Jirjis
Nabi Jirjis bin Qulthin 'Alaihissalam adalah seorang Nabi dan rasul dalam Islam yang diutus Allah kepada seorang raja zalim bernama Dariyyan. Raja Dariyyan adalah seorang raja zalim, menyembah berhala dan rakyat yang tidak patuh akan dibakar disebuah kobaran api besar. Nabi Jirjis 'Alaihissalam adalah nabi dari Bani Israil yang memiliki mukjizat yaitu dibunuh 70 kali dan hidup juga 70 kali. Tentang Nabi Jirjis, perihal kapan masa kenabiannya, lokasi dia diutus, banyak versi [1].
Jirjis bin Qulthin | |
---|---|
Lahir | Palestina, kemungkinan masa Kekaisaran Romawi |
Meninggal | Palestina |
Sebab meninggal | Terkena nyala api yang datang dari langit |
Tempat pemakaman | Al-Nabi Jirjis Mosque |
Dikenal atas | Nabi dan Rasul |
Orang tua |
|
Keluarga | Bani Israil |
Nabi Jirjis dan Raja Dariyyan
suntingNabi Jirjis terkenal dengan kisahnya bersama raja zalim bernama Raja Dariyyan[2], Nabi Jirjis mendatangi sang raja dan berkata:
"Mengapa kamu tunduk menyembah kepada berhala yang tidak dapat mendengar, melihat, dan memberi kekayaan kepadamu?"
Raja zalim Dariyyan menjawab: "Sesungguhnya harta dan takhta kerajaan, serta seluruh nikmat kemegahan ini aku peroleh semenjak menyembah berhala-berhala ini. Dan aku tidak melihat kesenangan pada dirimu sebagai hasil dari penyembahanmu pada Tuhan yang kau agung-agungkan itu". Kemudian Nabi Jirjis 'Alaihissalam membalas: "Sesungguhnya segala nikmat dan kesenangan duniawi akan sirna, sedangkan nikmat akhirat yang Allah anugerahkan kepadaku akan kekal".
Mereka berdebat, perdebatan mereka semakin sengit. Raja Dariyyan murka dan memerintahkan pengawalnya untuk menyiksa beliau. Raja Dariyyan memerintahkan pengawalnya untuk menyiram beliau dengan air panas mendidih yang dicampuri dedaunan hingga kulitnya melepuh. Daging diiris-iris hingga terlihat tulang dan Nabi Jirjis pun wafat, tetapi Nabi Jirjis bangkit dan rupanya lebih menawan daripada sebelumnya. Raja Dariyyan memerintah para pengawal mengambil pasak besi, kakinya diikat dan direntangkan. Pasak besi yang berjumlah enam ditancapkan pada tubuh beliau, Nabi Jirjis meninggal dengan keadaan mengenaskan. Nabi Jirjis untuk kedua kalinya dengan kuasa Allah, dia hidup kembali.
Nabi Jirjis berteriak pada raja Dariyyan:
"Wahai zalim! Katakanlah tiada Tuhan selain Allah!"
Raja Dariyyan semakin murka dan menyiapkan sebuah belaga besar, belaga itu diisi air yang bergolak. Nabi Jirjis dilempar dan direbus di dalamnya. Nabi Jirjis untuk ketiga kalinya bangkit. Telah ada 70 kali atau sebagian kitab bahkan sampai 100 kali siksaan kepada Nabi Jirjis, tetapi setiap kewafatannya, Allah selalu menghidupkan kembali. Raja Dariyyan kewalahan dan kehabisan akal, Sang raja berkata: "Jirjis, jika kau menaatiku, aku akan menaatimu. Sembahlah berhalaku sekali saja, maka aku akan menyembah Tuhanmu".. Nabi Jirjis terdiam tak menyahut, sampai-sampai ada seorang lelaki yang berpikir bahwa Nabi Jirjis 'Alaihissalam menerima tawaran tersebut. Raja Dariyyan mengajak Nabi Jirjis 'Alaihissalam: "Aku telah menyiksamu berkali-kali dengan berbagai siksaan. Sekarang marilah ke rumah aku untuk menghilangkan keletihanmu malam ini". Nabi Jirjis mengikuti raja Dariyyan ke rumah raja.
