Kabupaten Buton Selatan
Kabupaten Buton Selatan atau disingkat Busel merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Buton pada pertengahan tahun 2014 menjelang akhir kepengurusan DPR RI periode 2009-2014.[4] Alasan pemekaran kabupaten ini salah satunya karena akses yang menghambat pelayanan. Ibukota kabupaten Buton Selatan berada di kecamatan Batauga.[5]
Kabupaten Buton Selatan | |
---|---|
Koordinat: 5°34′00″S 122°42′00″E / 5.56667°S 122.7°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tenggara |
Tanggal berdiri | 23 Juli 2014 |
Dasar hukum | UU Nomor 16 Tahun 2014 |
Ibu kota | Batauga |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Parinringi (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | La Ode Budiman |
Luas | |
• Total | 510 km2 (200 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 99.173 |
• Kepadatan | 190/km2 (500/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,95% Kristen 0,05%[1] |
• IPM | 64,93 (2020) Sedang[2] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 93752 |
Pelat kendaraan | DT xxxx W* |
Kode Kemendagri | 74.15 |
DAU | Rp 381.524.713.000.- (2020)[3] |
Situs web | butonselatankab |
Sejak pemekaran Kota Baubau pada tahun 2001, ibu kota kabupaten Buton dipindahkan ke Pasarwajo. Akses menuju Pasarwajo bagi masyarakat Buton Selatan harus melalui Kota Baubau terlebih dahulu karena belum ada akses langsung dari wilayah Buton Selatan ke Pasarwajo. Terlebih beberapa daerah di Buton Selatan merupakan pulau-pulau yang terpisah dari Pulau Buton, seperti Pulau Kadatua, pulau Siompu, dan Pulau Batu Atas, pulau paling selatan di Sulawesi Tenggara yang berdekatan dengan wilayah perairan Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Buton Selatan sebagian besar wilayahnya terletak di Pulau Buton yang merupakan pulau terbesar di luar pulau induk Kepulauan Sulawesi, serta pulau ke-130 terbesar di dunia.
Sejarah
suntingButon Selatan telah eksis sejak zaman Kerajaan dan Kesultanan Buton. Dalam Undang-Undang Martabat Tujuh (sekitar tahun 1610), yakni undang-undang Kesultanan Buton pada masa Sultan Buton ke-4, disebutkan daerah-daerah Kesultanan Buton. Kesultanan Buton terdiri atas 72 kadie yang diduduki oleh 30 menteri dan 40 bobato. Sedangkan sisanya menandakan kaum yang memegang pemerintahan di pusat. Dari 70 bagian tersebut dibagi lagi menjadi dua bagian besar yakni Pale Matanayo dan Pale Sukanayo.[6] Di wilayah Pale Matanayo, Menteri Baluwu mengepalai Rongi, Sempa-Sempa, Tambunaloko, dan Kaindea (Distrik Sampolawa) dan Kaoengkeongkea (Distrik Pasarwajo) dengan nama kesatuannya Lapandewa.
