Jaime Ribeiro, lebih dikenal dengan nama Samba 9, Samba Sembilan, atau Sambilan[1] (15 April 1959 – 30 Juni 2019) adalah tokoh pejuang kemerdekaan Timor Leste.[2][3]

Jaime Ribeiro
Jaime Ribeiro menerima Ordem de Timor-Leste dari Presiden Francisco Guterres pada tahun 2018
Informasi pribadi
Lahir(1959-04-15)15 April 1959
Liquiçá, Timor Portugis
Meninggal30 Juni 2019(2019-06-30) (umur 60)
Dili, Timor Leste
Partai politikPartidu Libertasaun Popular
Karier militer
PihakTimor Leste Timor Leste
Dinas/cabang Falintil
Masa dinas1975—2001
Pertempuran/perangPendudukan Indonesia di Timor Timur
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Perdana Menteri Taur Matan Ruak pada pemakaman Jaime Ribeiro (2019)

Karier

sunting

Ribeiro, sebagai anggota Forças Armadas de Libertação Nacional de Timor-Leste (FALINTIL), berperang melawan penjajah di seluruh pendudukan Indonesia (1975—1999). Dari 1981 ia adalah pemimpin kelompok, dari 1986 hingga 1991 pemimpin peleton dan dari 1992 hingga 1999 komandan regional kedua[1][3] di wilayah III. Pada 9 November 1998 dia menyerang markas Komando Teritorial Kecamatan (Koramil) Subdistrik Indonesia di Alas , bertentangan dengan instruksi kepala FALINTIL Xanana Gusmão, yang menyerukan pengekangan dalam aksi militer selama negosiasi.[4] Tiga tentara Indonesia terbunuh dan 13 ditangkap. Sebelas tentara kemudian dibebaskan. Sembilan pejuang FALINTIL juga terbunuh. Tentara Indonesia merespons dengan hukuman selama seminggu di wilayah Alas.[5]

Pada tahun 1999, FALINTIL dipindahkan ke tentara reguler sebagai bagian dari pembentukan Negara Timor Leste . Ribeiro lebih suka kembali ke kehidupan sipil.[6] Sebagai veteran perjuangan pembebasan, ia menerima pensiun negara. Ribeiro menggunakannya untuk mendukung kota kelahirannya.[7]

Pada tahun 2006 Ribeiro dianugerahi Ordem da Guerrilha.[8] Pada 28 November 2018 ia dianugerahi Ordem de Timor-Leste (Collar) oleh Presiden Timor Leste Francisco Guterres.[3] Baru-baru ini Ribeiro adalah aktivis Partidu Libertasaun Popular (PLP) di kota asalnya Liquiçá.[2] Ia meninggal pada 30 Juni di Rumah Sakit Nacional Guido Valadares di ibukota negara bagian Dili.[1]

Ribeiro dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Metinaro. Dia meninggalkan tiga putri dan empat putra.[9]

Referensi

sunting