Jalur kereta api Hijaz

jalur kereta api di Arab Saudi

Hejaz Railway atau jalur kereta api Hijaz adalah jalur kereta api yang dibangun pada masa pemerintahan Usmaniyah Turki pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II. Jalur ini terbentang antara Damaskus (Suriah)-Amman (Yordania) sampai ke Madinah (Arab Saudi). Jalur kereta api ini merupakan bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan antara Istanbul-Haifa (Palestina) yang merupakan salah satu proyek infrastruktur pemerintahan Usmaniyyah selain program telekomunikasi dengan memasang kabel telegraf di seluruh wilayah Usmaniyyah yang saat itu meliputi wilayah sebagian Afrika utara, Timur Tengah sampai Balkan.

Stasiun kereta api Damaskus-Hijaz
Jalur kereta api Hijaz
Unknown route-map component "exKBHFa"
-6,0 Damaskus–Kanawatekstensi 1906
Unknown route-map component "KBHFxa"
0,0 Damaskus-CademBengkel
Flat crossing
Damaskus-Cadem–Aleppo
Unknown route-map component "ABZgr"
ke Qatara
Station on track
20,8 Kiswe
Station on track
30,5 Deir Ali
Station on track
49,7 Mismiya
Station on track
62,6 Gbagbageb
Station on track
69,1 Khabab
Station on track
77,8 Mahadsha
Station on track
84,6 Shaqra
Station on track
91,2 Esrasebelumnya 600mm menuju As-Suwayda
Station on track
106,1 Khirbet al-Ghazaleh
Junction both to and from right
dari/ke Haifa
Station on track
123,0 Daraa
Station on track
Ghares
Unknown route-map component "ABZgl"
128,6 ke Busra
Unknown route-map component "eBHF"
135,7 Nasib
Underbridge
Jalan tol Amman–Damaskus
Restricted border on track
Perbatasan Suriah-Yordania
Unknown route-map component "eBHF"
140,1 Dschabir
Station on track
161,7 Mafraq
Station on track
185,3 Chirbet us-Samra
Unknown route-map component "hKRZWae"
Underbridge
Jalan tol Amman–Damaskus
Station on track
194,0 Salis
Unknown route-map component "eABZg+r"
IPC-Refinery
Station on track
202,7 Az-Zarqa
Underbridge
Station on track
222,4 AmmanMuseum jalur kereta api
Unknown route-map component "hSTRae"
Jembatan Jesin
Enter and exit short tunnel
Station on track
234,0 Qasr
Enter and exit short tunnel
Station on track
248,8 Lubin
Underbridge
jalan raya Bandar udara–Amman
Station on track
259,7 Dshisa
Station on track
278,7 Daba’a
Station on track
295,2 Chan uz-Zibib
Station on track
309,3 Suaka
Station on track
326,2 Qatranawye
Unknown route-map component "eDST"
348,4 Menzilpersimpangan
Unknown route-map component "ABZg+l"
Tambang fosfat Abiad
Underbridge
M 45|-
Station on track
367,1 Faraifa
Unknown route-map component "ABZg+l"
Tambang fosfat wadi el-Hassa
Station on track
377,8 Al-Hassa
Station on track
397,4 Dschiruf ed-Derwish]]
Station on track
422,7 Anese
Unknown route-map component "eABZgr"
to Hischech
Non-passenger station/depot on track
440,5 Wadu Dshardumpersimpangan
Unknown route-map component "ABZgr"
Stasiun tua Ma'an ke Naqb Ashtar
Station on track
458,8 Ma'an
Station on track
475,0 Gadir al-Hadsh
Non-passenger station/depot on track
487,0 Shedijacrossing
Station on track
491,0 Abu Tarafa
Station on track
500,0 Esch-Schifia
Station on track
508,0 Fassua
Station on track
514,2 Aqaba el-Hedschasije (Hattyia)
Station on track
519,7 Batn al-Ghul
Unknown route-map component "xABZgr"
522,5 to Aqaba
Unknown route-map component "exBHF"
545,0 Tel esh-Sham
Unknown route-map component "exBHF"
572,0 Mudawarra
Unknown route-map component "xGRENZE"
perbatasan Yordania-Arab Saudi
Unknown route-map component "exBHF"
591,0 Kalaat Amara
Unknown route-map component "exBHF"
610,0 Sat ul-Hadsch
Unknown route-map component "exBHF"
635,0 Bir Hermas
Unknown route-map component "exBHF"
654,0 El-Hazim
Unknown route-map component "exBHF"
667,0 Makhtab
Unknown route-map component "exBHF"
692,0 Tabuk
Unknown route-map component "exBHF"
737,0 Sahr ul -hul
Unknown route-map component "exBHF"
743,0 Dar ul-Hadsh
Unknown route-map component "exBHF"
753,0 Mustabka
Unknown route-map component "exBHF"
757,0 Al-Achdar
Unknown route-map component "exBHF"
773,0 Chamis
Unknown route-map component "exBHF"
794,4 Dissaid
Unknown route-map component "exBHF"
830,0 Al-Muadhem/Muassam
Unknown route-map component "exBHF"
855,0 Khism Sana’a/Hachim Sana
Unknown route-map component "exBHF"
883,0 Al-Muteli
Unknown route-map component "exBHF"
885,0 Dar al-Hamra
Unknown route-map component "exBHF"
904,0 Mutali
Unknown route-map component "exBHF"
912,0 Abu Taka
Unknown route-map component "exBHF"
938,0 Al-Muzhim
Unknown route-map component "exBHF"
946,0 Mabrakat al-Naka
Unknown route-map component "exBHF"
958,0 Mada’in SalehMuseum
Unknown route-map component "exBHF"
983,0 Al-Ula
Unknown route-map component "exBHF"
1048,0 Zumrud/Sumruk
Unknown route-map component "exBHF"
1079,0 Bir Jehid
Unknown route-map component "exBHF"
1144,0 Hedia
Unknown route-map component "exBHF"
1166,3 Dsheda
Unknown route-map component "exBHF"
1176,0 Abu al-Na’am
Unknown route-map component "exBHF"
1194,5 Stabl Antar
Unknown route-map component "exBHF"
1245,0 Bir Nassif
Unknown route-map component "exBHF"
1290,5 Bir Abu Jabir/Muhid
Unknown route-map component "exBHF"
1309,0 Hafirah
Unknown route-map component "exBHF"
1315,5 Bir Utsman
Unknown route-map component "exBHF"
1320,5 Madinah
Unknown route-map component "exKBHFe"
1322,0 Benteng Madinah