Selanjutnya Menteri Ketapi di Busoa (Distrik Batauga), Lakina Tobe-Tobe di Tobe-Tobe (Distrik Batauga), dan Lakina Batauga di Batauga (Distrik Batauga).[6] Di wilayah Pale Sukanayo, Menteri Peropa di Wabula dan Wasuemba (Distrik Sampolawa), Warugana (Distrik Batauga), dan Ballo (Kabaena). Kemudian Menteri Gama di Lipu, Kaufe, Kapea, dan Banabungi (di pulau Kadatua) yang masuk pada Distrik Batauga dan Wakoko Distrik Pasarwajo. Menteri Siompu di Biwina-pada, Molona, Kaimbulawa, dan Lontoi (terdapat di Pulau Siompu) di Distrik Batauga. Selanjutnya Menteri Lantongau di Katokobari (Distrik Mawasangka) dan Saumolewa (Distrik Sampolawa), Lakina Bola di Lakulepa dan Rano (Distrik Batauga), Lakina Sampolawa di Katilombu Uwe-bonto, dan Mambulu (Distrik Sampolawa), Lakina Kambe-Kambero (Distrik Batauga), Lakina Labalawa (Distrik Batauga), Lakina Lawele di Lawele (Distrik Batauga), dan Lakina Laompo di Laompo (Distrik Batauga).[6]
Geografi
suntingBatas Wilayah
suntingKabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara berbatasan dengan wilayah berikut:
Utara | Kota Baubau dan Kabupaten Buton |
Timur | Kabupaten Buton dan Laut Flores |
Selatan | Laut Flores dan Provinsi Nusa Tenggara Timur |
Barat | Laut Flores |
Pemerintahan
suntingDaftar Bupati
suntingBerikut adalah daftar Bupati Buton Selatan secara definitif sejak tahun 2017 pasca pemekaran Kabupaten Buton Selatan dari Kabupaten Buton.
Nomor urut | Bupati | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Agus Feisal Hidayat |
Non Partai | 22 Mei 2017 | 25 Mei 2018 | 1 tahun, 3 hari | 1 (2017) |
La Ode Arusani | [Ket. 1] [7] | ||
2 | La Ode Arusani (lahir 1975) |
PDI-P | 31 Desember 2019 | 22 Mei 2022 | 2 tahun, 142 hari | Lowong | [8] |
- Catatan
Dewan Perwakilan
suntingBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Buton Selatan sejak pembentukannya pada tahun 2014.[9][10]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2015a | 2015–2019b | 2019–2024 | ||
PKB | (baru) 4 | 1 | 1 | |
Gerindra | (baru) 3 | 1 | 1 | |
PDI-P | (baru) 1 | 1 | 5 | |
Golkar | (baru) 3 | 1 | 2 | |
NasDem | (baru) 2 | 2 | 1 | |
PKS | (baru) 2 | 2 | 2 | |
PPP | (baru) 2 | 1 | 1 | |
PAN | (baru) 10 | 5 | 0 | |
Hanura | (baru) 1 | 2 | 4 | |
Demokrat | (baru) 3 | 2 | 3 | |
PBB | (baru) 3 | 1 | 0 | |
PKPI | (baru) 1 | 1 | 0 | |
Jumlah Anggota | (baru) 35 | 20 | 20 | |
Jumlah Partai | (baru) 12 | 12 | 9 | |
Keterangan: aParlemen periode pertama dan masih bergabung dengan DPRD Kabupaten Buton. bParlemen periode pertama dan telah terpisah dengan DPRD Kabupaten Buton (bersama DPRD Kabupaten Buton Tengah). |
Kecamatan
suntingKabupaten Buton Selatan terdiri dari 7 kecamatan, 10 kelurahan dan 60 desa dengan luas wilayah 509,92 km² dan jumlah penduduk sebesar 94.727 jiwa (2017) dengan sebaran penduduk 186 jiwa/km².[11][12]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Buton Selatan, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
74.15.01 | Batauga | 7 | 5 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.15.04 | Batu Atas | 7 | Desa | ||
74.15.07 | Kadatua | 10 | Desa | ||
74.15.03 | Lapandewa | 7 | Desa | ||
74.15.02 | Sampolawa | 3 | 13 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.15.06 | Siompu | 10 | Desa | ||
74.15.05 | Siompu Barat | 8 | Desa | ||
TOTAL | 10 | 70 |
Demografi
suntingPenduduk
suntingSebagaimana halnya wilayah-wilayah lain bekas Kerajaan dan Kesultanan Buton, etnis di Buton Selatan juga beragam. Sampai saat ini para ahli belum mendapatkan kesepakatan berapa banyak sesungguhnya etnis yang ada di Buton. Namun jika melihat kelompok besarnya, di Buton Selatan umumnya didominasi etnis Ciacia dan sisanya Wolio.
