Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II)
Kampanye Afrika Timur adalah serangakaian pertempuran di Afrika Timur selama Perang Dunia II oleh Kerajaan Inggris, Persemakmuran Inggris dan beberapa sekutu melawan pasukan Italia pada Bulan Juni 1940 sampai November 1941.
Kampanye Afrika Timur | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Pertempuran Mediterania dan Timur Tengah pada Perang Dunia II | |||||||||
Tentara Afrika Selatan merampas bendera Italia, 1941 | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Etiopia (Pemerintahan dalam pengasingan)
| |||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Archibald Wavell Alfred Reade Godwin-Austen William Platt Alan Gordon Cunningham Haile Selassie Perdana Menteri Abebe Aregai Auguste Gilliaert |
Pangeran Adipati Aosta Guglielmo Nasi Luigi Frusci Pietro Gazzera Carlo De Simone | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
Kenya
Afrika Selatan: 27,000
|
Juni 1940: 290,476
Agustus 1940: 371,053
| ||||||||
Korban | |||||||||
Operasi militer hingga April 1941: 75.704 11.130 tewas Penyakit / terluka: 74.550 (disentri: 10.000 malaria: 10.000, fatal: 744) Belgia: 462 tewas Pesawat: 138 Operasi berikutnya: Gondar, 32 tewas, 182 terluka, 6 hilang 15 pesawat hancur |
Operasi militer hingga April 1941: 61.326 16.966 tewas 25.098 terluka 19.262 ditawan Pesawat: 250 Menyerah pada November 1941: 230.000 Operasi berikutnya Kulkaber, Wolchefit 9,560 ditawan Gondar, 22,000 ditawan | ||||||||
Korban Afrika Timur tidak termasuk Giuba dan front timur |
Di bawah kepemimpinan Komando Timur Tengah Inggris, pasukan sekutu Inggris yang terlibat tidak hanya terdiri dari pasukan Inggris biasa, tetapi juga banyak direkrut dari negara-negara Persemakmuran Inggris (Sudan, Somaliland Inggris, Afrika Timur Britania, Kemaharajaan Britania, Afrika Selatan, Rhodesia Utara, Rhodesia Selatan, Nyasaland, Afrika Barat Inggris, serta Mandat Palestina). Selain pasukan Inggris dan Persemakmuran, ada pasukan Ethiopia yang tidak teratur, pasukan Prancis Bebas, dan pasukan Belgia Bebas. Pasukan Italia termasuk warga negara Italia, kolonial Afrika Timur (Eritrea, Abyssinia, dan Dubats Somalia), dan sejumlah kecil sukarelawan Jerman (the German Motorized Company). Sebagian besar pasukan Italia kolonial Afrika Timur yang dipimpin oleh perwira Italia.
Pertempuran dimulai dengan pengeboman Italia pada pangkalan udara Rhodesia di Wajir di Kenya, dan dilanjutkan, invasi pasukan Italia melalui Somaliland, Eritrea, Ethiopia, sampai menyerahnya Italia setelah Pertempuran Gondar pada bulan November 1941
Latar Belakang dan Situasi Politik
suntingPada tanggal 9 Mei 1936, diktator Italia Benito Mussolini menyatakan "Imperium Italia Afrika Timur" (Afrika Orientale Italiana, AOI). Kekaisaran ini dibentuk dari Ethiopia yang baru diduduki dan koloni Italia Eritrea dan Somaliland Italia. Selama Perang Italia-Abyssinia Pertama dari tahun 1895 sampai 1896, Italia digagalkan ketika pasukan dari Kaisar Menelik II dari Ethiopia dapat mengalahkan Angkatan Darat Kerajaan Italia (Regio Esercito) pada Pertempuran Adowa. Selama Perang Italia-Abyssinia Kedua tahun 1935-1936, Italia kembali menginvasi Etiopia dengan menggunakan senjata gas beracun, akhirnya Italia mampu mengalahkan Etiopia.
Sementara Kerajaan Mesir tetap netral selama Perang Dunia II, Perjanjian Anglo-Mesir tahun 1936 memungkinkan pasukan militer Inggris untuk menduduki Mesir dalam membela Teruzan Suez. Pada saat ini, wilayah Kerajaan Mesir mencakup Sudan. Namun, Sudan adalah kondominium antara Mesir dan Inggris dikenal sebagai Sudan Anglo-Mesir
Pada tanggal 10 Juni 1940, ketika Mussolini memimpin Italia dalam Perang Dunia II melawan Inggris dan Prancis, pasukan Italia di Afrika menjadi ancaman potensial bagi rute pasokan Inggris di sepanjang Laut Merah dan melalui Teruzan Suez. Sementara Mesir dan Teruzan Suez adalah target utama Mussolini, invasi Italia baik Somaliland Prancis maupun Somalilan Inggris adalah pilihan yang masuk akal. Tapi Mussolini awalnya tampak melewati keduanya secara kecil, koloni terisolasi dan sebaliknya, memandang kedepan untuk kemenangan propaganda di Sudan dan Afrika Timurt (Kenya, Tanganyika, dan Uganda).
Namun, Italia Central Command (Comando Centrale) berencana untuk memulai peperangan setelah 1942. Pada musim panas 1940, mereka tidak siap untuk perang berkepanjangan atau untuk menempati daerah yang luas dari benua Afrika.
Pada bagian awal dari perang, Jendral Inggris Archibald Wavell, Komandan-Kepala Komando Timur Tengah, memliki total 86.000 pasukan Inggris dan Persemakmuran di pembuangan untuk menangani potensi konflik di Libya, Irak, Suriah. Iran, dan Afrika Timur/ Pasukannya yang tersebar di Mesir, Palestina, Sudan, Somaliland Inggris, Kenya, dan beberapa lokasi lain.