Kebudayaan Proto-Villanova
Kebudayaan Proto-Villanova adalah kebudayaan arkeologis Zaman Perunggu Akhir yang ditemukan di Semenanjung Italia, kira-kira dimulai pada paruh pertama abad ke-12 SM dan berlangsung hingga abad ke-10 SM. Kebudayaan ini merupakan kelanjutan dari Kebudayaan Urnenfelder (1300-750 SM).
Jangkauan geografis | Eropa |
---|---|
Periode | Zaman Perunggu |
Tanggal | k. 1200–901 SM |
Didahului oleh | Kebudayaan Urnenfelder |
Diikuti oleh | Kebudayaan Villanova, Kebudayaan Latiale, Kebudayaan Atestina |
Sejarah
suntingKebudayaan Proto-Villanova adalah kelanjutan dari Kebudayaan Urnenfelder. Kesamaan penemuan alat kepurbakalaan juga telah ditemukan di daerah Bayern-Austria Hulu[1] dan Danube tengah.[1][2] Hipotesis lain menjelaskan bahwa kebudayaan itu merupakan turunan dari Kebudayaan Terramare di Lembah Po.[3][4] Berbagai ahli bahasa dan arkeolog, seperti Marija Gimbutas, mengaitkan kebudayaan ini dengan migrasi atau penyebaran masyarakat penutur Proto-Italik ke Semenanjung Italia.[1]
Situs purbakala Proto-Villanova terdapat di seluruh semenanjung Italia, sebagian besar ditemukan di bagian utara-tengah, dan pada jumlah yang lebih sedikit, di Semenanjung Italia bagian selatan dan Sisilia Timur. Di antara yang paling penting dari situs ini adalah: Frattesina (Veneto), Bismantova dan Ripa Calbana (Emilia-Romagna), Cetona dan Saturnia (Toskana), Monti della Tolfa (Lazio), Pianello di Genga dan Ancona (Marche), Ortucchio (Abruzzo), Timmari (Basilicata), Canosa (Apulia), Tropea (Calabria) dan Milazzo (Sisilia).
Permukiman kebudayaan ini biasanya berukuran kecil, umumnya dibangun di atas bukit dan dibatasi oleh benteng. Perekonomian sebagian besar didasarkan pada kegiatan pertanian sederhana, metalurgi, dan perdagangan.
Masyarakat Proto-Villanova mempraktekkan kremasi. Abunya ditempatkan dalam guci, sering kali dihiasi dengan desain-desain bangun datar sederhana, dan kemudian dikubur di dalam tanah.
Kelanjutan
suntingSetelah periode keseragaman yang cukup besar dari utara ke selatan, kebudayaan Proto-Villanova selanjutnya menunjukkan proses regionalisasi. Dimulai dari k. 950 SM, muncul kebudayaan daerah baru seperti Villanova, Atestina, dan Latiale. Meskipun kebudayaan baru ini memiliki banyak kesamaan dengan kebudayaan Proto-Villanova sebelumnya, terutama kebiasaan pemakaman, kebudayaan-kebudayaan ini juga menunjukkan perkembangan tersendiri yang berbeda-beda.
Genetika
suntingSebuah penelitian genetika yang diterbitkan di Science pada bulan November 2019 meneliti sisa-sisa tulang-belulang seorang wanita dari kebudayaan Proto-Villanova yang terkubur di Martinsicuro, Semenanjung Italia, k. 930 SM–839 SM, di daerah Pikenum. Wanita itu membawa haplogroup ibu U5a2b.[5]
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ a b c M. Gimbutas Bronze Age Cultures in Central and Eastern Europe pp. 339–345
- ^ John M. Coles The Bronze Age in Europe: An Introduction to the Prehistory of Europe C. 2000–700 BC, pp. 422
- ^ Andrea Cardarelli The collapse of the Terramare culture and growth of new economic and social system during the late Bronze Age in Italy
- ^ Francesco di Gennaro. "Protovillanoviano", Enciclopedia dell'arte antica, Treccani, Rome, 1996
- ^ Antonio et al. 2019, Table 2 Sample Information, Row 36.
Daftar pustaka
sunting- Antonio, Margaret L.; et al. (8 November 2019). "Ancient Rome: A genetic crossroads of Europe and the Mediterranean". Science. American Association for the Advancement of Science. 366 (6466): 708–714. doi:10.1126/science.aay6826. PMC 7093155 .