Nusa Penida, Klungkung

kecamatan di Kabupaten Klungkung, Bali
(Dialihkan dari Kecamatan Nusa Penida)

8°40′23″S 115°33′31″E / 8.673137°S 115.558608°E / -8.673137; 115.558608

Nusa Penida
ᬦᬸᬲᬧᭂᬦᬶᬤ
Peta lokasi Kecamatan Nusa Penida
Negara Indonesia
ProvinsiBali
KabupatenKlungkung
Pemerintahan
 • CamatI Komang Widyasa Putra[1]
Populasi
 (2023[2])
 • Total64.580 jiwa
Kode pos
80771
Kode Kemendagri51.05.01 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS5105010 Edit nilai pada Wikidata
Luas202,8375
Kepadatan222 jiwa/km²
Desa/kelurahan16 desa[3]
Situs webnusapenida.klungkungkab.go.id
Peta
PetaKoordinat: 8°43′50″S 115°32′4″E / 8.73056°S 115.53444°E / -8.73056; 115.53444

Nusa Penida (aksara Bali: ᬦᬸᬲᬧᭂᬦᬶᬤ translit: Nusapĕnida) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Klungkung, provinsi Bali, Indonesia. Luasnya adalah 202,84 km². Penduduknya berjumlah 59.500 jiwa (Sensus BPS 2022). Kecamatan ini meliputi 3 gugus pulau, yakni Nusa Penida (luas 191,4625 km2), Nusa Lembongan (8,6875 km2), dan Nusa Ceningan (2,6875 km2).[4]

Pada zaman dahulu, Nusa Penida berstatus sebagai koloni dari Kerajaan Klungkung. Pulau ini dipandang potensial sebagai wilayah pengasingan bagi orang-orang yang dianggap bermasalah dari Klungkung, Gianyar, dan Bangli (Sedimen, 1984). Nusa Penida dianggap memiliki kelebihan karena jauh dari Bali daratan, arus lautnya deras, dan bergelombang laut tinggi, sehingga sulit bagi para tahanan untuk meloloskan diri. Alasan lainnya, kondisi geografi Nusa Penida yang tandus dan musim kemarau yang relatif panjang, fitambah lagi stereotip bahwa Nusa Penida menjadi pusat ilmu hitam pada masa itu, sehingga cocok dijadikan sebagai koloni tahanan. Faktor inilah yang membuat pemerintah Hindia Belanda menyebutnya sebagai bandieten eiland ('pulau penjahat').[5]

Geografi

sunting

Batas wilayah

sunting

Batas wilayah Kecamatan Nusa Penida adalah sebagai berikut:

Utara Selat Badung
Timur Samudra Hindia
Selatan Samudra Hindia
Barat Selat Badung

Pemerintahan

sunting

Pembagian administratif

sunting

Kecamatan Nusa Penida terbagi menjadi 16 desa, yaitu:

Demografi

sunting

Pada tahun 2015, penduduk di kecamatan ini diperkirakan sebanyak 4.623 jiwa terdiri dari 2.209 laki-laki dan 2.414 perempuan dengan sex ratio 91.[6]

Kelompok etnis

sunting

Nusa Penida utamanya dihuni oleh Nak Nusé, sub-suku Bali yang merupakan penduduk asli pulau ini. Sedangkan pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan adalah campuran suku Bali daratan dan penduduk asli Nusa Penida.

Menurut data oleh Kementerian Dalam Negeri per 31 Desember 2023, penganut Hindu berjumlah 63.532 jiwa (98,37%), Islam 960 jiwa (1,49%), Protestan 66 jiwa (0,10%), Katolik 16 jiwa (0,2%), Buddha 3 jiwa (0,005%), penghayat kepercayaan 2 jiwa (0,003%), dan Konghucu 1 jiwa (0,002%).[2]

Bahasa

sunting

Masyarakat Nusa Penida pada umumnya mengunakan bahasa Bali dialek Nusa Penida (basa Nosa).[7] Sedangkan masyarakat Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan mengunakan bahasa campuran antara bahasa Bali daratan dengan pengaruh bahasa Bali Nusa Penida.

Referensi

sunting
  1. ^ "Kecamatan Nusa Penida – Kabupaten Klungkung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-06. Diakses tanggal 2022-07-04. 
  2. ^ Lompat ke: a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 31 Desember 2023. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama BPS 2020
  4. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  5. ^ "Nusa Penida, Kecamatan Rasa Kepulauan – Istimewakah?". tatkala.co (dalam bahasa Inggris). 2020-06-12. Diakses tanggal 2020-06-12. 
  6. ^ "Kecamatan Nusa Penida dalam Angka 2015". Badan Pusat Statistik Indonesia. 2015. Diakses tanggal 19 Mei 2020. 
  7. ^ ""Basa Nosa", Bahasa Bali Dialek Nusa Penida yang Mirip Dialek Bali Aga?". I Ketut Serawan. 17 Mei 2020. Diakses tanggal 4 Juli 2022. 

Pranala luar

sunting