Jardiknas Schoolnet

Jardiknas Schoolnet atau jejaring pendidikan nasional zona sekolah adalah salah satu dari empat zona jaringan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Jardiknas sendiri merupakan infrastruktur jaringan skala nasional yang dapat menghubungkan lembaga pendidikan, kantor dinas pendidikan (tingkat provinsi, kota, kabupaten), perguruan tinggi, dan sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Jardiknas membagi empat zona jaringan, yaitu zona kantor dinas pendidikan, zona perguruan tinggi (INHERENT), zona sekolah (Schoolnet), dan zona personal.[1] Pembagian zona ini berdasarkan pada skala kebutuhan, kondisi geografis. fasilitas teknologi yang ada, manfaat dan fungsi program jardiknas yang diperuntukan untuk komunitas dan institusi pendidikan.

Pendahuluan sunting

Sekarang ini penggunaan internet tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat untuk berkomunikasi saja, tetapi internet juga mempunyai peranan penting dalam menunjang kemajuan pendidikan. Para pelajar dari usia tingkat pendidikan dasar sudah diperkenalkan oleh teknologi komputer yang kemudian dikembangkan lagi dengan keterampilan penggunaan internet. Tetapi jaringan internet yang ada di Indonesia belum merata, oleh karena itu penyerapan informasi maupun pembagian informasi melalui internet untuk pendidikan belumlah seimbang, terutama untuk para pelajar maupun pendidik di daerah terpencil. Sistem komunikasi dan informasi sangat diperlukan sebagai salah satu komponen penunjang aktivitas pendidikan. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia mempunyai komitmen untuk menyediakan jaringan dan komunikasi di hampir seluruh sekolah yang ada di Indonesia.

Perkembangan TIK di Indonesia sunting

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mendorong setiap lapisan masyarakat dituntut untuk dapat menggunakan teknologi tersebut dengan maksimal. Tidak hanya untuk elemen masyarakat secara luas, di dalam dunia pendidikan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) memnpunyai peranan penting, seperti adanya televisi dan radio yang bersifat edukatif. Tetapi televisi dan radio tersebut mempunyai sifat komunikasi yang linear, tidak interaktif sehingga diperlukan teknologi lain yang dapat menunjang pendidikan masyarakat seperti hadirnya teknologi komputer. Komputer sebagai medium sangat diperlukan oleh masyarakat karena dengan berkembangnya teknologi ini maka proses informasi pun akan semakin berkembang. Masyarakat mulai usia sekolah dasar dibekali pendidikan untuk dapat menggunakan komputer. Inilah yang membuat TIK mempunyai peranan penting dalam kemajuan pendidikan di Indonesia, adanya peningkatan kebutuhan berbagi informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan TIK menjadi menjadi salah satu alasan mengapa jardiknas schoolnet diperlukan untuk membantu pendidikan Indonesia.

Dampak Kemajuan TIK dalam Pendidikan sunting

TIK menjadi salah satu gelombang perubahan dalam proses pembelajaran atau pendidikan. Dahulu proses belajar hanya dilakukan di dalam sebuah ruang kelas dimana terdapat siswa dan guru, tetapi sekarang ruang kelas tidak hanya dibatasi oleh dinding dan papan tulis saja. Kegiatan belajar pun sekarang dapat dilakukan dengan lebih interaktif dan bersifat dua arah. Proses belajar yang cenderung pasif saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh para siswa dan guru. Dengan hadirnya internet para siswa dituntut untuk belajar mandiri dalam penyerapan informasi. Informasi tidak hanya didapat dari pendidik tetapi juga dari media komputer, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi pengelolaan kegiatan belajar.[2]

Komputer sebagai Media sunting

Media teknologi yang sangat dasar dalam mengakses segala bentuk informasi adalah komputer. Teknologi komputer merupakan sebuah proses pengiriman informasi yang lebih efektif dibandingkan dengan teknologi lainnya.[3] Komputer digunakan oleh masyarakat sebagai media untuk menghubungkan kita dengan masyarakat luas lainnya melalui akses informasi yang bisa di dapat dari komputer. Komputer juga digunakan oleh masyarakat untuk media belajar. Dengan adanya komputer, masyarakat dapat mengakses informasi dalam berbagai bentuk seperti video, gambar, dan teks. Selain itu dengan adanya komputer, masyarakat juga dapat mengakses internet sehingga akses dan penyebaran informasi dapat lebih mudah dan bersifat interaktif.