Pembangunan jalur kereta api ini sudah dilakukan pada tahun 1840 M namun baru direalisasikan pada tahun 1908. Rencana ini dilakukan untuk lebih menyatukan wilayah Usmaniyah yang luas dengan sarana transportasi dan telekomunikasi yang memadai di mana saat itu sarana transportasi darat yang lebih memadai adalah kereta api sekaligus sebagai salah satu program Pan Islamisme yang dilancarkan oleh Sultan Abdul Hamid II. Selain itu khusus jalur Hijaz adalah mempermudah dan meningkatkan pelayanan jamaah haji.

Pengerjaan jalur kereta api ini berbeda dengan pengerjaan jalur kereta api yang lain di wilayah Usmaniyah yang dilakukan dengan bantuan Jerman seperti pengerjaan jalur kereta api Istanbul-Baghdad. Pengerjaan ini dilakukan atas perintah Sultan Abdul Hamid II yang memerintahkan segenap kaum muslimin untuk berpartisipasi dalam pembangunan suci ini. Biaya yang diperlukan saat itu adalah sebesar 16 juta US $ dengan nilai dolar saat itu. Selain dari kaum muslimin, sumbangan datang dari pemerintah, Angkatan bersenjata, Tokoh Masyarakat serta gubernur khedive Mesir serta pemerintahan Shah di Iran. Pengerjaan ini melibatkan 5000 anggota Angkatan Darat serta penduduk sipil. Rencana pembangunan ini juga melanjutkan ke Mekkah dan pelabuhan Jeddah, tetapi karena terbentur masalah biaya dan terjadi pertentangan oleh penduduk wilayah itu, maka jalur ini hanya berakhir sampai Madinah. Versi lain mengatakan bahwa Syarif Hussein, Amir (pemimpin Mekkah) saat itu memandang bahwa Jalur kereta api ini mengancam kedudukannya di wilayah Hejaz sehingga menolak pembangunan Jalur itu sampai ke Mekkah bahkan Jeddah.

