Kata "jemaat", "jemaah", dan "gereja" adalah 3 kata berbeda namun sering kali dipakai Umat Kristen untuk saling menggantikan tanpa disadari. Kata "Gereja" sebenarnya sama sekali tidak terdapat di dalam Alkitab terjemahan Indonesia LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) sebagai terjemahan Alkitab yang paling umum dipakai umat Kristen di Indonesia. Terjemahan LAI Terjemahan Baru (TB) yang mengambil sumber referensi naskah PB Yunani dan Masoretik untuk PL, merekam kata "jemaat" di dalam Perjanjian Lama (PL) di dalam 2 ayat saja, sedangkan di dalam Perjanjian Baru (PB) sampai 125 ayat. Kata "jemaah" yang sinonim dengannya direkam di dalam 110 ayat di PL, dan sebanyak 3 kali di PB.

Jemaat sedang duduk mendengar nats Kitab Suci dibacakan Diakon

Terjemahan lain yang digunakan di Indonesia adalah terjemahan ILT (Indonesian Literal Translation)[1] versi 3 yang dikeluarkan oleh Yayasan Lentera Bangsa. ILT versi 3 ini juga berdasarkan sumber naskah PB Yunani dan Masoretik untuk PL. ILT v3 merekam kata "gereja" di dalam 89 ayat di Perjanjian Baru. Nihil di dalam Perjanjian Lama. Sementara kata "jemaat" di dalam Perjanjian Baru ILT versi 3 sebanyak 24 kali, jauh lebih banyak di dalam Perjanjian Lama yaitu 165 ayat. Kata "jemaah" tidak digunakan oleh penerjemahnya. Perhatikan tabel di bawah untuk lebih mudah membandingkannya.

Penggunaan kata "Jemaat", "Jemaah", dan "Gereja" dalam Terjemahan LAI TB dan ILT v3
No Kata yang digunakan Terjemahan LAI TB Terjemahan ILT v3
1 Jemaat PL (2 ayat), PB (125 ayat) PL (165 ayat), PB (24 ayat)
2 Jemaah PL (110 ayat), PB (3 ayat) tidak ada (0)
3 Gereja tidak ada (0) PL (0), PB (89 ayat)

Dengan menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai pedoman pemilihan kata, para penerjemah terlihat berbeda dalam mengambil keputusan.

Etimologi sunting

Kata "jemaat" diserap dari kosakata Arab "jamaah" ٱلرَّعِيَّةِ (jamāʕa).

 
Alkitab Terjemahan LAI

Penggunaan dalam Terjemahan Baru LAI sunting

Kata "Jemaat" dalam kosakata Bahasa Indonesia merujuk khusus kepada komunitas Kristen, bukan komunitas agama lain.[2] Sementara pemakaian kata "jemaah" itu digunakan di luar komunitas Kristen.[3] Oleh karena itu 125 kata "jemaat" di PB mengacu kepada Umat Kristen, sementara 3 ayat yang menyalin kata "jemaah" itu untuk komunitas lain. Ke-3 ayat tersebut adalah:

Pemilihan Kata "jemaah"
No Ayat Frasa dalam TB LAI Frasa dari Yunani
1 Kisah 7:38 Jemaah Israel Jemaah (ekklesia) di padang gurun
2 Why 2:9 Jemaah Iblis Sinagog Satan
3 Why 3:9 Jemaah Iblis Sinagog Satan

Banyak Sarjana Theologia yang kurang setuju dengan pemilihan kata "jemaah" untuk menyalin kata "sinagog" sebab "jemaah" itu mengacu kepada kumpulan orang, sementara "sinagog" mengacu kepada lokasi. Oleh karenanya lebih tepat dengan menyalin saja kata "sinagog" tersebut. Kata "sinagog" banyak tercatat di dalam PB Yunani, antara lain terdapat juga di ayat Mat 13:54, Mar 1:23, 29, Mar 6:2, Luk 4: 20, 28, 38, dan lain-lain. Tidak menutup kemungkinan terjemahan berikutnya LAI akan merevisi hal ini.

Penggunaan dalam Terjemahan ILT v3 sunting

Kata "gereja" di dalam terjemahan ini dipakai di banyak ayat antara lain: Mat 16:18, Kis 2:47, 8:1,3, 9:31, 12:1, dll. Kata "gereja" dipakai untuk menyalin kata ekklesia dalam bahasa Yunani, misalnya ayat Mat 16:18. Dan penerjemah ILT tidak memakainya untuk menggantikan kata "Sinagog". Banyak sarjana yang menyatakan ini bagus sebab kata "sinagog" itu dalam kosakata kita mengacu kepada tempat ibadah Yahudi.[4]

Kata "gereja" sendiri berasal dari Bahasa Portugis Igreja. Dalam perkembangannya, kata "gereja" di Indonesia ini mengacu hanya kepada rumah ibadah bagi umat Kristen atau mengacu kepada lokasi seperti yang tertuang di dalam KBBI kita.[5] Dengan demikian kata "gereja" ini seperti kata "sinagog" dalam Yunani yang merujuk pada tempat/bagunan. Jadi banyak sarjana yang keberatan dengan munculnya kata "gereja" untuk menerjemahkan kata ekklesia. Mereka menyarankan untuk diganti dengan kata "jemaat".

