KRI Sidat (851) atau sering disebut KRI Sidat saja, adalah salah satu kapal jenis kapal cepat kelas PC - 43 berpeluru kendali ukuran 40 meter (KRC 40) yang dimiliki Indonesia. Bersamaan dengan peresmiannya oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, diresmikan pula KRI Surik (645), KRI Siwar (646), KRI Parang (647), dan KRI Terapang (648) pada tanggal 27 September 2014.>[1] Kecepatan maksimalnya 25 knots dan berbahan dasar High Tensile Steel AH 36.[2]

Fasilitas sunting

KRI Sidat memiliki tiga buah senjata, dua berada di belakang dan satu berada di depan. Ketiganya mampu menembus armor pelat baja. Kedua senjata yang berada di bagian kanan dan kiri geladak belakang berjenis sama, yakni Metraliur 12,7 berjenis Machine Gun dengan jangkauan hingga 1 kilometer. Sedangkan senjata di bagian geladak depan yakni berjenis Meriam berdiameter 20 mm, yang mampu menjangkau hingga 2 kilometer.[3]

Kapal ini memiliki kapasitas maksimum 50 orang atau 50 ribu liter oli[2]

Aktivitas sunting

Selain patroli dan tempur, Kapal KRI Sidat (851) juga menerima kunjungan dari warga negara biasa. Hal ini contohnya dilakukan saat menerima kunjungan anak anti Asuhan Tapal Batas Maria Protegente di Pulau Sebatik. Dengan menggunakan truk Satgasmar Ambalat 2019, sekitar 16 anak-anak penghuni panti asuhan serta tiga orang suster pendamping berkunjung ke kapal pada tanggal 13 September 2019.[4]

KRI Sidat (851) juga menyediakan layanan pengantaran uang kas ke tempat-tempat yang sulit dijangkau, contohnya pada tanggal 20 Maret 2018, kapal ini berangkat melaksanakan operasi dalam rangka mendukung misi Ekspedisi Kas Kepulauan Bank Indonesia di Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya, atas kepercayaan dari Bank Indonesia. Rombongan membawa modal senilai Rp. 8,5 Miliar, menjangkau Pulau Kangean, Pulau Sapeken, Pulau Kalambau/Matasiri, dan Pulau Karumputan.[5]

KRI Sidat (851) juga dilibatkan dalam peringatan Hari Nusantara yang akan digelar pada 13 Desember 2017 yang dipusatkan di Dermaga Muara Jati, Kota Cirebon, Jawa Barat, TNI Angkatan Laut akan memamerkan kekuatan Alutsista dengan mengerahkan 11 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), sekaligus mendemonstrasikan kemampuan para prajurit dengan menyimulasikan penyelamatan korban kecelakaan di laut dan demonstrasi terjun payung oleh para prajurit dari pasukan elite TNI AL.[6]

Latihan sunting

Kapal KRI Sidat (851) diikutsertakan dalam latihan bersama antara angkatan laut Filipina, Indonesia, dan Malaysia pada tanggal 4-6 April 2018, Port Visit Indomalphi di Tarakan. Latihan gabungan ini dimaksudkan untuk menghadapi ancaman perompak di sekitar perairan Filipina, dengan adanya operasi teror oleh kelompok Abu Sayyaf.[7]

Penyelamatan sunting

Saat sedang melakukan latihan bersama KRI Terapang (TRP)-648, KRI Sidat (851) ikut memadamkan kebakaran yang tiba-tiba terjadi di ruang mesin KM. Sumber Mitra Kencana 1 yang sedang lego jangkar di perairan Gresik.[8]


Pengawalan sunting

Pada tanggal 7-12 Agustus 2016, KRI Sidat (851) turut mengawal kapal perang Amerika Serikat Type San Antonio-Class Amphibious Transport Dock (Us Navy) "USS New Orleans" (LPD-18) yang berlabuh di Bali untuk keperluan wisata. Kapal ini memiliki jumlah ABK sekitar 1100 orang[9]

Referensi sunting