Computer Mediated Communication merupakan salah satu teori yang dapat menjelaskan mengenai media baru yang sekarang ini muncul, Computer Mediated Communication merupakan sebuah proses dimana seseorang menciptakan, melakukan pertukaran dan melihat informasi itu dengan menggunakan sistem jaringan telekomunikasi yang memfasilitasi encoding, transmisi, dan pesan decoding.[4] Computer Mediated Communication bukan hanya sekadar alat, tetapi lebih kepada teknologi, media, dan hubungan sosial. CMC tidak hanya menjelaskan mengenai struktur hubungan sosial, tetapi lebih kepada dimana adanya ruang sehingga hubungan sosial terjadi dan alat yang digunakan oleh individu untuk masuk kedalam ruang tersebut.

Peran Internet sunting

Perkembangan internet dapat menghilangkan hambatan jarak, waktu, dan ruang, sehingga dapat membantu penyerapan informasi dan komunikasi. Internet digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, ini merupakan pola baru dalam berkomunikasi dimana dengan internet dapat menjawab kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi secara luas tanpa batas wilayah, cepat dan efisien. Inilah yang kemudian menjadi bentuk dari media baru. Media baru merupakan media yang berbasis komputer dengan internet sebagai sebagai penghubungnya. Media baru mempunyai daya tarik bagi masyarakat untuk menggunakannya, seperti adanya kebebasan untuk melakukakn interaktivitas, user dapat memegang kendali untuk melakukan browsing apapun.[5]

Namun, kendala yang dihadapi sekarang ini ialah masih adanya kesenjangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, dan juga perkembangan internet terkadang membawa dampak negatif bagi norma masyarakat sehingga diperlukan integrasi penggunaan TIK yang mendidik. Pada tahun 2011 ini, Pustekkom Depdiknas sebagai lembaga yang mengelola Jardiknas, berencana untuk menggelar jardiknas di 16.678 titik Schoolnet [6]

Jejaring Pendidikan Nasional sunting

jejaring pendidikan nasional (Jardiknas) diluncurkan pada tahun 2006 sampai dengan sekarang. Jardiknas merupakan Jaringan area luas yang menghubungkan kantor dinas pendidikan, mulai dari tingkat kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi. Serta menghubungkan sekolah – sekolah dan perguruan tinggi yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Jejaring ini dirancang untuk memberikan kelancaran dan mengoptimalisasikan arus komunikasi informasi dan data antar pelaksana pendidikan. Sehingga data dan informasi yang diterima menjadi lebih optimal, efektif, dan efisien.[7]

Schoolnet sunting

Schoolnet atau zona sekolah adalah zona yang dikembangkan pada tahun 2007 dimana padaa tahap awal akan menghubungkan 6.500 sampai 10.000 sekolah dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Dengan hadirnya Schoolnet ini diharapkan dapat juga membangun Pembelajaran elektronik dalam dunia pendidikan Indonesia secara merata. Schoolnet terdiri dari tiga jenis yaitu:

  • Schoolnet ADSL
  • Schoolnet Wireless
  • Schoolnet Wimax

Schoolnet ADSL sunting

Tipe koneksi ini menggunakan jalur ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). Koneksi yang menggunakan kabel telepon sehingga dapat memepercepat pengiriman data. Tetapi ADSL belum dapat dimanfaatkan diseluruh Indonesia karena memerlukan beberapa perangkat spesifik seperti DSLAM (Digital Subscriber Access Multiplexer) dan BRAS. Teknologi ADSL ini juga harus dekat dengan sentral telepon.[8] Untuk menghubungkan jardiknas ke sekolah-sekolah yang belum dapat memanfaatkan teknologi ADSL maka Pustekkom bekerjasama dengan Telkom Indonesia untuk memberikan beberapa fasilitas dari program ini seperti pemberian line telepon dan koneksi internet melalui jardiknas secara unlimited.