DIsna, Nabi Jirjis 'Alaihissalam mendirikan shalat dan membaca Kitab Zabur. Suara Nabi Jirjis membaca Kitab Zabur membuat istri Dariyyan tersentuh dan menangis, istri Dariyyan pun secara diam-diam masuk Islam. Besoknya, Nabi Jirjis 'Alaihissalam kembali ditawari Raja Dariyyan untuk bersujud di depan berhala Raja. Nabi Jirjis menolak, Beliau diasingkan ke sebuah gubuk yang ditinggali nenek tua pikun dan putranya yang buta, tuli, dan bisu. Nabi Jirjis tidak diberikan makan dan minum oleh prajurit kerajaan, Nabi Jirjis 'Alaihissalam berdoa meminta makan kepada Allah. Tiang kayu rumah itu tumbuh, menghijau, dan mengeluarkan buah yang bisa mereka makan. Melihat mukjizat itu, Nabi Jirjis 'Alaihissalam dimohonkan nenek-nenek tersebut untuk menyembuhkan putranya, Nabi Jirjis berdoa kesembuhan putra neneknya dan putra nenek itu sembuh dari segala penyakitnya.
Nabi Jirjis berkata pada putra nenek itu:
"Nak, datang ke tempat-tempat berhala raja. Sampaikan kepada mereka bahwa Jirjis mengundang mereka"
Tiba-tiba, 70 berhala mencabut diri mereka dan pergi. Mereka sampai di halaman rumah nenek tersebut. Nabi Jirjis 'Alaihissalam memberi isyarat kepada bumi untuk menjejakkan kaki, tanah terbelah dan menelan 70 berhala tersebut. Istri Dariyyan menyaksikan kejadian itu, Istri Dariyyan naik ke panggung istana dan berkata:
"Wahai penduduk negeriku! Sayangilah jiwa kalian, segeralah masuk Islam. Percayalah, Jirjis adalah Nabi yang diutus Tuhan untuk kita!"
Raja Dariyyan menatap istrinya dengan murka dan lalu berkata: "Selama 70 tahun aku melihat mukjizat dan keajaiban, tidak pernah aku masuk Islam. Mengapa hanya dengan satu mukjizat engkau masuk Islam, wahai Istriku?". Istri Dariyyan membalas Raja Dariyyan: "Yang demikian itu semata-mata karena kedurjanaan dan kezalimanmu. Itulah kemalanganmu. Sedangkan bagiku, ini adalah keberuntunganku!". Raja Dariyyan murka dan membunuh Istri Dariyyan. Nabi Jirjis berdoa: "Ya Allah, selama 70 tahun aku menanggung siksaan kaum kafir. Maka, anugerahilah aku mati syahid". Tiba - tiba, turun nyala api dari langit dan menghancurkan kaum Raja Dariyyan, termasuk Rajanya. Di saat itu juga kaum kafir mengangkat pedang membunuh beliau [3].
Nabi Jirjis Meminta Hujan
suntingKisah ini adalah salah satu kisah dari banyak kisah Nabi Jirjis 'Alaihissalam, kisah lain ada pada riwayat Ashim Al-Asham dan sekelompok ulama. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menahan langit agar tidak menurunkan hujan kepada negeri Nabi Jirjis tinggal sehingga negerinya nyaris hancur. Raja dan bala tentara menuju rumah Nabi Jirjis 'Alaihissalam anak Qulthin, Raja mendapati Nabi Jirjis 'Alaihissalam sedang memperbanyak tasbih kepada Allah. Raja berbicara kepada Nabi Jirjis 'Alaihissalam, Raja memohonkan agar Allah menurunkan hujan kepada Nabi Jirjis sebelum negeri mereka benar-benar hancur. Nabi Jirjis 'Alaihissalam dan sang raja mengambil perjanjian, jika hujan turun maka rajanya akan beriman. Nabi Jirjis 'Alaihissalam berdoa kepada Allah supaya menurunkan hujan diwilayah kekuasaan raja tersebut. Turun hujan deras yang saking derasnya, membanjiri wilayah padang pasir. Malaikat Jibril menyampaikan kepada bumi untuk menumbuhkan buah-buahan di negeri itu, Raja pun beriman kepada Allah SWT[4].
Santo Georgius
suntingDalam agama Kristen Nabi Jirjis 'Alaihissalam disebut sebagai Santo Georgius, seorang martir Kristen. Santo Georgius terkenal karena dia adalah orang yang membunuh Naga. Naga itu menuntut pengurbanan manusia.
