Jembatan Selat Messina

jembatan di Italia

Jembatan Selat Messina merupakan sebuah rencana jembatan suspensi yang akan menyeberangi Selat Messina, badan air sempit antara ujung timur Sisilia dan ujung selatan daratan Italia. Selama bertahun-tahun diskusi dan perencanaan jembatan telah dilakukan; dibawah Romano Prodi tahun 2006 proyek ini dibatalkan,[1] tetapi sejak Silvio Berlusconi menang dalam pemilihan 2008 ia mengumumkan bahwa rencana ini akan dimulai kembali.[2]

Foto satelit Selat Messina, diambil Juni 2002. Gambar NASA.

Pembangunan dimulai tahun 2006 dan dijadwalkan selesai tahun 2012. Bila selesai, struktur ini akan menjadi jembatan suspensi terbesar di dunia, menggandakan panjang Akashi-Kaikyo. Sementara jembatan ini direncanakan berpuluh tahun, ide ini telah muncul sejak masa Romawi. Rancangan untuk terowongan yang dibenamkan, dan diletakkan di dasar laut, diajukan oleh insinyur Britania Alan Grant dalam kompetisi internasional oleh pemerintah Italia tahun 1970. Rancangan ini memperoleh satu dari enam penghargaan utama.

Dua menteri pemerintahan Romano Prodi (18 Mei 2006) menyatakan penentangan terhadap proyek ini. Pada Agustus 2006, proyek ini diumumkan sebagai "dipertimbangkan" karena masalah keuangan. Merujuk alasan bahwa proyek ini terlalu mahal, karena semakin kayanya gang kriminal, dan mungkin tidak tahan gempa bumi, proyek ini ditutup bulan Oktober 2006, setelah protes dari legislator selatan Italia.

Pemandangan dari Messina menghadap selat dan ujung daratan Italia.

Rencana 2006

sunting

Rencana 2006 meliputi sebuah jembatan suspensi rentang tunggal dengan rentang tengah sepanjang 3.300 m (sekitar 2 mil). Ini menjadikan rentangan tersebut 60% lebih panjang dari Jembatan Akashi-Kaikyo di Jepang (jembatan suspensi terbesar di dunia sepanjang 1.991 meter).

Rencana untuk enam lajur lalu lintas (dua lajur mengemudi dan satu lajur darurat di setiap arah), dua jalur rel kereta api dan dua lajur pejalan kaki. Untuk menyediakan pemandangan vertikal minimal untuk navigasi 65 meter, tinggi dua menara akan setinggi 382.6 meter. Lebih tinggi dari Jembatan Millau di Prancis (jembatan tertinggi di dunia pada 341 meter). Sistem suspensi jembatan digantung pada dua pasang kabel baja, dengan diameter masing-masing 1.24 meter dan panjang seluruhnya, dengan blok jangkar, 5.300 meter.

Rancangan ini meliputi jalan sepanjang 20.3 km dan rel 19.8 km di jembatan. Di daratan, jembatan ini dihubungkan dengan motorway Salerno-Reggio Calabria (A3) dan rel berkecepatan tinggi Naples-Reggio Calabria; di bagian Sisilia, menuju motorway Messina-Catania (A18) dan Messina-Palermo (A20) juga stasiun kereta api Messina yang baru (dibangun oleh Rete Ferroviaria Italiana).

Secara geografi, jembatan ini direncanakan menghubungkan Reggio Calabria dengan Messina, kedua kota di tepi selat itu akan membentuk satu kota tunggal. Proyek urban ambisius ini dinamai Area Metropolitana integrata dello Stretto (Wilayah Integrasi Metropolitan Selat) atau Città dello Stretto (Kota Selat). Di antara kontroversi mengenai pembangunan jembatan adalah penentangan keras terhadap pembentukan kota baru oleh berbagai grup nasionalis Sisilia.

Sebuah konsorsium pembangunan dipilih tahun 2005, dengan pembangunan yang dijadwalkan dimulai pada pertengahan kedua 2006. Penyelesaiannya diperkirakan memakan enam tahun, dengan biaya sebesar 4.6 miliar.

Tanggal 12 Oktober 2006, Parlemen Italia memilih 272 banding 232 dalam pengakhiran rencana karena jembatan itu "tidak memiliki kegunaan", juga ketidakmampuan kas negara untuk menolak pembagian biayanya. Menteri transportasi Alessandro Bianchi menyatakan bahwa jalan dan jalur rel menuju lokasi jembatan itu tidak mampu melayani lalu lintas yang dapat menguntungkan jembatan ini. Alasan lain pengakhiran rencana adalah risiko gempa bumi, dan kekhawatiran sebagian dana ditimbun.[3][4] Tanggal 15 April 2008 Silvio Berlusconi terpilih kembali sebagai perdana menteri Italia dan menyatakan memulai kembali proyek pembangunan jembatan ini.[5]

Kontroversi dan masalah

sunting

Banyak orang menanyakan keutamaan jembatan ini, sejak beberapa kota di Sisilia berdiri tanpa pengairan,[6] dan menyatakan bahwa dana untuk jembatan dapat digunakan untuk hal lain.

