Kakao (perusahaan)

perusahaan asal Korea Selatan
(Dialihkan dari Kakao Corporation)

Kakao (bahasa Korea: 카카오) adalah sebuah perusahaan Internet asal Korea Selatan yang didirikan pada tahun 2010. Perusahaan ini dibentuk sebagai hasil penggabungan dari Daum Communications dan Kakao Inc. Pada tahun 2014, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Daum Kakao, [3] tapi setahun kemudian, perusahaan ini kembali mengubah namanya menjadi Kakao.[4]

Kakao Corporation
Nama asli
주식회사 카카오
Nama latin
RR: Jusikhoesa Kakao
MR: Chushikhoesa K'ak'ao
Publik
Kode emitenKRX: 035720
IndustriInternet
Didirikan2010 (perusahaan awal, sebagai Kakao Inc.)
1 Oktober 2014; 10 tahun lalu (2014-10-01) (perusahaan saat ini)
PendiriBrian Kim
Kantor pusatJeju, Korea Selatan
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Brian Kim (Pendiri)
Stephan Kim [ko] (Chairman)[a][1]
Namkoong Whon (CEO)[1]
ProdukKakaoTalk, Daum
PendapatanKenaikan KRW 4,16 triliun (2020)[2]
Kenaikan KRW₩ 167,1 milyar (2020)
PemilikBrian Kim (25,66%)
National Pension Service (8,47%)
Tencent (6,35%)
Karyawan
10.644 (2020)
Anak usahaKakao Entertainment
Kakao Games
Kakao Friends
Kakao Mobility
Lycos, Inc.
Situs webwww.kakaocorp.com
Kakao
Hangul
카카오
Alih AksaraKakao
McCune–ReischauerK'ak'ao

Pada bulan Mei 2015, perusahaan ini mengakuisisi Path, sebuah perusahaan media sosial asal Amerika yang sukses di Indonesia.[5] Pada bulan Januari 2016, Kakao mengakuisisi 76,4% saham LOEN Entertainment, sebuah perusahaan hiburan besar asal Korea Selatan, dengan harga $1,5 milyar.[6] Nama perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi Kakao M. Perusahaan ini menjadi terkenal berkat KakaoTalk, sebuah aplikasi perpesanan instan gratis untuk ponsel cerdas dengan fitur SMS dan telepon gratis. Hingga bulan Mei 2017, aplikasi tersebut memiliki 220 juta pengguna terdaftar dan 47 juta pengguna aktif bulanan.[7]

Sejarah

sunting

2006-2014: Pendirian

sunting

Kakao Corp adalah perusahaan di belakang KakaoTalk, yang menjadi aplikasi unggulan dan platform utamanya. Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 2006 saat Kim Bum-soo, mantan CEO NHN Corporation (organisasi hasil penggabungan antara Hangame dan Naver.com) mendirikan Kakao Inc[8] dengan kantor pusat di Seoul, Korea Selatan. Manson Yeo dan Sean Joh bersama-sama menjabat sebagai CEO.[9]

Pada bulan Agustus 2013, tiga dari sepuluh permainan Android teratas versi App Annie dimasukkan ke dalam platform KakaoTalk, yakni Everybody’s Marble, Cookie Run, dan Anipang.[10] Dengan 93% pengguna KakaoTalk berasal dari Korea Selatan, pengunduhan gratis dari permainan Ani Pang dan Dragon Flight, yang hanya dapat dimainkan dengan akun Kakao Talk, pun dianggap sebagai permainan "nasional". Untuk menjaga kesederhanaan pada semua layanannya, aplikasi yang disediakan oleh Kakao dapat dibeli dan diakses dengan tautan ke KakaoTalk.[11] Kakao mencatatkan pendapatan sekitar US$200 juta dari permainan, konten digital, e-commerce, dan kanal pemasarannya untuk merek dan selebritas.[12] Kakao disebut sebagai pengembang teratas pada Android Market, dan KakaoTalk juga dipilih sebagai aplikasi SMS gratis teratas oleh Cnet.[13]