Agama
suntingUmumnya masyarakat Buton Selatan memeluk agama Islam, yakni 99,97%, sementara Kristen berjumlah 0,03%.[1] Masyarakat Buton selatan berprofesi sebagai petani, nelayan, pelaut, pedagang, dan sebagian bekerja di sektor jasa lainnya.
Ekonomi
suntingPertanian dan Perkebunan
suntingProduksi hutan Buton Selatan adalah rotan jenis batang yang memiliki luas area 150 Ha dengan total produksi 85.604 dan nilai produksinya mencapai 34.241.200. Selain itu terdapat pula perkebunan pohon palm agel yang digunakan sebagai salah satu bahan baku tali untuk dibuat menjadi aneka kerajinan, salah satunya dibuat sebagai tas tangan Agel. Di mana tas Agel ini merupakan salah satu cendera mata khas Sulawesi Tenggara.
Perikanan
suntingPotensi ekspor selain tambang yaitu ikan laut yang mencapai ± 41.168,52 ton sehingga Kabupaten Buton Selatan merupakan jalur ikan terbesar di Indonesia. Terdapat pula potensi budidaya rumput laut yang produksinya mencapai ± 1.258,89 ton.
Pertambangan
suntingPotensi ekonomi di Kabupaten Buton Selatan secara utuh memiliki tujuh potensi tambang yaitu mangan, uranium, nikel, aspal, pasir besi, marmer, dan logam mulia yang sebagian sudah menjadi komoditas ekspor.
Pariwisata
suntingDari sektor pariwisata, beberapa objek wisata baik wisata alam, sejarah maupun budaya menjadi daya tarik tersendiri. Seperti beberapa benteng bekas peninggalan Kesultanan Buton, adat dan tradisi masyarakat Ciacia, beberapa pantai pasir putih, lanskap yang khas, serta keindahan bawah laut Basilika (Batu Atas, Siompu, Liwutongkidi, dan Kadatua).
Energi
suntingPotensi sungai Sampolawa di Kecamatan Sampolawa dengan debit 5,40 kubik per detik yang kapasitasnya mencapai 480,00 KW. Demikian maka keberadaan sumber daya air sungai Sampolawa dapat dijadikan sebagai penopang kebutuhan pasokan listrik bagi masyarakat dan pengembangan kawasan industri bagi Kabupaten Buton Selatan.
Referensi
sunting- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 13 Oktober 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 14 Juli 2021.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 14 Juli 2021.
- ^ "DPR Sahkan RUU Pembentukan Kabupaten Baru". 2014-06-26. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-12. Diakses tanggal 2014-08-11.
- ^ "Kabupaten Buton Selatan Dalam Angka 2020" (pdf). www.buselkab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-04. Diakses tanggal 20 September 2020.
- ^ a b c Zahari AM. 1977. Sejarah dan Adat Fiy Darul Butuni (Buton) I. Jakarta (ID): Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
- ^ Senong, Azis (22-05-2017). Hernawan Wahyudono, ed. "Gubernur Sultra Lantik Bupati Hasil Pilkada 2017". antaranews.com. Diakses tanggal 01-04-2022.
- ^ Hernawan Wahyudono, ed. (31-12-2019). "La Ode Arusani Resmi Dilantik Menjadi Bupati Buton Selatan". antaranews.com. Diakses tanggal 01-04-2022.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamabps
- ^ Perolehan Kursi DPRD Buton Selatan 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Situs web resmi Pemerintah Kabupaten Buton
- (Indonesia) Situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Diarsipkan 2006-02-03 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Baubau Pos Diarsipkan 2014-06-20 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Buton Pos Diarsipkan 2014-08-12 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Ozzon Radio 105,30 FM Diarsipkan 2011-11-02 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Great Buton, Informasi Pariwisata Buton Raya