Kayuuwi, Kawangkoan Barat, Minahasa
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kayuuwi adalah desa di kecamatan Kawangkoan Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia.
Kayuuwi | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Utara | ||||
Kabupaten | Minahasa | ||||
Kecamatan | Kawangkoan Barat | ||||
Kode pos | 95692 | ||||
Kode Kemendagri | 71.02.22.2001 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Kayuuwi berada di jantung Minahasa, berada di ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Kayuuwi memiliki kantor yang representatif, yang mana pula di setiap jaga juga memiliki kantor yang permanen. Kayuuwi adalah sebuah desa yang memiliki keteraturan sosial yang tertata baik. Pada tahun 2008 Kayuuwi masuk 10 besar dalam lomba desa tingkat nasional.
Geografi
suntingLetak Wilayah
suntingDesa Kayuuwi berada di tengah-tengah tanah yang Minahasa yang termasuk dalam Wilayah Kecamatan Kawangkoan Barat, berbatasan dengan:
Utara | Desa Kiawa |
Timur | Kelurahan Talikuran dan Kelurahan Sendangan |
Selatan | Desa Kanonang Satu |
Barat | Desa Tombasian Atas |
Berada pada ketinggian kira-kira 700 meter di atas permukaan laut dengan iklim dingin/ sejuk. Suhu rata-rata 27 * C.
Luas Wilayah
suntingWilayah Desa Kayuuwi seluas 384 Ha yang terdiri dari:
- Luas Pemukiman = 17 Ha
- Luas Perairan = 87 Ha
- Luas Ladang = 197 Ha
- Lain-lain = 54 Ha
Jumlah = 384 Ha
dengan tanah bersertifikat = 117 Ha
Penduduk
suntingJumlah penduduk pada akhir tahun 2007
- Jumlah KK = 573
- Pria = 961 Jiwa
- Wanita = 961 Jiwa
Jumlah = 1.922 Jiwa
Sosial Budaya
suntingAgama
suntingPenduduk Kayuuwi & Kayuuwi Satu mayoritas beragama Kristen yang terbagi atas beberapa denominasi gereja yang antaranya adalah sebagai berikut:
- Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) = 1.901 Jiwa
- Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) = 12 Jiwa
- Gereja Katolik = 4 Jiwa
- Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) = 3 Jiwa
Pekerjaan
sunting- Petani = 725 orang
- Tukang = 239 orang
- Peternak = 94 orang
- Pegawai negeri sipil / TNI = 49 orang
- Pegawai swasta = 343 orang
Jumlah = 1.450 orang
- Rorimpandei ( Tonaas) Tahun 1975 s/d 1830
- Arnold Palar ( Tonaas) 1830 s/d 1862
- Barnabas Lintang ( Tonaas/Hukum Tua) 1862-1892
- Estevanus Lapian ( Hukum tua ) 1892-1916
- Herman Watung ( Hukum Tua ) 1916-1922
- Elvianus Lapian ( Hukum Tua ) 1922-1932
- Markus Lapian ( Hukum Tua) 1932-1954
- Dan Alexander Aring ( Hukum Tua) 1954-1963)
- Ayub Fedro Assa ( Hukum Tua ) 1963-1976
- Johanis Hendrik Watung ( Hukum Tua ) 1976-1979
- Hans Wiliam Lapian ( Kades) 1979-1990
- Alex Josep Walukouw ( Kades ) 1990-1999
- Rembet Christian ( Kades ) 1999-2003
- John J Watung (PLH) Maret 2003-Oktober 2003
- Hengky Rondonuwu ( Pejabat ) 2003- Mei 2007
- Leopold Watung, BA ( Kades) Jan 2007-
- Ronni Lumowa (PLH)
- Willem A. Raintung (PLH)
- Ronni Rorimpandey (PLT)
- Willem A. Raintung (Hukum Tua)
- Stenli Jel Watung (Hukum Tua)
Kayuuwi Ro’ong Palelon
Di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Berdiri kokoh sebuah desa yang merupakan jantung dari kabupaten minahasa, desa yang menjadi bagian dari kecamatan Kawangkoan. Sebuah desa yang cukup dikenal di Sulawesi Utara bahkan sampai kepenjuru dunia, dikenal karena keberadaanya. Desa yang dikenal menghasilkan tenaga-tenaga terampil dibidang pertukangan dan karya-karyanya dibidang property.
Selain dikenal dengan itu desa ini juga dikenal juga dengan air terjunnya yang begitu indah seakan melukiskan sebuah karya sang pencipta yang tak bisa direpro kembali olh manusia, walaupun ada yang lain yang mempunyai nilai estetika yang tinggi tak dapat menandingi keindahannya.
Serta banyak pula penghargaan dari pemerintah pusat dari berbagai lomba yang pernah diikuti, dan juga merupakan desa percontohan dimasa itu. Dengan bermodalkan hierarki desa swasembada lima.
Sebuah desa yang terletak dijalur sirkum mediratenia yang menghubungkan salah satunya darerah Sulawesi dengan menghubungkan dua gunung yang cukup terkenal dan masih aktif yaitu gunung Lokon dan Soputan. Dengan beradanya desa ini di antara kedua gunung ini membawa berkah untuk bercocok tanam disektor pertanian, ini dibuktikan dengan kesuburan tanahnya.
Kayuuwi dikelilingi oleh perbukitan, yang mana hampir semua dikiri-kanannya dikelilingi dengan bukit-bukit seperti Kelelondei, manimporok, Tonderukan yang mengikuti lembah Toang dan Nimanga sehingga menghasilkan udara dan hembusan angin yang sejuk.
Tekstur tanah berpasir bercampur tanah liat merupakan keadaan tanahnya, udara dingin menjadi ciri khas daerah pegunungan yang menjadi bagian dari desa Kayuuwi.
Kayuuwi bukan merupakan satu pulau tersendiri melainkan merupakan bagian kecil dari sebuah pulau yang mempunyai batas yang berbatas darat dengan darat, dimana di sebelah utaranya berbatasan dengan desa Kiawa ditandai oleh sungai nimanga, bagian timur berbatasan dengan kelurahan Talikuran. Sedang di sebelah baratnya berbatasan berbatasan langsung dengan desa Tombasian dan Tareran serta di sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kepolisian Kanonang.
Kayuuwi memiliki sebuah kantor yang permanen dilengkapi dengan balai pertemuannya yang cukup representative. Adapun kantor ini dibangun sendiri dengan sumber dana Swadaya masyarakat. Juga disetiap jaganya yang terdiri dari enam jaga mempunyai kantor jaganya sendiri dengan bentuk fisik permanen dilengkapi dengan peralatan pesta dan peralatan acara lainnya yang terbilang memadai.
Kayuuwi ro’ong ta waya ro’ong paaruyen ro’ong palelon cita imbaya.
Referensi
sunting- ^ Kantor Desa Kayuuwi
- ^ http://viarodei.blogspot.com