Kakure Kirishitan (隠れキリシタン, Bahasa Jepang untuk "Kristen tersembunyi") adalah nama yang diberikan untuk orang Jepang pemeluk agama Kristen yang hidup bersembunyi karena tekanan yang diberikan oleh pemerintahan Tokugawa (1603-1867). Mereka hidup dengan mengisolasi diri dari dunia luar selama berabad-abad karena takut akan ancaman hukuman yang diberikan oleh pemerintah Tokugawa kepada mereka. Putusnya hubungan dengan dunia luar membuat mereka mengembangkan sendiri ritual keagamaan mereka. Bahkan selama masa persembunyian tersebut, ajaran agama Kristen tersebut pun mengalami sinkretisasi dengan ajaran-ajaran Buddha dan Shinto.

Patung "Kwan Im menggendong anak" yang terbuat dari porselen, diyakini merupakan "Maria Kannon" atau patung Bunda Maria dan bayi Yesus yang digunakan oleh kaum Kakure Kirishitan.

Ketika masa Restorasi, (tepatnya tahun 1873) pemerintahan Meiji memutuskan untuk menghapuskan larangan terhadap agama-agama asing seperti Kristen Protestan dan Katolik. Pada saat itulah para penganut Kakure Kirishitan keluar dari persembunyian mereka. Sebagian besar dari mereka langsung bergabung dengan agama Katolik, dan dengan demikian meninggalkan ritual ala Kakure Kirishitan sebelumnya. Namun, masih ada sebagian kecil penganut Kirishitan yang memilih untuk mempertahankan bentuk Kakure Kirishitan. Bahkan hingga sekarang.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting