Kelabang raksasa amazon
Kelabang raksasa amazon | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Subfilum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | S. gigantea
|
Nama binomial | |
Scolopendra gigantea |
Scolopendra gigantea, dikenal juga sebagi lipan kaki kuning raksasa peru, lipan raksasa amazon, atau Kelabang raksasa amazon adalah salah satu lipan (Kelabang) terbesar dari genus Scolopendra dengan panjang hingga 30 sentimeter (12 in).[1] Spesies ini ditemukan di berbagai tempat di Amerika Selatan dan Karibia, di mana ia memangsa berbagai macam hewan, termasuk artropoda lain, amfibi, mamalia dan reptil.[2]
Persebaran dan habitat
suntingScolopendra gigantea dapat ditemukan di hutan hujan tropis atau sub-tropis dan hutan kering tropis.[3]
Lipan ini secara alami ditemukan di utara Amerika Selatan. Spesimen lipan ini telah teridentifikasi terutama di Aruba, Brazil, Curaçao, Colombia, Venezuela (termasuk Pulau Margarita) dan Trinidad.[1] Catatan dari Saint Thomas, Haiti, Republik Dominika, Meksiko, Puerto Rico dan Honduras dianggap sebagai kesalahan dalam identifikasi spesimen atau kesalahan label.[1]
Perilaku dan makanan
suntingHewan ini termasuk karnivora yang memakan segala hewan yang dapat dia kalahkan dan bunuh. Lipan ini mampu membunuh invertebrata lain seperti serangga besar, laba-laba, kaki seribu, kalajengking, dan bahkan tarantula. Scolopendra gigantea juga bisa membunuh vertebrata kecil seperti kadal kecil, katak (katak yang berukuran hingga 95 mm), ular (hingga sepanjang 25 cm), burung hingga seukuran burung pipit, tikus, dan kelelawar.[2] Individu besar S. Gigantea telah dikenal menggunakan strategi unik untuk menangkap kelelawar di mana mereka memanjat langit-langit gua dan memegang atau membawa mangsa mereka yang lebih berat hanya dengan beberapa kaki yang melekat pada langit-langit gua.[2]
Bisa/racun
suntingSetidaknya satu kematian manusia telah dikaitkan dengan bisa lipan ini. Pada tahun 2014, seorang anak berusia empat tahun di Venezuela meninggal setelah digigit lipan raksasa yang bersembunyi di dalam kaleng soda terbuka. Para peneliti di Universidad de Oriente kemudian mengonfirmasi spesimen tersebut sebagai S. gigantea.[4]
Referensi
sunting- ^ a b c R. M. Shelley & S. B. Kiser (2000). "Neotype designation and a diagnostic account for the centipede, Scolopendra gigantea L. 1758, with an account of S. galapagoensis Bollman 1889 (Chilopoda Scolopendromorpha Scolopendridae)". Tropical Zoology. 13 (1): 159–170. doi:10.1080/03946975.2000.10531129.
- ^ a b c A. Arends; R. J. Márquez (2005). "Predation by giant centipedes, Scolopendra gigantea, on three species of bats in a Venezuelan cave" (PDF). Caribbean Journal of Science. 41 (2): 340–346. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-10-09. Diakses tanggal 2020-07-07.
- ^ Meshew, Catherine. "Scolopendra gigantea". Animal Diversity Web. Diakses tanggal 23 Januari 2024.
- ^ Aguilera, María; Díaz, Gienah (13 November 2014). "Niño de 4 años murió tras ser picado por ciempiés gigante". El Tiempo (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 4 February 2018.
Bacaan lanjutan
sunting- Rodriguez-Acosta, Alexis; Gassette, Julio; Gonzalez, Alberto; Ghisoli, Mauricio (December 2000). "Centipede (Scolopendra gigantea Linneaus 1758) envenomation in a newborn". Revista do Instituto de Medicina Tropical de São Paulo. 42 (6): 341–342. doi:10.1590/S0036-46652000000600007 . PMID 11136521.
Pranala luar
sunting- Media tentang Scolopendra gigantea di Wikimedia Commons