Schoolnet Wireless sunting

Dengan keterbatasan yang dimiliki oleh teknologi ADSL maka program ini dikembangkan di daerah yang topografinya cenderung datar. Penggunaan perangkat Wireless, titik koneksi yang dapat dijangkau sampai dengan 3 – 5 KM dari pemancar. Dengan adanya fasilitas koneksi seperti ini maka setiap sekolah yang tekoneksi dengan jardiknas mendapatkan Wireless dengan kecepatan 32/64 Kbps share and. Access Point, Antena, dan perangkat lain (Tower, PoE, Pigitail) adalah beberapa perangkat yang dibutuhkan untuk menunjang koneksi jenis Wireless.

Schoolnet Wimax sunting

Teknologi WiMAX digunakan untuk program ini karena teknologi Wireless mempunyai keterbatasan yaitu keharusan LOS (Line of Sight) dan jarak pancar yang harus relative dekat. Teknologi Wimax adalah salah satu teknologi yang cukup murah dan mudah untuk diimplementasikan dalam Jardiknas, sehingga seluruh zona sekolah yang ada di Indonesia dapat terhubung.[9]

Tujuan dan Target sunting

Tujuan dari Jardiknas Schoolnet adalah memperkuat pemanfaatan TIK untuk e-pembelajaran, e-layanan sehingga dapat menyediakan sarana dan prasarana TIK yang berbasis TIK untuk memperkuat sistem pembelajaran yang ada di seluruh Indonesia, dan juga mempermudah penyampaian informasi antara tenaga pendidik dan perserta didik. Jardiknas Schoolnet juga dapat menjadi media informasi dan komunikasi [10]

Target Jardiknas Schoolnet adalah seluruh sekolah, termasuk didalamnya guru, siswa, dan juga pengelola media yang mendapatkan bantuan Jardiknas Schoolnet. Selain itu diharapkan kepada sekolah – sekolah yang mendapatkan bantuan jardiknas schoolnet ini, dapat membuat para siswa di sekolah tersebut bisa lebih aktif dalam proses belajar dimana siswa dapat membahas sebuah masalah atau topik dengan tujuan dan solusi dari topik yang mereka dapatkan. Sehingga siswa sejak dini dapat ditanamkan motivasi akan mencari pengetahuan dan informasi yang dapat mereka lakukan sendiri tanpa harus diperintahkan oleh para pengajar. Para siswa diharapkan juga untuk tidak cepat jenuh dengan metode pendidikan yang ada, dengan fasilitas ini para siswa bisa lebih berperan aktif, dan mengkombinasikan dengan materi – materi yang diberikan oleh para pengajar.

Infrastruktur Schoolnet sunting

Jardiknas Schoolnet melingkupi integrasi mesin pengolah data atau yang disebut server, perangkat jejaring yang tertutup (intranet) maupun yang terbuka (internet), media penyimpan data atau storage serta sistem dan aplikasi legal yang dapat mendukung pelayanan pembelajaran dan informasi yang berbasiskan media digital dalam bentuk fasilitas internet yang diperuntukan untuk seluruh siswa sekolah di 33 provinsi. Infrastruktur Schoolnet yang berada di Pusat, dibagi menjadi sebagai berikut:

