Jidai Matsuri

perayaan di Kyoto, Jepang

Jidai Matsuri (時代祭, Festival Zaman) adalah prosesi yang diselenggarakan setahun sekali setiap tanggal 22 Oktober di kota Kyoto, Jepang. Festival ini pertama kali diselenggarakan tahun 1895 untuk memperingati berdirinya kuil Heian Jingū, sekaligus memperingati 1.100 tahun berdirinya ibu kota Heian-kyō (Kyoto).[1] Jidai Matsuri diselenggarakan kuil Heian Jingū, dan merupakan salah satu dari 3 festival terbesar di Kyoto bersama-sama dengan Aoi Matsuri dan Gion Matsuri.

Model kereta sapi asal zaman Heian di Jidai Matsuri

Prosesi dimulai dari Istana Kekaisaran Kyoto (Kyōto Gosho) menuju kuil Heian Jingū melalui jalan-jalan utama di kota Kyoto. Prosesi diikuti kelompok peserta yang mengenakan pakaian seperti yang dikenakan orang zaman dulu di Jepang. Busana yang diperagakan adalah gaya busana orang Jepang pada zaman Restorasi Meiji hingga zaman Heian. Sejak tahun 2007, prosesi juga menampilkan kelompok peserta yang mengenakan busana orang Jepang pada zaman Muromachi.

Asal usul sunting

Jidai Matsuri dimulai sebagai pesta peringatan berdirinya organisasi pelestarian kuil Heian Jingū. Panitia menginginkan festival menjadi lebih meriah, dan melangsungkan iring-iringan orang yang mengenakan kostum dari zaman sewaktu Kyoto berjaya sebagai ibu kota Jepang. Pada akhirnya, festival ini dinamakan "Jidai Matsuri" (festival zaman).

Ketika pertama kali diselenggarakan pada 25 Oktober 1895, peserta melakukan prosesi untuk mengunjungi kuil Heian Jingū yang baru saja didirikan. Sejak penyelenggaraan yang kedua, festival berubah artinya menjadi acara mempertontonkan kemajuan kota Kyoto kepada Kaisar Kammu dan Kaisar Kōmei yang didewakan di kuil Heian Jingū. Prosesi dimulai bekas kediaman Kaisar Kammu dan Kaisar Kōmei di Istana Kekaisaran Kyoto (Kyōto Gosho). Hari penyelenggaraan festival juga diubah menjadi tanggal 22 Oktober, bertepatan dengan peristiwa Kaisar Kammu memindahkan ibu kota Jepang dari Nagaoka-kyō ke Kyoto.

Persiapan festival dimulai sejak tanggal 15 Oktober dengan pembagian peran tokoh-tokoh sejarah yang harus dibawakan masing-masing peserta dalam prosesi. Puncak festival berupa prosesi pada tanggal 22 Oktober, dan festival dinyatakan berakhir pada tanggal 23 Oktober.

Urutan prosesi sunting

Jidai Matsuri diselenggarakan oleh Heian Kōsha yang merupakan gabungan dari 10 organisasi yang bergerak dalam bidang pemeliharaan dan pelestarian kuil Heian Jingū. Ketika pertama kali diselenggarakan, festival hanya terdiri dari 6 kelompok iring-iringan dengan jumlah peserta sebanyak 500 orang.[1] Pada masa sekarang, prosesi terdiri dari 18 kelompok iring-iringan yang melambangkan 7 periode historis sewaktu Kyoto menjadi ibu kota Jepang. Peserta menggunakan kostum dan perlengkapan seperti yang dikenakan orang Jepang pada zamannya. Prosesi diawali kelompok peserta berkostum zaman Restorasi Meiji, diikuti kelompok peserta berkostum zaman Edo, dan terus surut ke belakang ke zaman Azuchi-Momoyama, "zaman Yoshino", zaman Kamakura, dan diakhiri dengan kelompok zaman Enryaku. Prosesi juga diikuti iring-iringan peserta yang memerankan bangsawan klan Fujiwara.

Iring-iringan peserta kelompok Restorasi Meiji diawali peserta yang memerankan tentara kekaisaran Meiji dari Pasukan Yamaguni (Yamaguni-tai) yang merupakan korps penembak jitu. Sejak penyelenggaraan Jidai Matsuri yang pertama hingga zaman Taisho, anggota Pasukan Yamaguni yang asli ikut serta dalam parade.

Prosesi diikuti sekitar 2000 orang peserta yang membentuk iring-iringan sepanjang 2 kilometer di jalan-jalan kota Kyoto.[1] Perjalanan 4,5 km dari Istana Kekaisaran Kyoto (Kyōto Gosho) menuju kuil Heian Jingū memakan waktu sekitar 3 jam. Gubernur Prefektur Kyoto dan wali kota Kyoto menjadi kepala keamanan kehormatan (bugyō) yang membuka iring-iringan. Prosesi ditutup dengan iring-iringan mikoshi dan objek penyembahan di kuil Heian Jingū.

Hingga penyelenggaraan tahun 2006, prosesi tidak diikuti oleh peserta yang mengenakan kostum zaman Muromachi. Sewaktu pertama kali Jidai Matsuri dilangsungkan, pemerintah Meiji tidak mengakui adanya zaman Muromachi. Istana Utara (Dinasti Utara) yang didirikan shogun Ashikaga Takauji di Kyoto dianggap "tidak ada". Kaisar yang diakui adalah Kaisar Godaigo yang mendirikan Istana Selatan (Dinasti Selatan) dalam pengungsian di Yoshino. Berdasarkan alasan yang sama, peserta dari zaman Nanboku-cho disebut sebagai peserta dari "zaman Yoshino". Keadaan berubah pada tahun 2007. Dalam rangka memperingati 1200 tahun wafatnya Kaisar Kammu, pelaksanaan Jidai Matsuri mulai mengikutsertakan iring-iringan peserta dari zaman Muromachi.

Referensi sunting

  1. ^ a b c "Jidai Matsuri yuisho". Heian Jingū. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-11. Diakses tanggal 22 Oktober. 

Pranala luar sunting

Tiga festival terbesar di Kyoto
Aoi Matsuri (Mei) | Gion Matsuri (Juli) | Jidai Matsuri (Oktober)