Kapi Sraba atau Kapi Saraba adalah wanara ciptaan Bathara Bayu. Ia ditugaskan sebagai pengasuh Anoman, kera putih putra Dewi Anjani dengan Bathara Guru/Sanghyang Manikmaya di pertapaan Grastina/Erraya setelah kematian Dewi Anjani. Kapi Sraba mempunyai suara yang sangat bagus dan mahir melagukan kakawin Kitab Weda. Ia juga pandai mendongeng, memiliki watak penyabar, telaten dan penuh kasih sayang.[1]

Kapi Sraba

Kesaktian

sunting

Kapi Saraba memiliki kesaktian pada suaranya. Apabila marah dan berkereceh/mbeker (dalam bahasa Jawa) dapat memecahkan telinga, menakutkan dan menggetarkan serta meruntuhkan hati musuhnya. Pekikikannya keras melengking dan dapat mematikan lawannya. Ketika Sugriwa menjadi raja di negara Gowa Kiskenda, Kapi Sraba ikut mengabdikan diri, dan menjadi hulubalang kepercayaan.

Sebagai Senapati perang laskar kera Gowa Kiskenda, Kapi Sraba mempunyai andil yang sangat besar dalam perang Alengka. Pekik dan bekerannya banyak mematikan raksasa-raksasa Alengka. Seperti halnya para wanara lainnya, setelah berakhirnya perang Alengka, akhir hidupnya tidak banyak diketahui.[1]

Pranala luar

sunting
  1. ^ a b "Kapi Saraba". Wayang Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2010-03-18. Diakses tanggal 2021-10-15.