Juga terdapat pihak yang mengklaim bahwa jembatan ini tidak akan berguna sepenuhnya, sejak ekonomi lokal menyiapkan perubahan bekas bandar udara NATO lokal menjadi terminal komersial untuk mengekspor sayur-sayuran ke Eropa Utara. Secara alternatif, perubahan struktur yang lebih murah dianggap hemat (contohnya, jalur feri di Calabria dapat diakses oleh truk dengan mengemudi melalui jalan yang sangat sempit, yang merupakan kemacetan bagi pengangkutan).

Terakhir, terdapat masalah mengenai dampak lingkungan terhadap jembatan, penelitiannya, dan dapat mengakibatkan gempa bumi, tidak umum di wilayah itu.

Selat Messina adalah badan laut berbentuk corong yang menghubungkan Laut Ion di selatan dengan Laut Tirrhenia di utara. Lebar selat ini bervariasi dari 16 km (antara Capo d'Alì di Sisilia dan Punta Pellaro di Calabria) hingga 3 km antara Capo Peloro di Sisilia dan Torre Cavallo di Calabria. Jarak itu memisahkan Pezzo dan Ganzirri; di titik itu, selat Messina hanya sedalam 72 m, sementara di tempat lain mencapai 2000 m.

Selat ini memiliki karakter tersendiri oleh arus kuat, dengan fenomena Fata Morgana yang sering terjadi telah menjadikannya penting dalam mitologi klasik Yunani. Homer menceritakan dua makhluk besar, Scylla dan Charybdis, bersembunyi di sisi lain selat untuk menyerang kapal yang lewat.

Arus yang sama telah menyediakan ekosistem unik di Selat itu, tempat tinggal bagi spesies hewan dan tumbuhan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di Mediterania. Juga meteorologi Selat, dengan arus udara yang menyediakan rute khusus bagi kebanyakan burung bermigrasi.

Sejarah

sunting

Bangsa Romawi mempertimbangkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Calabria dan Sisilia dari perahu dan gentong. Charlemagne mempertimbangkan penggabungan kedua sisi dengan beberapa jembatan. Ide ini dihidupkan oleh penjelajah Normandia Robert Guiscard pada abad ke-11 dan Ruggero II dari Sisilia pada abad ke-13. Tahun 1876, Giuseppe Zanardelli menyatakan bahwa selat ini dapat dihubungkan dengan jembatan atau terowongan. Tahun 1866, menteri pekerjaan umum Stefano Jacini memberikan Alfredo Cottrau, insinyur yang diakui dunia, tugas menggambar rencana jembatan antara Calabria dan Sisilia. Kemudian, tahun 1870, Navone datang dengan rencana terowongan didasarkan pada ide Napoleon terhadap terowongan di bawah Selat Inggris. Terowongan ini berawal di Contesse dan melewati Messina dan Ganzirri pada kedalaman 150 meter, menyeberang Selat menuju Punta Pezzo dan berakhir di Torre Cavallo.

Sebuah penelitian geologi di wilayah Selat Messina diterbitkan tahun 1909 (historical Arch. Sicilian year XXXIV f.1,2) dan tahun 1921, penelitian terowongan bawah laut diberikan kepada Konferensi Geografi Florence. Sejumlah insinyur sipil rel mempelajari kemungkinan jembatan suspensi tetapi belum berhasil. Ide ini dihidupkan tahun 1953 oleh pembangun jembatan David Steinman dengan rencana membangun jembatan yang melintasi Selat menggunakan menara setinggi 220 meter yang ditenggelamkan ke air sedalam 120 meter. Rentangan sepanjang 1.524 meter ini akan mencetak rekor dunia, mengalahkan rentang tengah Jembatan Golden Gate dengan 1.275 meter dan Jembatan Selat Mackinac 2.256 (direncanakan) dengan panjang total 2.988 meter. Struktur terencana ini akan membuat celah sepanjang 50 meter agar kapal mudah melewatinya. Struktur tersebut, dalam gaya Amerika, memiliki dua dek, dek bawahnya berisi dua jalur rel, dan tujuh meter di atasnya, dek jalan selebar 30 meter. Kabel utama berdiameter satu meter. Jembatan ini akan membutuhkan 12.000 pekerja dan ratusan miliar lira.

Pranala luar

sunting

Catatan kaki

sunting

Bacaan

sunting

38°14′51″N 15°38′21″E / 38.24750°N 15.63917°E / 38.24750; 15.63917