  • NOC (Network Operations Center) yang berada di dua lokasi yaitu, Pustekkom Ciputat dan Gedung Cyber Jakarta dengan kapasitas bandwith 600 Mbps
  • Schoolnet Monitoring System

Peta Jardiknas sunting

Peta penerima Jardiknas Schoolnet di 33 provinsi adalah sebagai berikut

  • 2.938 titik SMA
  • 2.214 titik SMK
  • 4.717 titik SMP
  • 4.053 titik SD
  • 990 titik MA
  • 1.273 titik MTs
  • 493 titik MI

Distribusi dan Pengolahan sunting

Tanggung jawab pengelolaan Jardiknas Schoolnet diberikan kepada Kepala Sekolah, dimana Kepala Sekolah dapat menunjuk setidaknya satu orang untuk menjalankan tugas sebagai teknisi Schoolnet, dimana teknisi tersebut mempunyai tugas untuk menjaga koneksi Schoolnet agar tetap dapat dioperasionalkan selama jam sekolah untuk para guru dan siswa. Akses Schoolnet didistribusikan melalui jaringan lokal (LAN), baik melalui Wi-Fi atau kabel. Untuk itu sekolah yang menerima bantuan Schoolnet diharapkan dapat membangun LAN yang dapat dipelihara.

Komitmen Schoolnet sunting

Dalam memfasilitasi program Jardiknas Schoolnet, Pustekkom Kemendiknas bekerja sama dengan PT. Telkom agar dapat menghubungkan jaringan internet gratis ke sekolah - sekolah penerima bantuan Schoolnet yang ada di seluruh Indonesia.[11] Bagi sekolah - sekolah yang menerima Schoolnet diwajibkan untuk mengaktifkan DNS Nawala dan menginstal aplikasi K9 Web Protection. File tersebut dapat diunduh secara gratis di website resmi Nawala dan K9 Web Protection.

Schoolnet sebagai Media Pembelajaran sunting

Munculnya internet sebagai medium massa besar membawa banyak pengaruh dalam proses penerimaan informasi. Internet menjadi salah satu elemen penting dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya untuk sektor pendidikan. Dengan program Schoolnet ini diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat lebih meningkat, tidak hanya untuk para siswa tapi juga para pendidik dalam penyampaian maupun penerimaan informasi.

Referensi sunting

  1. ^ Tentang Jardiknas Diarsipkan 2011-09-02 di Wayback Machine..Retrieved September 06, 2011.
  2. ^ Siahaan, S. (2010). ""Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Dalam Pembelajaran"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-28. Diakses tanggal September 24, 2011. 
  3. ^ Biagi, S. (2000). "Media/Impact: An Introduction to Mass Media". Diakses tanggal August 20, 2011. 
  4. ^ Romiszowski, A. & Mason, R (n.d). "Computer Mediated Communication" (PDF). Diakses tanggal August 20, 2011. 
  5. ^ The Benefits of New Media Diarsipkan 2011-09-25 di Wayback Machine..Retrieved September 06, 2011.
  6. ^ Schoolnet Akan Aktif Lagi Diarsipkan 2011-08-28 di Wayback Machine..Retrieved September 06, 2011.
  7. ^ Wiryana, M. (2009). "Jejaring Pendidikan Nasional". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-18. Diakses tanggal September 25, 2011. 
  8. ^ Sepintas Teknologi ADSL Diarsipkan 2011-09-17 di Wayback Machine.. Retrieved September 06, 2011.
  9. ^ Karimuddin, A. (2011). "Setelah Standar Teknologi WiMAX di Indonesia Dibebaskan"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-28. Diakses tanggal September 25, 2011. 
  10. ^ Sekilas Jardiknas Diarsipkan 2012-07-18 di Wayback Machine..Retrieved September 06, 2011.
  11. ^ Schoolnet Speedy Hubungkan 266 Sekolah Diarsipkan 2011-04-17 di Wayback Machine.. Retrieved September 06, 2011.

Pranala luar sunting