Berdasarkan laporan App Annie pada bulan Desember 2013, Kakao adalah pengembang dengan pendapatan bulanan terbesar ketiga di Google Play. Kakao adalah pengembang teratas pada iOS dan Google Play di Korea Selatan. Sementara KakaoTalk adalah aplikasi dengan pendapatan terbesar pada iOS dan Google Play di Korea Selatan.[14] KakaoTalk juga dinominasikan sebagai aplikasi seluler paling inovatif pada Global Mobile Awards tahun 2014.[15] Kakao lalu setuju untuk membeli Daum Communications Corp, guna mengurangi biaya dan mengurangi waktu untuk tumbuh dan melantai di bursa saham di Seoul, Korea Selatan.[16]

Aplikasi buatan Kakao meliputi KakaoTalk, KakaoStory, KakaoTaxi, KakaoAccount, KakaoMap, KakaoDriver, KakaoBus, KakaoMusic, KakaoGroup, KakaoHome, KakaoPlace, KakaoAlbum, KakaoPage, KakaoStyle, dan KakaoAgit.[17]

2014–2015: Penggabungan

sunting

Pada tanggal 26 Mei 2014, Kakao mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk bergabung dengan Daum Communications, salah satu portal Internet teratas di Korea, melalui penukaran saham. Setelah selesai, perusahaan hasil penggabungan akan memiliki kapitalisasi pasar sebesar KRW 3 trilliun, sehingga memungkinkannya menjadi pesaing yang relevan untuk Naver, yang merupakan portal web terbesar di Korea Selatan.[18] Nilai perusahaan hasil penggabungan (Daum Kakao) kemudian ditaksir mendekati KRW 10 triliun.[19]

Pada tahun 2015, Daum Kakao mengubah namanya menjadi Kakao. Karena adanya masalah judi dan sensor di dalam ekosistem Kakao, dewan direksi Kakao kemudian memberhentikan Kim-beom-soo dari jabatan CEO, dan menggantikannya dengan Rim Ji-hoon.[20][21][22] Kim Beom-soo lalu menjadi pemegang saham terbesar di Kakao dengan 22,2%.[23]

2015–sekarang: Model bisnis baru

sunting
 
Kakao Taxi di Daejeon

Pada tanggal 10 Maret 2015, Daum Kakao meluncurkan layanan KakaoTaxi yang memungkinkan pengguna untuk menelepon taksi dengan menggunakan aplikasi KakaoTaxi.[24] Karena banyak operator taksi yang bekerja sama dengan layanan KakaoTaxi,[25] sekitar 600.000 pengguna pun menggunakan KakaoTaxi tiap hari, hanya dalam delapan bulan setelah KakaoTaxi diluncurkan.[26]

Bank Internet

sunting

Pada tahun 2017, Kakao disetuju oleh regulator di Korea Selatan untuk menjadi bank daring pertama di sana. Bank daring tersebut bergerak di bidang yang sama seperti bank komersial, termasuk memproses deposito, pinjaman, dan mengirim uang. Nasabah tidak harus datang ke kantor bank untuk membuka rekening baru atau untuk mengajukan pinjaman. Rencana bisnis Kakao dianggap inovatif, dan model bisnis Kakao diharapkan dapat menarik nasabah dengan cukup mudah, didasarkan pada pengguna KakaoTalk, yang merupakan aplikasi perpesanan paling populer di Korea Selatan.[27]

Walaupun K-Bank akhirnya menjadi bank daring pertama di Korea Selatan, Kakao Bank yang diluncurkan beberapa bulan kemudian berhasil menarik lebih banyak nasabah, yakni sebanyak 820.000 nasabah hanya dalam empat hari setelah diluncurkan pada tanggal 27 Juli 2017.[28] Aplikasi Kakao Bank sendiri juga telah diunduh sebanyak 1,5 juta kali pada saat yang sama.[28] Hanya dalam satu bulan setelah diluncurkan, Kakao Bank telah memiliki 3,5 juta nasabah.[29] Sementara itu, K-Bank hanya dapat menarik 400.000 nasabah dalam waktu 100 hari setelah diluncurkan.[29] Hingga tanggal 26 September 2017, Kakao Bank telah meminjamkan dana sebesar ₩1,4 triliun ($1,2 milyar), atau 40% dari total pinjaman yang diberikan di seantero Korea Selatan pada bulan September 2017.[30] Ekspansi Kakao Bank dilihat sebagai keunikan di tengah penutupan kantor-kantor bank, terutama yang berasal dari luar Korea Selatan. Buruknya performa bank-bank tersebut diduga karena tingginya biaya operasional kantor dan makin populernya bank daring di Korea Selatan.[30]

