Joachim von Ribbentrop
Ulrich Friedrich Wilhelm Joachim von Ribbentrop (30 April 1893 – 16 Oktober 1946) adalah seorang Menteri Luar Negeri Jerman dari tahun 1938 sampai 1945. Ribbentrop dihukum mati dengan hukuman gantung karena kejahatan perang setelah Peradilan Nurnberg.
Kehidupan pribadi
suntingKeluarga dan pendidikan Ribbentrop
suntingJoachim von Ribbentrop lahir di Wesel, Rhenish Prussia pada tanggal 30 April 1893. Ayahnya, Richard Ulrich Friedrich Joachim Ribbentrop merupakan seorang perwira militer. Sedangkan ibunya bernama lengkap Johanne Sophie Hertwig.[1] Keluarga Ribbentrop sering kali kekurangan uang, karena ayahnya yang hanya dipekerjakan sebagai kasir Tentara Prusia karena berulang kali meremehkan Kaisar Wilhelm II atas tuduhan homoseksual.[2] Dari 1904-1908, Ribbentrop mengambil kursus bahasa Perancis di Lycée Fabert, Metz.[3][4] Ia lancar berbahasa Perancis dan Inggris, pekerjaan dan tempat tinggalnya pun berpindah-pindah.
Pekerjaannya di banyak negara
suntingRibbentrop bekerja untuk Molsons Bank di Stanley Street di Montreal, dan kemudian bergabung dengan perusahaan teknik MP dan JT Davis dalam proyek rekonstruksi Jembatan Quebec. Dia juga dipekerjakan oleh National Transcontinental Railway yang membangun jalur dari Moncton ke Winnipeg. Ribbentrop juga sembat bekerja sebagai jurnalis di New York City dan Boston namun kembali ke Jerman untuk pengobatan tuberkulosis.[5] Dia kembali ke Kanada dan mendirikan bisnis anggur di Ottawa dengan mengimpor anggur dan sampanye Jerman.
Karier politik
suntingMenteri Luar Negeri Reich
suntingAwalnya Adolf Hitler mengangkat Ribbentrop sebagai penasihat hubungan internasional, ia mempercayai Ribbentrop karena kedekatannya dengan tokoh-tokoh luar negeri akibat bisnis besarnya sebagai pengimpor anggur dan sampanye.[6][7] Pada tanggal 4 Februari 1938, Hitler menggantikan menteri luar negeri dengan mengangkat Ribbentrop.[8]
Masa Ribbentrop sebagai Menteri Luar Negeri dapat dibagi menjadi tiga periode. Yang pertama, dari tahun 1938 hingga 1939, ia mencoba membujuk negara-negara lain untuk menyesuaikan diri dengan Jerman untuk perang yang akan datang.[9] Yang kedua, dari 1939 hingga 1943, Ribbentrop berusaha membujuk negara-negara lain untuk ikut berperang di pihak Jerman atau setidaknya untuk mempertahankan netralitas pro-Jerman.[10][10][11]
Pada fase terakhir, dari 1943 hingga 1945, dia memiliki tugas untuk mencegah sekutu Jerman meninggalkan pihaknya. Selama tiga periode tersebut, Ribbentrop sering bertemu dengan para pemimpin dan diplomat dari Italia, Jepang, Rumania, Spanyol, Bulgaria, dan Hungaria . Selama waktu itu, Ribbentrop berseteru dengan berbagai pemimpin Nazi lainnya.[12]
Hukuman mati
suntingRibbentrop menjadi terdakwa kasus kemanusiaan pada peradilan Nuremberg. Pengadilan militer internasional menggugatnya atas empat tuduhan; yakni merusak perdamaian antar negara, dengan sengaja merencanakan agresi militer/perang, kejahatan dalam perang, dan kejahatan hak asasi manusia.[13] Menurut keputusan tersebut, Ribbentrop secara aktif terlibat dalam perencanaan Anschluss , serta invasi ke Cekoslowakia dan Polandia.
Pada 16 Oktober 1946, Ribbentrop menjadi orang pertama yang dijatuhi hukuman mati di Nuremberg yang digantung setelah Göring melakukan bunuh diri tepat sebelum eksekusinya dilaksanakan.[13] Ribbentrop dikawal menaiki 13 anak tangga tiang gantungan dan ditanya apakah dia punya kata-kata terakhir. Ia berkata:[14]
"Tuhan lindungi Jerman. Tuhan kasihanilah jiwaku. Keinginan terakhirku adalah agar Jerman memulihkan persatuannya dan, demi perdamaian, harus ada pengertian antara Timur dan Barat. Aku berharap perdamaian dunia. "
Ia sempat berbisik dengan pendeta penjara sesaat sebelum hukumannya dilaksanakan, "sampai jumpa" bisiknya.[15] Ia akhirnya dieksekusi dengan hukuman gantung dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 16 Oktober 1946 di umurnya yang ke-53.[16]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Bloch, pp. 1–2.
- ^ Bloch, p. 5.
- ^ Les années liberté, 1944–1945, Le Républicain Lorrain, Metz, 1994, (p. 32). (fr).
- ^ L'Express, n° 2937, « Metz en 1900 », 18–24 October 2007. (fr).
- ^ Weitz, p. 13.
- ^ Bloch, p. 26.
- ^ Current Biography 1941, p. 708 [pranala nonaktif]
- ^ Overy, Richard. "Misjudging Hitler" pp. 93–115, from The Origins of the Second World War Reconsidered Gordon Martel (ed.) Routledge: London, United Kingdom, 1999. pp. 101–103.
- ^ Yenne, Bill (2015). Operation Long Jump: Stalin, Roosevelt, Churchill, and the Greatest Assassination Plot in History. Regnery Publishing. hlm. 60. ISBN 978-1-62157-440-8.
- ^ a b Cadbury, Deborah (2015). Princes at War: The Bitter Battle Inside Britain's Royal Family in the Darkest Days of WWII. PublicAffairs. hlm. 157–. ISBN 978-1-61039-404-8.
- ^ Travis, Alan (20 July 2017). "Churchill tried to suppress Nazi plot to restore Edward VIII to British throne". The Guardian. Diakses tanggal 25 January 2019.
- ^ Bloch, p. 230.
- ^ a b Biagi, p. 2757.
- ^ Bloch, p. 456.
- ^ Andrus, Burton C. (1969) I Was the Nuremberg Jailor, New York: Coward-McCann, p. 195.
- ^ Darnstädt, Thomas (13 September 2005), "Ein Glücksfall der Geschichte", Der Spiegel (14), hlm. 128
Bibliografi
sunting- Bloch, Michael. Ribbentrop . New York: Crown Publishing, 1992. ISBN 0-517-59310-6 .
- Browning, Christopher R. Solusi Akhir dan Kantor Luar Negeri Jerman: Studi Referat D III dari Abteilung Deutschland, 194–43 . New York: Holmes & Meier, 1978. ISBN 0-8419-0403-0 .
- Craig, Gordon. "Kantor Luar Negeri Jerman dari Neurath ke Ribbentrop" di Gordon A. Craig dan Felix Gilbert (eds.) The Diplomats 1919-1939 . Princeton: Princeton University Press , 1953, hlm. 406–436.
- Hildebrand, Klaus . Kebijakan Luar Negeri Reich Ketiga , Anthony Fothergill (terjemahan). London: Batsford, 1973. ISBN 0-520-02528-8 .
- Hillgruber, Andreas . Jerman dan Dua Perang Dunia , William C. Kirby (terjemahan). Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press , 1981. ISBN 0-674-35321-8 .
- Kaillis, Aristoteles. Ideologi Fasis , London: Routledge, 2000 ISBN 0415216117 .
- Messerschmidt, Manfred "Kebijakan Luar Negeri dan Persiapan Perang" dari Jerman dan Perang Dunia Kedua , Wilhelm Deist , Hans-Erich Vokmann & Wolfram Wette (eds.), Vol. I, Clarendon Press: Oxford, Inggris Raya, 1990.
- Michalka, Wolfgang. "Dari Pakta Anti-Komintern ke Blok Euro-Asiatik: Konsep Alternatif Ribbentrop ke Program Kebijakan Luar Negeri Hitler". Dalam HW Koch (ed.), Aspects of the Third Reich . London: Macmillan 1985, hlm. 267–284. ISBN 0-333-35272-6 .
- Oursler Jr., Fulton. "Pengkhianatan Rahasia", American Heritage , 42 (8) (1991).
- Snyder, Louis . Ensiklopedia Reich Ketiga . New York: McGraw-Hill, 1976. ISBN 0-07-059525-9 .
- Lukes, Igor, dan Erik Goldstein (eds.). Krisis Munich, 1938: Awal Perang Dunia II . London: Frank Cass Inc, 1999. ISBN 0-7146-8056-7 .
- Rees, Laurence The Nazis: Peringatan dari Sejarah , New York: Pers Baru, 1997 ISBN 056349333X .
- Rothwell, Victor. The Origins of the Second World War , Manchester University Press: Manchester, United Kingdom, 2001 ISBN 0719059585 .
- Reich Ketiga . Leitz, Christian (ed.), Oxford: Blackwell, 1999, ISBN 0-631-20700-7 . Artikel:
- Jacobsen, Hans-Adolf. "The Structure of Nazi Foreign Policy, 1933–45" hlm. 49–94.
- Turner, Henry Ashby . Hitler's Thirty Days To Power: Januari 1933 . Membaca, Massachusetts: Addison-Wesley, 1996. ISBN 978-0201407143 .
- Shirer, William L. (1960). Bangkit dan Jatuhnya Reich Ketiga . New York: Simon & Schuster , 1959. ISBN 978-0-671-62420-0
- Waddington, Geoffrey. "'Suasana yang Indah dan Tak Terganggu dari Kesalahpahaman Inggris-Jerman Lengkap': Aspek-aspek Operasi Dienststelle Ribbentrop di Inggris Raya 1934–1939". History , Volume 82, 1997, hlm. 44–74.
- Watt, DC How War Came: The Immediate Origins of the Second World War, 1938–1939 . London: Heinemann, 1989. ISBN 0-394-57916-X .
- Weitz, John . Diplomat Hitler: Kehidupan dan Zaman Joachim von Ribbentrop . New York: Ticknor dan Fields, 1992. ISBN 0-395-62152-6 .
- Wheeler-Bennett, John The Nemesis of Power , London: Macmillan, 1967.
- Windsor, Wallis. Th e Heart memiliki Alasannya: The Memoirs of the Duchess of Windsor . Mandi: Chivers Press, 1956.
Pranala luar
sunting