Jalan lingkar di Beijing
Beijing merupakan salah satu dari sedikit kota yang memiliki multi-jalan lingkar.
Jalan lingkar ke-1
suntingKetika kota Beijing memiliki jalur trem yang beroperasi dari tahun 1920-an hingga 1950-an, jalur trem ke-4 membentuk lingkaran berbentuk cincin yang meluncur sepanjang 17 km searah jarum jam dengan rute Tiananmen - Xidan - Xisi - Pinganli - Di'anmen - Gulou - Jiaodaokou - Beixinqiao - Dongsi - Dongdan - Tiananmen. Rute jalur trem ini dinamakan “jalan lingkar” (環形路) atau "jalan lingkar ke-1". Setelah jalur trem dihapus pada tahun 1950-an, nama itu kehilangan maknanya karena hanya kumpulan jalan biasa (sebaliknya, jalan lingkar saat ini merupakan Jalan Raya Nasional) utama. Sebagian besar peta di Beijing tidak menunjukkan bekas rute "jalan lingkar ke-1", hanya sedikit peta yang memberikan tanda. Namun, nama asli tetap digunakan untuk jalan lingkar lain yang dibangun beberapa dekade kemudian.
Selama Revolusi Kebudayaan, nama-nama asli jalan yang disebutkan di atas diubah menjadi nama-nama propaganda politik yang memuji dan menganjurkan ideologi Revolusi Kebudayaan dan ketika kekacauan politik telah berakhir, namanya berubah lagi. Gagasan menamai "jalan lingkar ke-1" muncul kembali untuk melambangkan awal baru pada era reformasi serta mencerminkan keinginan Tiongkok untuk merangkul modernitas dan globalisasi, tetapi gagasan ini dengan cepat ditolak karena kebanyakan orang lebih menyukai nama jalan yang asli dan percaya pada makna historis serta warisan budaya mereka dan yang lebih penting lagi adalah mereka merasa bahwa mengembalikan nama asli juga memiliki makna yang lebih simbolis untuk mencela Revolusi Kebudayaan. Oleh karena itu, nama asli jalan ini kembali digunakan dan frasa "jalan lingkar ke-1" jarang terdengar lagi.
Jalan lingkar ke-2
suntingJalan lingkar ke-2 Beijing biasanya dianggap sebagai jalan lingkar bagian dalam yang ke-1, dibangun pada tahun 1980-an dan diperluas pada tahun 1990-an. Sekarang membentuk lingkaran persegi panjang di sekitar Beijing pusat, meliputi empat kawasan yang kira-kira setara dengan kota tua: Dongcheng Qu (wilayah urban timur), Xicheng Qu (kawasan urban barat), Distrik Xuanwu dan Distrik Chongwen yang dimulai dari Xizhimen, Dongzhimen, Caihuying dan Zuo'anmen.
Jalan lingkar ini melewati bagian-bagian yang sangat sentral di Beijing termasuk Stasiun Kereta Beijing yang asli. Harga lahan yasan di dalam jalan lingkar ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan kawasan jalan lingkar lainnya.
Jalan lingkar ke-2 yang ada sekarang merupakan bagian dari jalan lingkar yang diperpanjang mengambil rute selatan melalui Zuo'anmen dan Caihuying alih-alih langsung dari Jalan Qianmen yang berada persis di selatan Tian'anmen. Bagian paling selatan antara Jianguomen dan Fuxingmen tampak seperti kawasan yang "terjepit" ke luar. Jalan lingkar ini terhubung langsung ke Jalan bebas hambatan terkendali bandara dan Badaling.
Jalan lingkar ke-3
suntingJalan lingkar ke-3 dibangun pada tahun 1980-an dan selesai pada tahun 1990-an, masih belum termasuk pinggiran kota karena melewati CBD Beijing (Guandongdian) dan komunitas diplomatik (Dongzhimenwai/Liangmaqiao, Jianguomenwai). Jalan lingkar ini secara langsung terkait dengan beberapa Jalan Raya Nasional utama yaitu Jingcheng, Jingshi, Jingkai dan Jingjintang.
Jalan lingkar ke-4
suntingJalan lingkar ke-4 sekitar 8 km dari Kota Beijing yang rampung pada tahun 2001. Jalan lingkar ini menghubungkan bagian-bagian yang kurang sentral dari Beijing, melewati kawasan pusat teknologi Zhongguancun, Beijing bagian barat, Distrik Fengtai dan Beijing bagian timur. Dua Jalan Raya Nasional utama dimulai dari sini yaitu Jingshen dan Jingtong (via Dawangqiao).
Sekarang jalan lingkar ke-4 bersama dengan jalan lingkar lainnya, memiliki beberapa lampu polisi "palsu" berwarna merah dan biru yang menyala di malam hari, pengemudi mengira bahwa ada petugas polisi yang sedang berpatroli sehingga pengemudi akan memperlambat laju kendaraannya.
Jalan lingkar ke-5
suntingadalah jalan lingkar ke-5, berada sekitar 10 km dari kota Beijing dan menghubungkan daerah pinggiran kota seperti Huantie, Shigezhuang, Dingfuzhuang, Ciqu, melewati Kawasan Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Beijing dan daerah yang tandus di selatan menuju Taman Xiangshan di bagian barat.
Karena melewati tempat perhelatan Olimpiade, maka jalan lingkar ini sering disebut "Adimarga Olimpiade".
Jalan lingkar ke-6
suntingSaat ini jalan lingkar ke-6 menjadi yang terjauh dari kota Beijing, sekitar 15–20 km. Dibangun pada tahun 2000-an, jalan lingkar ke-6 memiliki panjang 130 km antara simpang susun dengan Jalan Raya Nasional utama Badaling dan Jingshi yang melingkar searah jarum jam, terbuka untuk lalu lintas motor umum. Jalan lingkar ke-6 merupakan satu-satunya jalan lingkar yang dihubungkan dengan Jalan Raya Nasional utama Jingha yang sama-sama terpencil.
Jalan lingkar ke-6 menghubungkan Beijing dengan Distrik Shunyi, Distrik Tongzhou, Distrik Changping dan Distrik Daxing. Jalan lingkar ini direncanakan menjadi cabang Jalan Raya Nasional utama .
Jalan lingkar ke-7
suntingJalan lingkar kawasan ibu kota atau dalam bahasa sehari-hari disebut jalan lingkar ke-7, merupakan jalan orbital sekitar 1.000 km yang sebagian besar melewati provinsi Hebei, hanya 38 kilometer yang melewati Beijing dan 38 km lagi melintasi Tianjin, sisanya 924 km berada di Hebei. Pembangunan jalan lingkar ini rampung pada Juni 2018 ketika bagian terakhir yaitu distrik terluar Beijing Tongzhou terhubung dengan Daxing.[1]
Lainnya
suntingadalah Jalan Raya Nasional biasa yang melingkar dan membentang di sekitar Beijing melalui Tianjin dan Provinsi Hebei, sepenuhnya berada di luar Beijing. Meskipun tidak termasuk "sistem jalan lingkar Beijing", secara informal sering dianggap sebagai "Jalan Lingkar ke-8".
Referensi
sunting- ^ "Construction completed on Beijing's '7th Ring Road'". China Daily. June 21, 2018.