Transportasi

sunting

Pada bulan November 2015, Kakao meluncurkan model bisnis taksi Kakao T. Layanan tersebut meliputi Kakao Taxi Black, yang memungkinkan pengguna untuk memesan taksi di Seoul dengan unit mobil yang digunakan adalah yang diimpor dari luar Korea Selatan, seperti Mercedes-Benz, Lexus, dan BMW. Tarif untuk layanan premium dimulai dari ₩8.000. Kakao lalu mengumumkan rencananya untuk mengembangkan operasi Kakao Taxi Black ke kota-kota lain di Korea dalam waktu setahun kedepan.[31] Pada bulan April 2019, Kakao mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan layanan penyewaan sepeda listrik dengan armada awal sejumlah 400 unit sepeda listrik di dua kota besar di Korea.[32]

Pada bulan Maret 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina 2022, Kakao mendonasikan uang kripto Klay senilai sekitar $3,65 juta ke UNICEF untuk melawan krisis kemanusiaan di Ukraina.[33][34]

Layanan

sunting

Kakao menyediakan berbagai macam layanan.

Komunitas

sunting

Hiburan

sunting
  • KakaoMusic: aplikasi musik dengan fitur berbagi
  • Melon: layanan streaming musik diakuisisi melalui Kakao M
  • PotPlayer: pemutar media untuk Windows

Keuangan

sunting
  • KakaoPay: dompet elektronik seluler, terintegrasi dengan KakaoTalk
  • KakaoBank: bank daring di Korea.
  • Klaytn: platform rantai blok konsumen untuk pembayaran seluler (melalui anak usahanya, Ground X)[35]

Investasi

sunting
  • Kakao INV: Investasi pada perusahaan rintisan tahap akhir
  • Kakao Ventures: modal ventura untuk perusahaan rintisan tahap awal

Transportasi

sunting
  • Kakao T: aplikasi layanan transportasi, menyediakan layanan taksi, layanan pengemudi, dan layanan navigasi.
  • KakaoBus: informasi lalu lintas dan lokasi waktu-nyata dari bus.
  • KakaoMetro: aplikasi kereta metro, menyediakan opsi untuk melihat peta rute metro, merencanakan perjalanan, dan mengecek tarif.

Permainan video

sunting

Lainnya

sunting
  • KakaoFriends: Berbagai macam produk, termasuk keuangan, distribusi, makanan, dsb
  • KakaoHello: Aplikasi telepon berbasis akun Kakao
  • KakaoTV: interlocks Kakao TV Live broadcasting and KakaoTalk's open chatting
  • KakaoHome: layanan untuk mengelola tampilan beranda ponsel cerdas
  • KakaoPlace: layanan untuk berbagi lokasi terkenal
  • KakaoAlbum: layanan untuk berbagi foto
  • Path: layanan jejaring sosial asal Amerika Serikat (dihentikan)

Catatan

sunting
  1. ^ Juga merupakan CEO dari Kakao Entertainment.

