Kecelakaan Vickers Viscount Samudra Hindia 1971

Pada tanggal 10 November 1971, Vickers Viscount Merpati Nusantara Airlines, dengan registrasi PK-MVS, jatuh di Samudra Hindia di lepas pantai Padang, Sumatra, Indonesia, setelah mereka memberitahu kepada pengatur lalu lintas udara mereka tidak dapat sampai ke tujuan karena cuaca buruk. Seluruh dari 69 orang yang ada di atas pesawat tewas dalam kejadian tersebut.

Kecelakaan Vickers Viscount Samudra Hindia 1971
Vickers Viscount, pesawat yang mirip dengan yang mengalami kecelakaan
Ringkasan kecelakaan
Tanggal10 November 1971; 52 tahun lalu (1971-11-10)
LokasiLepas pantai Padang, Sumatra, Indonesia
Penumpang62
Awak7
Tewas69 (semua)
Selamat0
Jenis pesawatVickers Viscount
OperatorMerpati Nusantara Airlines
RegistrasiPK-MVS
AsalBandar Udara Kemayoran, Jakarta, Indonesia
TujuanBandar Udara Tabing, Padang, Indonesia

Pada saat itu, kecelakaan ini adalah yang terburuk dalam sejarah Indonesia; sekarang kejadian ini adalah yang terburuk kesembilan dalam sejarah kecelakaan penerbangan di Indonesia. Masih terburuk ketiga untuk kecelekaan yang menimpa Vickers Viscount.[1]

Kecelakaan

sunting

Pesawat terbang antara Bandar Udara Kemayoran di Jakarta dan Bandar Udara Tabing di Padang.[1] Lima menit sebelum tiba di Padang, pengatur lalu lintas udara kehilangan kontak radio dengan pesawat ini.[2] Pengontrol di Bandar Udara Talang Betutu, Palembang, melaporkan bahwa pesawat tersebut mengirimkan tanda bahaya. Awak pesawat melaporkan tidak dapat melihat daratan karena cuaca buruk dan jarak pandang rendah.[3] Pesawat ini kemudian jatuh di Samudra Hindia,[4] menewaskan seluruh 62 penumpang dan tujuh kru yang berada di dalam pesawat.[1]

Penumpang dan kru

sunting

Semua penumpang yang berada di dalam pesawat berkewarganegaraan Indonesia, kecuali dokter berkewarganegaraan Jerman Barat dan istrinya, serta seorang pilot helikopter berkewarganegaraan Britania Raya yang bekerja di Indonesia. Delapan anak-anak menjadi penumpang di dalam pesawat ini. Di antara para penumpang terdapat seniman Minangkabau, Huriah Adam dan Rektor IAIN Imam Bonjol Padang Baharuddin Syarif.[2]

Kewarganegaraan[2] Kematian Total[2]
Penumpang[2] Kru[2]
  Indonesia 59 7 66
  Jerman Barat 2 0 2
  Britania Raya 1 0 1
Total 62 7 69

Pencarian

sunting

Tiga hari setelah kecelakaan serpihan pesawat ditemukan mengambang 75 mil dari lepas pantai Sumatra, Indonesia. Nelayan menemukan kursi dari pesawat ini di antara Pulau Baringin dan Pulau Katang-Katang. Angkatan Laut Indonesia menemukan pakaian dan jaket keselamatan pesawat ini.[2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Accident description". Aviation Safety Network. Diakses tanggal 1 January 2011. 
  2. ^ a b c d e f g "Plane Wreckage Found In Ocean". Newspaper Archive. 13 November 1971. Diakses tanggal 1 January 2011. 
  3. ^ Associated Press (11 November 1971). "Airliner Lost With 69 Aboard". The Press-Courier. Diakses tanggal 1 January 2011. 
  4. ^ "Turbo-prop feared lost, 69 on board". The Windsor Star. 11 November 1971. Diakses tanggal 1 January 2011.