Jalur kereta api Tasikmalaya–Singaparna

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Tasikmalaya–Singaparna adalah salah satu jalur kereta api nonaktif di Indonesia, tepatnya berada di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat yang secara administratif berada dalam wilayah aset Daerah Operasi II Bandung.

Jalur kereta api Tasikmalaya–Singaparna
Ikhtisar
JenisLintas Cabang
SistemJalur kereta api rel ringan
StatusTidak beroperasi
TerminusStasiun Tasikmalaya
Stasiun Singaparna
Stasiun13
Operasi
Dibangun olehStaatsspoorwegen
Legalitas pembangunanWet 31 Dec. 1909 Stb. 1910 No. 198[1]
Dibuka1 Juni 1911
Ditutup1943
Pemilik
Karakteristik lintasLintas pegunungan
DepoTasikmalaya
Data teknis
Panjang rel17 km
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasi20 s.d. 40 km

Jalur dengan panjang rel 17 km ini dibangun oleh Staatsspoorwegen Westerlijn dan secara resmi dibuka pada tanggal 1 Juni 1911.[2] Karakteristik jalur ini hampir mirip dengan jalur kereta api Secang–Yogyakarta dimana melintas di wilayah pemukiman masyarakat Tasikmalaya, pembangunan jalur ini bertujuan untuk melayani para pedagang kerajinan anyaman bambu khas Singaparna.[3]

Pada masa pendudukan Jepang (1943), jalur ini mengalami pembongkaran yang menyebabkan ditutup pula jalur ini.[4][5] Perlu diketahui pula, bahwasanya jalur ini pernah menjadi salah satu jalur yang akan direaktivasi oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia pasca pembongkaran, tetapi hal ini tidak dapat terlaksana.[6]

Rute jalur kereta api Tasikmalaya–Singaparna dimulai di sebelah barat Stasiun Tasikmalaya, dari jalur 1 Stasiun Tasikmalaya, Rel berbelok ke arah selatan menyebrang Jalan Cimulu dan Jalan Rasamala, Tawang, Tasikmalaya. Lalu rel masuk ke Jalan dr. Sukardjo terus ke arah selatan. Mulai di sini rel kereta api berada di sisi jalan berdampingan dengan kendaraan bermotor seperti di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah.

Selepas Jalan Dr. Sukardjo, Rel melintasi bagian depan Masjid Agung Tasikmalaya dan berbelok ke arah barat memasuki jalan Yudanegara. Dulunya, tepat di selatan Masjid Agung Tasikmalaya ini berdiri Stasiun Tasikmalaya alun-alun.

Setelah stasiun, rel berlanjut melalui sisi Jalan Yudanegara, yang masih berbagi dengan Kendaraan bermotor, kemudian belok ke arah selatan lagi memotong Jalan Pasar Wetan, Cihideung, Tasikmalaya.

Setelah lurus ke arah selatan beberapa ratus meter, rel berbelok lagi ke arah timur memasuki Jalan Cihideung Balong dan mengikuti Jalan Margaluyu berbelok ke arah Selatan lalu masuk ke Jalan K.H. Z. Mustafa. Sepanjang jalan ini, Rel masih berada di sisi jalan berbagi dengan kendaraan bermotor hingga tiba di persimpangan padayungan.

Di sini rel berbelok ke arah barat lalu keluar dari jalan dan kemudian berada berdampingan di sisi jalan mengikuti ruas Jalan Provinsi Tasikmalaya-Singaparna-Garut hingga tiba di Pasar Singaparna. Di pasar ini, Rel berbelok ke arah selatan sedikit masuk ke Stasiun Singaparna yang kini sudah menjadi bangunan Polsek Singaparna.

Sebenarnya jika lintas ini aktif kembali, jalur kereta api Tasikmalaya-Singaparna memiliki potensi wisata yang besar. Karena banyaknya landmark yang dilewati dan adanya segmen sepanjang ± 5-6 kilometer berada di atas jalan raya seperti di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah.

Jalur terhubung sunting

Lintas aktif sunting

Jalur kereta api Padalarang–Kasugihan

Lintas nonaktif sunting

Tidak terhubung dengan lintas nonaktif manapun

Layanan kereta api sunting

Tidak ada layanan yang dijalankan di jalur ini.

Daftar stasiun sunting

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
TasikmalayaSingaparna
Diresmikan pada tanggal 1 Juni 1911
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Ditutup pada 1943
Termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung
1630 Tasikmalaya TSM Jalan Stasiun Tasikmalaya 8, Lengkongsari, Tawang, Tasikmalaya km 0+000
km 270+193 lintas PadalarangKasugihan
+349 m Beroperasi  
Tasikmalaya Alun-Alun TSMA km 0+800 Tidak beroperasi
Tasikmalayapasar TSP km 1+617 Tidak beroperasi
Cihideung CHD km 2+602 Tidak beroperasi
Padayungan PDY km 3+975 Tidak beroperasi
Cisambong CSB km 6+019 Tidak beroperasi
Mangkubumi MKI km 7+808 Tidak beroperasi
Cibanjaran CBY km 9+352 Tidak beroperasi
Cipari (Tasikmalaya) CPR km 10+178 Tidak beroperasi
Barengkok BKK km 13+237 Tidak beroperasi
Barolong BLG km 15+594 Tidak beroperasi
Sukaseneg SKG km 16+648 Tidak beroperasi
Singaparna SPA km 17+585 Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis tebal miring merupakan stasiun kelas besar atau kelas I yang nonaktif.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi: [7][8][9][10][11]


Referensi sunting

  1. ^ Steven Anne Reitsma (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLLF & Co. 
  2. ^ (Belanda) Reitsma, S. A.: Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen; Batavia (Jakarta) – Weltevreden 1928
  3. ^ Rakyat, Pikiran (2018-2-17). "Kenangan Jalur Kereta Api Tasikmalaya - Singaparna; dikutip dari harian Pikiran Rakyat". Diakses tanggal 2019-6-1. 
  4. ^ Bruin, Jan de (2003). Het Indische Spoor In Oorlogstijd: de spoor- en tramwegmaatschappijen in Nederlands-Indië in de vuurlinie, 1873-1949. Uquilair B.V. 
  5. ^ Nusantara, Telaga Bakti; Perkeretaapian, Asosiasi (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2. Bandung: Angkasa. 
  6. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  7. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  8. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  9. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  10. ^ Perusahaan Jawatan Kereta Api. Stasiun KA, Singkatan dan Jarak. 
  11. ^ Wieringa, A. (1916). Beknopt Aadrijkskundig Woordenboek van Nederlandsch-Indie. 's Gravenhage.