarkan secara rasional, tetapi hanya untuk jenis anggota masyarakat yang sama.
Buku
suntingBuku-buku yang dikarang oleh J.S. Furnivall antara lain:
- An Introduction to the Political Economy of Burma (bahasa Indonesia: Pengantar Ekonomi Politik Burma}}; Rangoon: Burma Book Club, 1931);
- Christianity and Buddhism in Burma: an address to the Rangoon Diocesan Council, Agustus, 1929 (bahasa Indonesia: Kristen dan Buddha di Burma: Amanat kepada Dewan Keuskupan Burma}}; Rangoon: Peoples Literature Committee and House, 1930);
- An introduction to the history of Netherlands India, 1602-1836 (bahasa Indonesia: Pengantar Sejarah Hindia Belanda; Rangoon : Published for the University of Rangoon by Burma Book Club, 1933);
- Wealth in Burma (bahasa Indonesia: Kekayaan di Burma; 1937);
- Netherlands India : a study of plural economy (bahasa Indonesia: Hindia Belanda: Sebuah Studi Ekonomi Plural; Cambridge: Cambridge University Press, 1939);
- The fashioning of Leviathan (bahasa Indonesia: Pembuatan Leviathan; Rangoon: Zabu Meitswe Pitaka Press, 1939) - diterbitkan pertama kali (1939) 29 Journal of the Burma Research Society 1-138;
- Progress and welfare in Southeast Asia: a comparison of colonial policy and practice (bahasa Indonesia: Kemajuan dan Kesejahteraan di Asia Tenggara: Perbandingan Praktek dan Kebijakan Kolonial; New York: Secretariat, Institute of Pacific Relations, 1941);
- Problems of education in Southeast Asia (bahasa Indonesia: Masalah Pendidikan di Asia Tenggara; New York: International Secretariat, Institute of Pacific Relations, 1942);
- Educational Progress in South East Asia (bahasa Indonesia: Kemajuan Pendidikan di Asia Tenggara; 1943);
- Memorandum on reconstruction problems in Burma (bahasa Indonesia: Memorandum dan Konstruksi Masalah di Burma; New York: International Secretariat, Institute of Pacific Relations, 1944);
- The tropical Far East (bahasa Indonesia: Timur Jauh yang Tropis; London: Oxford University Press, 1945);
- Experiment in Independence (bahasa Indonesia: Eksperimen dalam Kemerdekaan; 1947);
- Colonial Policy and Practice: A Comparative Study of Burma and Netherlands India (bahasa Indonesia: Praktek dan Kebijakan Kolonial: Studi Perbandingan antara Burma dan Hindia Belanda; Cambridge: Cambridge University Press, 1948/ New York: New York University Press, 1948);
- The Government of Modern Burma (bahasa Indonesia: Pemerintahan Burma Modern; New York: International Secretariat, Institute of Pacific Relations, 1958);
- An introduction to the political economy of Burma (bahasa Indonesia: Pengantar Ekonomi Politik Burma; Rangoon: Peoples' Literature Committee and House, 1957) 3rd ed;
- The Government of Modern Burma (bahasa Indonesia: Pemerintahan Burma Modern), (edisi ke-2. Dengan apresiasi dari F.N. Trager dan suplemen pemerintahan Ne Win oleh JS Thompson), (bahasa Indonesia: Pengantar Sejarah India Belanda; New York: Institute of Pacific Relations, 1960);
- Studies in the Economic and Social Development of the Netherlands East Indies. (bahasa Indonesia: Studi Ekonomi dan Pengembangan Sosial di Hindia Belanda) I. An Introductory Survey, 1815-1930;
- Studies in the Economic and Social Development of the Netherlands East Indies. IIb. An Introduction to the History of Netherlands India (bahasa Indonesia: Studi Ekonomi dan Pengembangan Sosial di Hindia Belanda), 1602-1836;
- Studies in the Economic and Social Development of the Netherlands East Indies. III. State and Private Money Making (bahasa Indonesia: Badan Usaha Swasta dan Negara);
- Studies in the Economic and Social Development of the Netherlands East Indies. IIIc. State Pawnshops in Netherlands India (bahasa Indonesia: Pegadaian Milik Negara di Hindia Belanda);
- Studies in the Economic and Social Development of the Netherlands East Indies. IVd. Fisheries in Netherlands India (bahasa Indonesia: Perikanan di Hindia Belanda).
Untuk penilaian dampak Furnivall pada studi Burma, lihat R H. Taylor, “Negara Yang Tidak Berkembang: Studi Tentang Politik Burma Modern (Melbourne: Pusat Studi Asia Tenggara Universitas Monash, Kertas Kerja No. 28, 1983).
Lihat pula
suntingtulisan-tulisan John Sydenham Furnivall tersedia di SOAS Archives
Referensi
sunting- ^ a b c d Coppel, Charles A. (July 1997). "Revisiting Furnivall's 'plural society': Colonial Java as a mestizo society?". Ethnic and Racial Studies. 20 (3): 562–579. doi:10.1080/01419870.1997.9993975.
- ^ a b c Boyd, Kelly (1999). Encyclopedia of historians and historical writing. 1. Taylor & Francis. hlm. 427–28. ISBN 978-1-884964-33-6.
- ^ "Furnivall, John Sydenham (FNVL897JS)". A Cambridge Alumni Database. University of Cambridge.
- ^ a b c d e Pham, Julie (2005). "J. S. Furnivall and Fabianism: Reinterpreting the 'Plural Society' in Burma". Modern Asian Studies. 39 (2): 321–348. doi:10.1017/s0026749x04001593.
Bacaan lanjutan
sunting- Englehart, Neil A. "Liberal Leviathan or Imperial Outpost? J. S. Furnivall on Colonial Rule in Burma," Modern Asian Studies (2011) 45#4 pp 759–790.