Konstruksi pembangunan jalur ini cukup sulit, karena melalui daerah kawasan gurun pasir yang memiliki rintangan cukup tinggi. Selain melalui gurun pasir yang rawan akan terjadinya badai gurun, juga menghadapi wilayah yang bergunung gunung batu seperti lereng Naqab di selatan Yordania. Selain itu sering lerjadinya longsor dan banjir di beberapa wilayah ketika musim hujan dan risiko kekurangan air. Selain dalam pengerjaannya, perjalanan melalui jalur ini juga melalui rintangan yang sama beratnya dengan pengerjaannya.

Pada tanggal 1 September 1908 jalur ini selesai dibangun dan mulai dioperasikan dan pada tahun 1912 telah mencapai 30.000 penumpang pertahun. Perjalanan haji semakin mudah serta menumbuhkan bisnis dan perdagangan di kawasan itu. Tercatat pada taun 1914 telah mencapai 300.000 penumpang. Selain para jamaah haji, angkatan bersenjata Usmaniyah memanfaatkannya untuk mengirimkan suplai pasukan dan barang.

Sebelum dibangun jalur kereta api ini, biaya perjalanan haji cukup mahal. Dengan menyewa unta dan perlengkapannya menghabiskan biaya 3.50 pound per empat hari sedangkan perjalanan dua bulan. Sementara perjalanan dengan kereta api lebih murah dari itu. Namun pada saat itu, sebagian orang menganggap bahwa menggunakan kereta api dalam perjalanan haji hanya digunakan untuk kaum wanita dan orang orang tua sedangkan kaum lelaki tetap menggunakan unta dengan menganggap hal itu mengikuti contoh Nabi.

Pada periode selanjutnya ketika Usmaniyah terlibat Perang Dunia I di pihak Jerman, jalur ini mengalami kerusakan akibat sabotase agen Inggris yang dikenal sebagai Lawrence of Arabia, selain karena kerusakan yang akibat revolusi Arab pada saat itu, meskipun sebagian orang mengatakan bahwa penduduk dan pihak lokal yang terlibat revolusi itu tidak merusak jalur kereta api tetapi menyerang suplai dan tentara Turki. Sebagian lagi mengatakan bahwa perusakan jalur ini dilakukan oleh penduduk lokal yang khawatir akan kehilangan penghasilan dari persewaan unta kepada jamaah haji.

Setelah Perang Dunia I sampai tahun 1971, ada usaha usaha untuk memperbaiki kembali jalur kereta api ini, tetapi memerlukan biaya yang cukup mahal. Terlebih lebih pada dekade 1970, dunia penerbangan tumbuh dengan cepat. Terlebih lebih menggunakan perhubungan udara yang menggunakan pesawat udara dianggap lebih ekonomis untuk wilayah semenanjung Arab yang secara geografis didominasi oleh gurun pasir.

Saat ini, jalur kereta api Hejaz hanya tinggal dijumpai sisa sisa bengunan stasiun, bengkel, menara dan pompa air serta benteng-benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Usmaniyah. Hanya di jalur Damaskus-Amman yang masih digunakan untuk kepentingan wisata dan transportasi terbatas. Selebihnya terutama di daerah Syria dan Yordania, bangunan bangunan tersebut dijadikan Museum. Sementara Stasiun Madinah, oleh pemerintah Arab Saudi dijadikan Musium yang terletak di jalan keluar kota Madinah menuju Mekkah melalui Bir Ali atau Dzulkhulaifah yang digunakan sebagai patokan (miqat) untuk niat melaksanakan Ibadah haji.

Pranala luar sunting