Santo Georgius dibawa ibunya, Polychronia, setelah kematian ayahnya, Gerontius menuju Lydda tempat kelahiran ibunya. Georgius kehilangan ayahnya saat berusia 14 tahun dan kemudian kehilangan ibunya, pada usia 17 tahun dia menuju Nikomedia dan mengikuti jalan adat seorang bangsawan Romawi muda. Dia bergabung menjadi prajurit Romawi. Menjelang akhir dua puluhan, dia dipromosikan sebagai tribun militer dan ditempatkan sebagai garda kekaisaran di Nikomedia. Puluhan tahun kemudian, dia dipromosikan sebagai legatus. Konon, dia berpergian ke Inggris bersama calon Konstantinus dan mengunjungi Glastonbury dan caerleon.
24 Februari 303, Diokletianus, dipengaruhi oleh Galerius, mengeluarkan sebuah dekrit bahwa setiap prajurit Kristen di tentara harus terdegradasi dan setiap prajurit diwajibkan untuk mempersembahkan korban untuk Dewa-dewa Romawi. Mengetahui hal itu, Santo Gregorius melepaskan budak-budaknya, memberi kekayaannya kepada orang miskin, dan bersiap dengan nasibnya. Santo Gregorius dihukum pancung pada tanggal 23 April tahun 303.
Santo Gregorius dan Naga
suntingSanto Gregorius menjinakkan dan membunuh naga yang menuntut pengurbanan manusia.
Sehingga, orang suci itu menyelamatkan putri raja yang akan dipilih pengurbanan berikutnya. Kisah tersebut berlatar Cappadocia dalam sumur-sumur terawal dari abad 11 dan ke-12, namun diganti menjadi Libya dalam Legenda Emas abad ke-13. Santo Gregorius dihormati oleh beberapa gereja termasuk ortodoks, dia disebut sebagai 'Martir Agung'.
Santo Gregorius memiliki atribut khas dengan Zirah rantai dan menggunakan tombak berujung Salib. Pada Zirah, lencana, ataupun perisai terdapat salib Santo Georgius. Selalu digambarkan dengan menunggangi kuda putih miliknya sebagai seorang prajurit dan naga yang dia bunuh sebagai bentuk penyelamatan putri raja.
Mukjizat Nabi Jirjis
suntingSetidaknya ada 3-4 mukjizat Nabi Jirjis 'Alaihissalam, antaranya adalah:
- Dibunuh 70 kali (100 kali menurut sebagian kitab) dan hidup 70 kali juga
- Mengundang 70 berhala raja Dariyyan
- Membelah tanah untuk menjatuhkan berhala-berhala raja
- Menumbuhkan buah dari kayu di tiang rumah
Perdebatan
suntingBanyak perdebatan dari para ulama, mengenai status nabi Jirjis ada yang berpendapat bahwa dia benar-benar nabi. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa dia hanya orang Shaleh, ada juga yang sampai berpendapat dia adalah Murid-murid Nabi Isa. Pendapat bahwa Jirjis bukan nabi karena bertentangan oleh hadits Rasulullah SAW yang berbunyi: Rasulullah SAW bersabda: "...dan tidak ada nabi yang diangkat di antara Aku dan Isa bin Maryam" [5][6].
Kutipan
sunting- ^ "Kisah Nabi Jirjis, Adakah Nabi Setelah Nabi Isa Selain Nabi Muhammad SAW?". SINDOnews.com. hlm. 1. Diakses tanggal 2023-07-08.
- ^ B. Noegel, Scott; M. Wheeler, Brannon (2010). The A to Z of Prophet in Islam and Judaism. Scarecrow Press. hlm. 313. ISBN 9781461718956.
- ^ "Nabi Jirjis: Ya Allah, Anugerahilah Hamba Mati Syahid". umma (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-08.
- ^ "Kisah Nabi Jirjis, Adakah Nabi Setelah Nabi Isa Selain Nabi Muhammad SAW?". SINDOnews.com. hlm. 2. Diakses tanggal 2023-07-08.
- ^ "Sahih al-Bukhari 3442 - Prophets - كتاب أحاديث الأنبياء - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)". sunnah.com. Diakses tanggal 2023-07-10.
- ^ "Sahih Muslim 2365c - The Book of Virtues - كتاب الفضائل - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)". sunnah.com. Diakses tanggal 2023-07-10.