 
Kitab Suci Peshitta Aramaik

Penggunaan dalam Peshitta Aramaik sunting

Di dalam naskah PB Aramaik Peshitta pun, ada kata ēḏtā[6] (Inggris: assembly, congregation) dan kata knuššā[7] (Inggris: synagogue, council). Jadi kata ēḏtā itu mengacu kepada kumpulan orang, sementara knuššā itu mengacu kepada lokasi/benda.

Saat Yesus menyebut kata "jemaat" kepada Petrus murid-Nya di Injil Matius, Dia menyatakannya dalam bahasa-Nya sehari-hari yaitu bahasa Aramaik.[8][9] Perkataan Yesus ēḏtā (jemaat) dalam Injil Matius tercatat sebagaimana berikut:

Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya[10]

Di dalam Peshitta, kata ini Dia ulangi lagi di Matius 18:17. Kata ēḏtā memiliki arti sederhana suatu kumpulan orang. Jadi saat Yesus menyatakan "jemaat-Ku" artinya adalah orang-orang milik-Nya. Kata "jemaat" lain di dalam Peshitta PB adalah terjemahan dari kata ܒܟܢܘܫܬܐ dibaca knuššā, artinya adalah sinagoge atau dewan (Inggris: synagogue, council). Saat perkataan Yesus ēḏtā ini disalin ke dalam bahasa Yunani ke naskah-naskah PB Yunani maka kata yang ditulis untuk kata ini adalah ekklesia. Demikian juga penulis PB menulis kata ekklesia pada saat naskah Aramaik menyalin knuššā. Keduanya menjadi sama.

Bahasa Yunani saat itu adalah bahasa perdagangan atau lingua franca saat itu. Jadi semua Rasul Yesus juga mempelajarinya untuk tujuan mengajaran jemaat non Yahudi yang terserak di dalam wilayah Kerajaan Romawi di abad 1. Sementara jemaat Yesus yang berdarah Yahudi atau berbahasa Aramaik, kebanyakan ada di Yerusalem sendiri dan luarnya, misalnya di daerah Mesopotamia dan Kerala India. Eḏtā (jemaat) yang berada di Mesopotamia ini adalah jemaat Rasul Thadeus yang kemudian disebut Jemaat Assyria,[11][12] sementara mereka yang ada di Kerala, India adalah jemaat Nasrani yang dibangun oleh Rasul Thomas.[13] Jadi dari kata ēḏtā (Aramaik) kemudian muncul kata ekklesia (Yunani).

Saat ini banyak Hamba Tuhan yang sering mengutip ayat-ayat Peshitta sebagai referensi pembanding dari naskah-naskah PL dan PB. Semoga kelak pihak LAI atau Yayasan Lentera Bangsa atau mungkin pihak lain bisa menjadi penerjemahnya.

Referensi sunting


  1. ^ Team Penerjemah Indonesian Literal Translation (2007). "Indonesian Literal Translation". Sejarah Alkitab Indonesia. Diakses tanggal 22 Mei 2020. 
  2. ^ "Jemaat". Kamus Besar Bahasa Indonesia. jemaat/je·ma·at/ n Kris sehimpunan umat; jemaah. Diakses tanggal 5/22/2020. 
  3. ^ "Jemaah". Kamus Besar Bahasa Indonesia. jemaah/je·ma·ah/ n 1 kumpulan atau rombongan orang beribadah; -- haji; 2 orang banyak; publik;. Diakses tanggal 5/22/2020. 
  4. ^ "Sinagoge". Kamus Besar Bahasa Indonesia. n tempat ibadat orang Yahudi. Diakses tanggal 5/22/2020. 
  5. ^ "Gereja". Kamus Besar Bahasa Indonesia. n tempat ibadah umat Kristen, gedung (rumah) tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen; n badan (organisasi) umat Kristen yang sama kepercayaan, ajaran, dan tata cara ibadahnya. Diakses tanggal 5/22/2020. 
  6. ^ "Edta". Peshitta. Diakses tanggal 5/22/2020. 
  7. ^ "knuššā". Peshitta. Diakses tanggal 5/22/2020. 
  8. ^ Gottheil, Richard. "ARAMAIC LANGUAGE AMONG THE JEWS". Jewish Encyclopedia. Diakses tanggal 5/22/2020. 
  9. ^ The Editors of Encyclopaedia Britannica. "Aramaic language". Encyclopaedia Britannica. Diakses tanggal 5/22/2020. 
  10. ^ Terjemahan LAI Matius 16:18
  11. ^ Kata pengantar Holy Bible: From the Ancient Eastern Text: Terjemahan George M. Lamsa's dari Aramaik Peshitta.
  12. ^ "The Doctrine of Addai (1876). English Translation". Early Church Fathers - Additional Texts. Diakses tanggal 5/23/2020. 
  13. ^ Kisah Rasul Thomas 1-3