Katedral Nanjing atau yang bernama resmi Katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Hanzi: 圣母无染原罪始胎堂), umumnya dikenal sebagai Katedral Jalan Shigu (石鼓路天主教堂) bagi penduduk setempat adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di pusat kota Nanjing di 112 Shigu Road. Pertama kali dibangun pada tahun 1870 pada masa Dinasti Qing, kemudian rusak parah selama Perang Ekspedisi Utara dan harus dibangun kembali oleh pemerintah Tiongkok pada tahun 1928. Sejak tahun 1930-an gereja ini pernah berfungsi sebagai katedral untuk Keuskupan Agung Nanjing dan merupakan satu-satunya gereja Katolik di kota Nanjing saat ini. Pada tahun 1982, tempat ini juga terdaftar sebagai Situs Bersejarah Provinsi Jiangsu.

Katedral Nanjing
Katedral Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, Nanjing
Hanzi: 圣母无染原罪始胎堂
Katedral Nanjing
PetaKoordinat: 32°2′27″N 118°46′42″E / 32.04083°N 118.77833°E / 32.04083; 118.77833
32°02′27″N 118°46′42″E / 32.04083°N 118.77833°E / 32.04083; 118.77833
Lokasi112 Jalan Shigu, Nanjing
NegaraTiongkok
DenominasiGereja Katolik Roma
Arsitektur
StatusKatedral
Status fungsionalAktif
Administrasi
Keuskupan AgungKeuskupan Agung Nanjing

Gereja pertama di Nanjing didirikan oleh Jesuit Italia dan salah satu misionaris pertama ke China, Matteo Ricci, pada tahun 1599, pada salah satu dari tiga kesempatan dia datang ke Nanjing. Dia membeli kediaman pribadi di sisi barat kota di sebuah tempat bernama Luosi Zhuanwan (罗寺转湾 atau kemudian ditulis 螺丝转湾), dan dengan sedikit modifikasi, tempat itu segera menjadi pusat kegiatan keagamaan. Namun hal ini tidak berlangsung lama, karena pada tahun 1618 terdapat dekrit kekaisaran yang melarang praktik Katolik dan gereja tersebut dirobohkan.

Rekonstruksi

sunting

Pada tahun 1870 sebuah gereja Romanesque baru dibangun oleh Jesuit Perancis Adrien de Carrère di situs yang lebih besar yang mencakup bekas situs gereja Ricci dan juga reruntuhan kuil Buddha lama. Gereja itu ditahbiskan sebagai Gereja Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda. Selama Perang Ekspedisi Utara (1926–1927), bangunan ini mengalami kerusakan parah dan bahkan digunakan sebagai istal selama jangka waktu tertentu. Setelah itu, pada tahun 1928, bangunan tersebut dipugar oleh Pemerintah Nasional dan tampilannya saat ini masih sama seperti setelah pemugaran terakhir, meskipun sempat mengalami kerusakan dan penutupan selama Revolusi Kebudayaan.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting