Theban Desert Road Survey
Theban Desert Road Survey adalah suatu proyek penelitian arkeologi yang beroperasi bersama Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir pada Kementerian Kebudayaan Mesir di Padang gurun barat di Mesir yang berfokus pada hubungan kuno antara Thebes dan pemukiman-pemukiman di Oasis Kharga. Proyek ini menggunakan pengindraan jauh untuk mengidentifikasi jalur-jalur jalan dan karavan yang pernah digunakan pada zaman dahulu untuk mengidentifikasi komunitas-komunitas yang belum diketahui sebelumnya.[1] Didirikan pada tahun 1991 oleh Egiptolog Deborah Darnell dan suaminya saat itu, John Coleman Darnell, proyek survei ini bertumbuh pesat ketika mendapatkan dukunganthe survey project grew substantially when it gained the support of Yale University pada tahun 1998.[1] Theban Desert Road Survey telah menemukan situs-situs dari Pra-dinasti Mesir, termasuk koleksi berjumlah besar artifak keramik dan lainnya.[1]
Sejarah
suntingProyek ini dimulai oleh Deborah Darnell dan John Coleman Darnell, yang mulai meneliti di sepanjang jalur karavan di Padang gurun barat, di sebelah barat Luxor pada awal tahun 1990-an berdasarkan pendekatan yang mereka gambarkan sebagai arkeologi jalur padang gurun (desert road archaeology).[2][3] Di antara penemuan mereka adalah inskripsi yang ditemukan di Wadi el-Hol, berusia 3.800 tahun, ditulis dalam abjad Proto-Sinai, contoh penulisan alfabet fonetik tertua yang pernah diketahui, dibandingkan dengan piktograf yang digunakan dalam hieroglif Mesir.[1][4]
Pada tahun 2010, Zahi Hawass mengumumkan bahwa tim itu telah menemukan suatu situs pemukiman besar dan pusat militer seluas 218 ekar (88 ha) di Oasis Kharga pada ujung Jalan Girga Road berusia 3.500 tahun, suatu lokasi perkembangan perkotaan tertua yang pernah ditemukan di padang gurun Mesir. Penemuan awal pada tahun 2000 memberikan bukti adanya suatu penjagaan Persia dekat kuil yang berusia lebih dari 2.500 thun, sehingga pasangan Darnell menyimpulkan bahwa tempat itu cukup penting. Penemuan-penemuan keramik pada situs ini menunjukkan adanya perdagangan dalam wilayah luas dan ada pekerjaan pembuatan keramik intensif dan "produksi keramik berskala besar", yang semuanya mengindikasikan suatu pemukiman besar pada zaman kuno.[1]
Pada situs yang dinamai Umm Mawagir ("ibu ragi roti"; "mother of bread molds" dalam bahasa Arab), pasangan Darnell menemukan tumpukan dalam jumlah besar ragi roti, batu penggilingan dan bahan pembuatan roti lainnya, dengan jumlah berat 1.000 pound (sekitar 500 kg) lebih dari cukup untuk "membuat roti bagi suatu pasukan tentara" pada situs dengan populasi ribuan orang dari tahun 1650 SM sampai 1550 SM, seribu tahun sebelum adanya pemukiman lain yang diketahui di Oasis Kharga. Situs itu "secara lengkap menjelaskan berdirinya dan pentingnya Thebes", ketika kota itu mengontrol komunitas-komunitas oasis di sebelah baratnya di Oasis Kharga dan Dakhla, sehingga memampukannya menguasai seluruh wilayah dan menghindari serangan orang Hyksos yang menguasai wilayah Delta Nil di sebelah utara dan orang Nubia di Kerma di sebelah selatan.[1][5]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f Wilford, John Noble. "Desert Roads Lead to Discovery in Egypt", The New York Times, September 6, 2010. Accessed September 6, 2010.
- ^ Pringle, Heather. "The Lost City: A discovery in the desert could rewrite the history of ancient Egypt." Diarsipkan 2012-11-23 di Wayback Machine., Yale Alumni Magazine, September / October 2010. Accessed September 6, 2010.
- ^ Theban Desert Road Survey / Yale Toshka Desert Survey Diarsipkan 2013-12-01 di Wayback Machine., Yale University. Accessed September 6, 2010.
- ^ Baker, Dorie. "Finding sheds new light on the alphabet's origins" Diarsipkan 2012-10-19 di Wayback Machine., Yale Bulletin & Calendar, December 13, 1999-January 17, 2000. Volume 28, Number 16. Accessed September 6, 2010.
- ^ Baker, Dorie. "Ancient “Lost” Egyptian City Discovered By Yale Archaeologists"[pranala nonaktif permanen], Yale University press release dated August 26, 2010. Accessed September 6, 2010.