Kebijakan Australia Putih

Kebijakan Australia Putih adalah istilah yang mencakup beberapa kebijakan pemerintah Australia yang lebih memilih imigran dari negara-negara Eropa tertentu, khususnya Britania Raya. Ini merupakan upaya masyarakat Australia membentuk identitasnya setelah proses federasi. Kebijakan ini disahkan tahun 1901 tidak lama setelah Federasi Australia, dan kebijakan ini dihapus secara bertahap pada tahun 1949 sampai 1973.[2] Sejarawan Perang Dunia I resmi Australia, Charles Bean, menjelaskan niat awal kebijakan ini sebagai "suatu langkah besar untuk mempertahankan standar ekonomi, masyarakat, dan kebudayaan Barat yang tinggi (termasuk menyingkirkan bangsa Oriental dengan cara apapun)."[3]

Lencana ini dibuat tahun 1910 oleh Australian Natives' Association yang beranggotakan penduduk kulit putih kelahiran Australia. Perdana Menteri Alfred Deakin adalah anggotanya. Lencana ini menampilkan slogan "White Australia" pada waktu itu.[1]
Bagian dari seri tentang
Segregasi ras
Australia
Kebijakan Australia Putih, Freedom Ride (Australia)
Afrika Selatan
Amerika Serikat
Tempat lain
Dunia Arab, Irlandia, Israel, Amerika Latin, Rhodesia, Britania Raya

Persaingan tambang emas antara penambang Inggris dan Tiongkok, serta penolakan serikat buruh atas pengerahan tenaga kerja Penduduk Pulau Pasifik di perkebunan gula Queensland, menguatkan kembali tuntutan masyarakat untuk menghapus atau mengurangi imigran berupah rendah dari Asia dan pulau-pulau Pasifik. Tidak lama setelah menjadi federasi, pemerintah Australia mengesahkan Undang-Undang Pembatasan Imigrasi 1901. Pengesahan RUU ini menjadi awal dari pelaksanaan Australia Putih sebagai kebijakan resmi pemerintah Australia. Tindakan-tindakan selanjutnya memperkuat kebijakan ini sampai Perang Dunia Kedua pecah.[4] Kebijakan tersebut lebih mengutamakan migran Britania daripada migran lainnya selama empat dasawarsa pertama abad ke-20. Pada Perang Dunia Kedua, Perdana Menteri John Curtin menegaskan kembali kebijakan ini dan menyatakan bahwa, "Negara ini selamanya akan menjadi rumah bagi keturunan orang-orang yang datang dengan damai dan hendak membangun tempat tinggal bangsa Britania di Laut Selatan."[2]

Kebijakan ini dihapus secara bertahap oleh beberapa periode pemerintahan selanjutnya setelah Perang Dunia Kedua berakhir dengan mengizinkan imigrasi non-Britania non-putih pertama. Program imigrasi multietnis pascaperang besar-besaran pun dilaksanakan. Pemerintahan Menzies dan Holt menghapus kebijakan ini antara tahun 1949 sampai 1966. Pemerintahan Whitlam mengesahkan undang-undang yang menjamin bahwa ras tidak akan dijadikan pertimbangan imigrasi ke Australia pada tahun 1973. Tahun 1975, pemerintahan Whitlam mengesahkan Undang-Undang Diskriminasi Ras yang melarang syarat seleksi berdasarkan ras. Puluhan tahun kemudian, Australia masih menjalankan imigrasi multietnis berskala besar. Program migrasi Australia saat ini mengizinkan orang-orang dari negara manapun untuk pindah ke Australia tanpa memandang kebangsaan, suku, budaya, agama, atau bahasa asalkan mereka memenuhi ketentuan hukum.[2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ See Museum Victoria description
  2. ^ a b c "Fact Sheet 8 – Abolition of the 'White Australia' .Policy". Australian Immigration. Commonwealth of Australia, National Communications Branch, Department of Immigration and Citizenship. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-01. Diakses tanggal 27 March 2013. 
  3. ^ C. E. W. Bean; ANZAC to Amiens; Penguin Books; 2014 edition; p. 5
  4. ^ Wendy Lewis, Simon Balderstone and John Bowan (2006). Events That Shaped Australia. New Holland. hlm. 102. ISBN 978-1-74110-492-9. 

Bacaan lanjutan

sunting
  • Stefanie Affeldt (2010) "A Paroxysm of Whiteness. 'White' Labour, 'White' Nation and 'White' Sugar in Australia", Wages of Whiteness & Racist Symbolic Capital, ed. by Wulf D. Hund, Jeremy Krikler, David Roediger. Berlin. ISBN 978-3-643-10949-1
  • Stefanie Affeldt (2014). Consuming Whiteness. Australian Racism and the 'White Sugar' Campaign. Berlin. LIT. ISBN 978-3-643-90569-7. 
  • John Bailey (2001). The White Divers of Broome. Sydney, MacMillan. ISBN 0-7329-1078-1. 
  • Jane Doulman and David Lee (2008). Every Assistance & Protection: a History of the Australian Passport. Australian Government, Department of Foreign Affairs and Trade / Federation Press. 
  • Ian Duffield (1993). Skilled Workers or Marginalised Poor? The African Population of the United Kingdom, 1812–1852. Immigrants and Minorities Vol. 12, No. 3; Frank Cass. 
  • John Fitzgerald (2007). Big White Lie: Chinese Australians in White Australia. Sydney. ISBN 0-86840-870-0. 
  • Wulf D. Hund (2006): White Australia oder der Krieg der Historiker. In: Blätter für deutsche und internationale Politik, 3.
  • Laksiri Jayasuriya, David Walker, Jan Gothard (Eds.) (2003): Legacies of White Australia. Crawley, University of Western Australia Press.
  • James Jupp and Maria Kabala (1993). The Politics of Australian Immigration. Australian Government Publishing Service. 
  • Gwenda Tavan (2005). The Long, Slow Death of White Australia. Scribe. ISBN 1-920769-46-3. 
  • Myra Willard (1923). History of the White Australia Policy to 1920. Melbourne University Press. ISBN 0-522-83830-8.  (old but still very useful)
  • Keith Windschuttle (2004). The White Australia Policy. Macleay Press. 

Pranala luar

sunting