Kapal Liberty adalah kelas kapal buatan Amerika Serikat yang berfungsi sebagai kapal barang selama Perang Dunia II. Pembuatan kapal Liberty merupakan permintaan Inggris yang terlibat peperangan dengan Jerman dalam Perang Dunia II. Desain kapal Liberty merupakan hasil modifikasi dari desain kapal niaga buatan Inggris. Modifikasi dilakukan oleh Henry John Kaiser dengan metode pengelasan khas Amerika Serikat. Pada periode 1941–1945, jumlah produksi kapal Liberty sebanyak 2.571 unit. Keuntungan dari pembuatan kapal LIberty ialah proses produksi yang cepat dengan biaya yang murah. Kekurangannya adalah mudah patah akibat benturan dan estetika yang buruk.

Sejarah sunting

Sebelum keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, Inggris menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat untuk membuat kapal barang. Alasan Inggris memilih Amerika Serikat adalah penenggelaman kapal-kapal barang Inggris setiap hari oleh kapal-kapal selam Jerman. Pada waktu itu, Amerika Serikat bukanlah negara yang memiliki sumber daya manusia yang terampil dalam pembuatan kapal, tetapi memiliki banyak tenaga kerja yang dapat mempercepat penyelesaian pembuatan kapal. Karena kondisi ini, Inggris memberikan desain dan bantuan dalam pembuatan kapal. Amerika Serikat diminta untuk menyelesaikan pembuatan satu unit kapal dalam waktu setahun.[1]

Lapangan pekerjaan pembuatan kapal oleh Inggris tidak dibatasi hanya untuk para pembuat kapal ataupun ahli di bidang industri kapal. Inggris memperluas jaringan pekerjaan untuk tenaga kerja dari Amerika Serikat salah satunya dari industrialis bernama Henry John Kaiser. Namun oleh Henry John Kaiser, bantuan dan keahlian tenaga kerja dari Inggris tidak diterapkannya dalam pembuatan kapal barang. Ia sendiri tidak mengetahui banyak hal mengenai pembuatan kapal barang.[1] Karena kurangnya tenaga kerja terampil di Amerika Serikat, maka Henry John Kaiser melakukan modifikasi terhadap desain kapal yang telah dibuat oleh Inggris. Perubahan desain membuat tenaga kerja yang belum terampil hanya mengerjakan pekerjaan kecil pada pembuatan kapal. Henry John Kaiser juga menerapkan metode perakitan kapal yang digunakan di Amerika Serikat sehingga para pekerja menjadi lebih terlatih dengan mudah.[2]

Henry John Kaiser juga mengubah metode pemotongan logam yang menggunakan mesin berat menjadi pemotongan logam dengan pengelasan dengan lampu oksiasetilin. Metode ini membuat penggunaan baut tergantikan dengan pengelasan sehingga mempercepat proses pembuatan kapal. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit kapal selesai kurang dari delapan bulan.[2] Kapal pertama diselesaikan pada tanggal 27 November 1941 dan diberi nama Kapal Uap Patrick Henry. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya adalah 225 hari. Produksi dipercepat dengan adopsi rancangan produksi massal yang standar dan dikerjakan secara terpisah menjadi 250 ribu bagian. Bagian-bagian ini dibuat di berbagai lokasi di Amerika Serikat. Setelah itu, pemasangan dilakukan di satu lokasi terpusat. Pada tahun 1942, cara ini membuat produksi satu unit kapal hanya memerlukan waktu selama 70 hari.[3] Proses produksi kapal barang kemudian dipercepat lagi hingga menjadi satu bulan per unit sebelum akhirnya dipercepat lagi menjadi satu pekan per unit.[2]

Henry John Kaiser menamai kapal-kapal barang yang dibuat dengan desainnya sebagai kapal Liberty.[2] Karena kapal yang dibuat juga akan dipublikasi, Henry John Kaiser mempercepat lagi proses produksi menjadi empat setengah hari per unit.[2] Kapal Liberty dengan waktu pembuatan tercepat adalah Kapal Uap Robert E. Peary. Perangkaian kapal ini selesai hanya dalam waktu 4 hari, 15 jam dan 26 menit.[3]

Pemakaian sunting

Sebanyak 2.571 kapal Liberty dikirim oleh Amerika Serikat sebagai kapal barang selama operasi militer antara tahun 1941 hingga tahun 1945. Kapal-kapal ini digunakan untuk keperluan militer di Eropa dan Asia-Pasifik.[3]

Keunggulan dan kelemahan sunting

Kapal Liberty unggul dari segi pembuatannya. Waktu pembuatannya lebih cepat dua per tiga kali dibandingkan dengan kelas kapal niaga lainnya. Selain itu, biaya pembuatannya lebih hemat seperempat kali dibandingkan dengan jenis kapal lainnya.[2] Namun kapal Liberty dibuat dengan bahan logam yang tidak tahan terhadap benturan. Pada Perang Dunia II, ada kapal Liberty yang patah akibat terbentur.[4] Kekurangan lain dari kapal Liberty adalah estetika dengan kualitas yang buruk.[3]

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ a b Cohen 2008, hlm. 76.
  2. ^ a b c d e f Cohen 2008, hlm. 77.
  3. ^ a b c d Garelli, Stéphane (2008). Menjadi Nomor 1 di Abad ke-21: Kiat Negara, Perusahaan dan Individu Memenangi Persaingan di Era Baru [Top Class Competitors: How Nations, Firms and Individuals Succeed in the New World of Competitiveness]. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 58. ISBN 978-979-22-3951-5. 
  4. ^ Sani, Ridwan Abdullah (Mei 2019). Hastuti, Sri Budi, ed. Karakterisasi Material. Jakarta: PT Bumi Aksara. hlm. 1. ISBN 978-602-444-553-9. 

Daftar pustaka sunting