Kata lemes pisan

kosakata bahasa Sunda

Kata lemes pisan atau kecap lemes pisan (aksara Sunda baku: ᮊᮨᮎᮕ᮪ ᮜᮨᮙᮨᮞ᮪ ᮕᮤᮞᮔ᮪, pengucapan bahasa Sunda: [kəcap ləməs pisan], juga dikenal sebagai kecap luhur atau kecap luluhur) adalah kosakata bahasa Sunda yang dipakai untuk meninggikan lawan bicara/pihak ketiga yang sedang dibicarakan dengan pangkat dan kedudukan yang sangat tinggi, contohnya para bangsawan seperti Bupati, Raja, bahkan digunakan juga untuk membicarakan Tuhan,[1][2] jenis kosakata ini utamanya dipakai pada zaman feodal.[1] Arti dari lemes pisan sendiri adalah sangat halus.

Senarai kata lemes pisan yang terdapat dalam buku tata bahasa Sunda berbahasa Belanda Soendaneesche Spraakkunst (1904) karya Sierk Coolsma

Untuk sekarang, jenis kata ini sudah jarang digunakan dan kedudukannya terkadang disamakan seperti kata lemes yang biasa.

Dalam beberapa buku tata bahasa Sunda yang mencatat jenis kosakata ini, kata lemes pisan biasanya ditandai dengan LP atau lp.

Kosakata

sunting

Di bawah ini adalah contoh kata lemes pisan (bercetak tebal) dengan padanannya dalam kata loma dan kata lemes:[3]

Indonesia Loma Lemes Lemes pisan
duduk diuk calik linggih
perut beuteung patuangan lambut
nama ngaran jenengan kakasih
hati haté manah galih
sakit gering teu damang ngangluh
berbicara ngomong nyarios ngandika
surat surat serat tétésan

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b Ardiwinata 1984, hlm. 2.
  2. ^ Kats 1982, hlm. 6.
  3. ^ Coolsma 1985, hlm. 14.

Daftar Pustaka

sunting

Pranala luar

sunting