Jayanti adalah sejenis perdu atau pohon kecil dari famili Papilionaceae.[1][2] Tanaman dengan nama Latin Sesbania sesban ini memiliki beberapa nama dalam bahasa Jawa, yaitu janti, giyanti, atau kelor warna.[1][2] Di Indonesia, Jayanti banyak ditemukan di Pulau Jawa, khususnya daerah persawahan dan perkebunan.[2] Hampir seluruh bagian tanaman jayanti dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan, pakan ternak, ataupun bahan bangunan.[1][2][3]

Sesbania sesban
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Faboideae
Genus: Sesbania
Spesies:
S. sesban
Nama binomial
Sesbania sesban

Ciri-ciri umum

sunting

Tanaman jayanti termasuk jenis perdu dan mampu tumbuh hingga tinggi 2-6 meter.[1][2] Daunnya berupa daun majemuk menyirip dengan 7-25 pasang anak daun pada setiap cabang tangkainnya.[1][2] Anak daun berbentuk garis memanjang dan memiliki ujung bulat serta tepi rata.[1][2] Bunga tanaman jayanti berwarna kuning dan termasuk bunga majemuk berbentuk tandan.[1][2] Buahnya adalah buah polong yang tumbuh menggantung.[1][2]

Manfaat

sunting

Dalam kehidupan sehari-hari, hampir seluruh bagian tanman jayanti dapat dimanfaatkan, baik sebagai obat-obatan maupun bahan pangan.[1] Daunnya dapat digunakan untuk lauk dan mengobati tuberkulosis, kencing nanah, infeksi ginjal, dan demam.[1][2] Selain itu, olahan kulit kayu tanaman jayanti mampu mengobati kesulitan buang air kecil dan berkeringat.[1] Akarnya juga dimanfaatkan untuk mengobati kencing nanah dan sifilis.[1]

Dalam dunia pertanian, daun tanaman jayanti digunakan sebagai bahan pembuat pupuk organik dan pakan ternak.[2][3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l Redaksi AgroMedia . 2008 . Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit . PT Agromedia Pustaka . ISBN 979-006-194-3
  2. ^ a b c d e f g h i j k "Tanaman Obat Indonesia: Jayanti". IPTEKnet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-21. Diakses tanggal 2014-05-20. 
  3. ^ a b Sutanto, ranchman . 2002 . Penerapan Pertanian Organik . Penerbit Kanisius . ISBN 978-979-21-0186-7