Kastel Königsberg

bangunan istana di Rusia

Kastel Königsberg (bahasa Jerman: Königsberger Schloss, bahasa Rusia: Кёнигсбергский замок) adalah sebuah kastel yang terletak di kota Königsberg, Jerman (semenjak tahun 1946 disebut Kaliningrad, Rusia), dan merupakan salah satu marka tanah ibu kota Prusia Timur, Königsberg.

Kastel Königsberg pada tahun 1895.
Kastel Königsberg dari sisi timur pada tahun 1910.

Sejarah

sunting

Situs kastel ini pada awalnya merupakan benteng Prusia Lama yang disebut Tuwangste. Benteng ini terletak di dekat Sungai Pregel dan merupakan pintu masuk penting ke wilayah Prusia. Di dekatnya terdapat tiga desa Prusia yang kemudian dikenal dengan nama Löbenicht, Sackheim, dan Tragheim. Setelah Ordo Teutonik menaklukkan wilayah ini pada tahun 1255, mereka membangun benteng sementara yang terdiri dari kayu dan tanah. Pada tahun 1257, kastil batu bergaya Ordensburg dibangun. Kastel ini lalu diperbesar dan diperkuat beberapa kali pada abad ke-16, 17 dan 18.

Benteng yang berubah menjadi kastel ini merupakan kediaman para grandmaster Ordo Teutonik dan kemudian penguasa-penguasa Kadipaten Prusia.

Sebelum tahun-tahun terakhir Perang Dunia II, tempat tinggal anggota Wangsa Hohenzollern dan Museum Prusia (sayap utara, bahasa Jerman: Prussia-Sammlung) dibuka untuk umum setiap harinya. Selain itu, museum ini menyimpan 240.000 objek dari "koleksi Prusia", yang merupakan koleksi Perpustakaan Negara dan Universitas Königsberg serta lukisan-lukisan karya Lovis Corinth. Pada tahun 1926, Friedrich Lahrs melakukan penggalian di lapangan kastil. Selama Perang Dunia II, banyak karya seni dari Rusia yang dicuri dan kemudian disimpan di Königsberg.

Setelah kota Königsberg dibom oleh Sekutu pada tahun 1944, kastel ini terbakar habis.[1] Namun, tembok-temboknya yang tebal dapat bertahan dari pengeboman sekutu dan artileri Soviet dan bahkan pertempuran di kota yang berlangsung pada April 1945, sehingga reruntuhan kastel ini masih dapat berdiri. Kota Königsberg yang hancur lalu menjadi bagian dari Uni Soviet dan diganti namanya menjadi Kaliningrad pada tahun 1946.

Kaliningrad kembali dibangun oleh Soviet, tetapi mereka tidak ingin menyisakan satu pun bangunan yang dapat ditilik kembali ke masa Jerman. Leonid Brezhnev lalu memerintahkan penghancuran reruntuhan kastel ini agar tidak ada lagi lambang "militerisme Prusia" yang tersisa. Meskipun ditentang oleh mahasiswa dan kaum intelektual di Kaliningrad, reruntuhan kastel ini diledakkan atas perintah pribadi Brezhnev pada tahun 1968. Namun, reruntuhan Katedral Königsberg (termasuk makam Immanuel Kant) masih dibiarkan berdiri, dan pada akhir tahun 1990-an dan awal abad ke-21 katedral ini dibangun kembali.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Isabel Denny,The fall of Hitler's fortress city: the battle for Königsberg, 1945. MBI Publishing Company, 2007, hlm.163.

54°42′36.78″N 20°30′38.84″E / 54.7102167°N 20.5107889°E / 54.7102167; 20.5107889