Referensi

sunting
  1. ^ a b Yoo, So-yeon (April 4, 2022). "Kakao to build large-scale K-pop performance venue in northern Seoul". Korea JoongAng Daily. Diakses tanggal April 12, 2022. 
  2. ^ "Earning Release 2021". ir.expediagroup.com. 13 February 2020. 
  3. ^ "kakao > About > History". Kakao Corp. Kakao. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 October 2015. Diakses tanggal 9 October 2015. 
  4. ^ "Daum Kakao Sets Sail Under New Name". The Chosun Ilbo. Seoul. 24 September 2015. Diakses tanggal 9 October 2015. 
  5. ^ "Path Sells Its Social Networking App To Daum Kakao". TechCrunch. Diakses tanggal 28 June 2015. Path became very popular in some Asian markets – most notably Indonesia, where most of its current active users are today. 
  6. ^ "Kakao acquires Loen". The Korea Times (dalam bahasa Inggris). 11 January 2016. 
  7. ^ "Kakaotalk: number of monthly active users 2017 - Statistic". Statista. 
  8. ^ Kim, Nam Kyu (2010-03-18). "아이위랩, 아이폰용 메신저 '카카오톡' 출시". Economy Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2013. Diakses tanggal 1 May 2013. 
  9. ^ "Kakao". kakaocorp.com (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 19 April 2018. 
  10. ^ ACUÑA, ABEL (19 October 2013). "Why is mobile gaming so popular in South Korea?". VentureBeat. Diakses tanggal 13 November 2016. 
  11. ^ "KakaoTalk, a Mobile Social Platform". KoreaMarketing.co=22 December 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2013. Diakses tanggal 19 May 2014. 
  12. ^ "South Korea's Kakao Pushes Boundaries of Social Media". The Wall Street Journal. 26 February 2014. Diakses tanggal 21 April 2014. 
  13. ^ "Cnet's No.1 Free SMS app KakaoTalk". Cnet. 26 September 2011. Diakses tanggal 26 September 2011. 
  14. ^ "App Annie Index: Apps – LINE Tops the Revenue Rankings". AppAnnie. 30 January 2014. Diakses tanggal 20 April 2014. 
  15. ^ "Korean Software Recognition". BusinessKorea. 3 February 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-01. Diakses tanggal 19 May 2014. 
  16. ^ "Kakao Corp Agrees to Buy Daum to Spur Growth, Gain Seoul Listing". Bloomberg. 26 May 2014. Diakses tanggal 19 May 2014. 
  17. ^ "Kakao Corp Home". Kakao. 21 April 2014. 
  18. ^ "Daum, Kakao announce merger". The Korea Herald. 26 May 2014. Diakses tanggal 11 June 2014. 
  19. ^ "Daum and Kakao merge, massive valuation puts them head-to-head with Naver-Line". techinasia. Diakses tanggal 1 October 2014. 
  20. ^ "Kakao Changes CEO, Name to Highlight Corporate Identity as Leader in Mobile Market". businesskorea. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2016. Diakses tanggal 24 September 2015. 
  21. ^ "Daum Kakao to change its name to Kakao". yonhapnews. Diakses tanggal 1 September 2015. 
  22. ^ Russell, Jon. "Korea's Daum Kakao Brings in 34-Year-Old CEO To Grow Its Messaging Business Overseas". TechCrunch. Diakses tanggal 1 January 2016. 
  23. ^ Lee, Min-Jeong (2014-05-26). "South Korean Messaging-App Maker Kakao to Buy Web Portal Daum". The Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 2018-04-19. 
  24. ^ Shu, Catherine. "Daum Kakao Debuts Uber Rival KakaoTaxi in South Korea". TechCrunch. Diakses tanggal 28 February 2017. 
  25. ^ "Messaging app Kakao's taxi service already has 84% of Seoul's drivers signed up". The Drum (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 February 2017. 
  26. ^ Jin-young, Cho (2015-12-17). "Kakao Taxi Draws 600,000 Requests per Day". BusinessKorea (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 February 2017. 
  27. ^ "Kakao, KT Surge After South Korea Grants Online Banking Permits". bloomberg. Diakses tanggal 29 November 2015. 
  28. ^ a b "Kakao Bank attracts 820,000+ clients in four days since launch". FinTech Futures (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-20. Diakses tanggal 19 June 2018. 
  29. ^ a b Ray, Stephane (19 October 2017). "Kakao Bank: from 0 to 1,5 millions customers in just one week!" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-19. 
  30. ^ a b Song, Jung-a (5 October 2017). "South Korea web-only banks thrive as traditional lenders struggle". Financial Times. Diakses tanggal 20 June 2018. 
  31. ^ "Kakao Launches Luxury Taxi Service". Chosun. 4 November 2015. 
  32. ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". 
  33. ^ "카카오, 우크라이나 돕기 클레이 코인 300만개 기부…42억원 규모". 서울신문 (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 2022-03-07. 
  34. ^ "Korean companies extend helping hand to Ukraine". koreatimes (dalam bahasa Inggris). 2022-03-06. Diakses tanggal 2022-03-07. 
  35. ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". 

32. Naver vs. Kakao: Way of working with startups. https://pickool.net/naver-vs-kakao-way-of-working-with-startups/


Pranala luar

sunting

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;

referensi tanpa nama harus memiliki isi