Kakeromajima

pulau di Jepang

Kakeromajima (加計呂麻島) atau Kakeroma-tō[1] adalah salah satu Kepulauan Satsunan, yang satu kelas dengan kepulauan Amami di antara Kyūshū dan Okinawa.[2]

Kakeromajima
Nama lokal:
加計呂麻島, Kakeromajima
Pemandangan Kakeromajima dari Kochiyama di Amami-Oshima
Geografi
LokasiLaut Tiongkok Selatan
Koordinat28°07′29″N 129°14′41″E / 28.12472°N 129.24472°E / 28.12472; 129.24472
KepulauanKepulauan Amami
Luas77.39 km2
Garis pantai147.5 km
Titik tertinggi326 m
Pemerintahan
NegaraJepang
PrefekturPrefektur Kagoshima
DistrikDistrik Ōshima
KotaSetouchi
Kependudukan
Penduduk1,600 jiwa (2013)
Kepadatan20.67 jiwa/km2
Kelompok etnikRyukyu, Jepang
Peta

Pulau yang seluas 7.739 km2 (2.988,04 sq mi) ini, memiliki populasi sekitar 1.600 orang. Secara administratif, pulau ini merupakan bagian dari kota Setouchi di Prefektur Kagoshima. Sebagian besar pulau ini berada di dalam batas-batas Taman Nasional Kuasi Amami Gunto.

Geografi

sunting

Kakeromajima adalah pulau terjal di tenggara Amami Ōshima, yang dipisahkan oleh Selat Ōshima yang sempit. Pulau ini memiliki luas 7.730 km2 (2.984,57 sq mi), tetapi garis pantainya sekitar 1.475 km (916,5 mi). Titik tertingginya adalah 314 meter (1.030 ft) di atas permukaan laut. Pantai pulau ini dikelilingi oleh terumbu karang.

Iklim Kakeromajima tergolong iklim subtropis lembap (klasifikasi iklim Köppen Cfa) dengan musim panas yang sangat hangat dan musim dingin yang sejuk. Musim hujan berlangsung dari bulan Mei hingga September. Pulau ini sering dilanda angin topan.

Sejarah

sunting

Tidak diketahui pasti kapan Kakeromajima pertama kali dihuni. Pulau ini berada di bawah kendali Domain Satsuma pada tahun 1609 dan penggabungannya ke dalam kepemilikan resmi domain tersebut diakui oleh Keshogunan Tokugawa pada tahun 1624. Setelah Restorasi Meiji, pulau ini dimasukkan ke dalam Provinsi Ōsumi dan kemudian menjadi bagian dari Prefektur Kagoshima. Selama Perang Dunia II, pulau ini dibentengi dan ditempatkan oleh militer Jepang, dan berfungsi sebagai tempat berlabuh sesekali untuk kapal-kapal Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dan pada tahap akhir perang, sebagai pangkalan untuk kapal motor bunuh diri kelas Shinyo. Baterai antipesawat di Kakeromajima menembak jatuh 18 pesawat Sekutu yang berupaya mengebom wilayah tetangga Amami-Ōshima.

Setelah Perang Dunia II, meskipun bersama Kepulauan Amami lainnya, Kakeromajima diduduki oleh Amerika Serikat hingga tahun 1953, saat pulau ini kembali ke kendali Jepang.

Transportasi

sunting

Kakeromajima terhubung ke Amami-Oshima melalui layanan feri yang sering. Ada 30 dusun kecil di pulau ini, tetapi tidak ada pemukiman utama.

Dalam budaya populer

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Matsumoto, et al., "Some Problems of Folk-Religion in the Southwest Islands (Ryūkyū)," p. 117. "Itō Mikiharu (Kanji), 1958: Amami no kami-matsuri, Kakeroma-tō noro-shinji chōsa-hōkoku (Festivals of Amami, Fieldreport on the Noro-Cult of Kakeroma Island), Kokugakuin-daigaku Nippon-bunka-kenkyūsho kiyo 3: 53-139."
  2. ^ Teikoku's Complete Atlas of Japan, Teikoku-Shoin Co., Ltd., Tokyo, ISBN 4-8071-0004-1
  3. ^ Gabriel, "Notes to Pages 9-11," p. 237. "Several full-scale shinyo models were constructed for the 1989 movie Shi no toge, shot partly on location in Kakeromajima."
  • Gabriel, Philip. Mad Wives and Island Dreams: Shimao Toshio and the Margins of Japanese Literature. University of Hawaii Press, 1999. ISBN 0824820894, 9780824820893.
  • Matsumoto, Nobuhiro, Tōichi Mabuchi, Keiō Gijuku Daigaku. Gengo Bunka Kenkyūjo. Folk religion and the worldview in the southwestern Pacific: papers submitted to a symposium, the Eleventh Pacific Science Congress held in August–September 1966. Keio Institute of Cultural and Linguistic Studies. Keio University, 1968.

Bacaan lebih lanjut

sunting
  • Itō, Mikiharu (伊藤幹治) (Kanji), August 1958: "Amami no kami-matsuri, Kakeroma-tō noro-shinji chōsa-hōkoku" (奄美の神祭 : 加計呂麻島ノロ神事調査報告 "Festivals of Amami, Fieldreport on the Noro-Cult of Kakeroma Island"), Institute for Japanese Culture and Classics, OARD, Kokugakuin University (國學院大學日本文化研究所 Kokugakuin-daigaku Nippon-bunka-kenkyūsho kiyo) 3: p. 53-139.