Kelas sosial atau golongan sosial merujuk kepada perbedaan hierarkis (atau stratifikasi) antara insan atau kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Biasanya kebanyakan masyarakat memiliki golongan sosial,[1] tetapi tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis kategori golongan sosial yang sama. Berdasarkan karakteristik stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Beberapa masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial dan sering kali tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena itu masyarakat seperti ini menghindari stratifikasi sosial.[2] Dalam masyarakat seperti ini, semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada pembagian dalam pekerjaan.

Golongan sosial terwujud karena suatu ciri yang dikenakan kepada masyarakat yang bersifat spesifik dari pihak luar. Mirip dengan kategori sosial, dalam golongan sosial sudah muncul suatu ikatan sosial. Hal ini lebih disebabkan oleh adanya suatu kesadaran dalam kelompok golongan sosial sebagai akibat respons terhadap cara pandang orang luar terhadap kelompok.[3]

Konsep

sunting

Masyarakat modern

sunting

Kelas sosial di dalam masyarakat modern telah dianalisa oleh Lloyd Warner. Ia menjadika kota Yankee di Amerika Serikat sebagai pusat kajian. Dalam analisanya, ia menggunakan teknik evaluasi partisipatif dan indeks sifat-sifat status. Ukuran kelas sosial diperoleh dari hasil evaluasi parsitipasif terhadap orang-orang yang mengenal komunitas di sekitarnya. Sedangkan indeks sifat-sifat status menentukan ukuran kelas berdasarkan kondisi sosial dan ekonomi dari tiap anggota komunitas.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ Habermas, J. (2006). "the European Nation State - Its Achievments and Its Limits. On the Past and Future Sovereignty and Citizenship", in G. Balakrishan (ed.) Mapping the Nation. London: Vernon. 281 - 294
  2. ^ Gowdy, John (2006) "Hunter-gatherers and the mythology of the market," in Richard B. Lee and Richard H. Daly (eds.), The Cambridge Encyclopedia of Hunters and Gatherers, pp.391-394. New York: Cambridge University Press
  3. ^ Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari. Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi. Aura Publisher. hlm. 54. ISBN 978-623-211-107-3. 
  4. ^ Rahman, M. T. (2011). Glosari Teori Sosial (PDF). Bandung: Ibnu Sina Press. hlm. 46. ISBN 978-602-99802-0-2. 

Lihat pula

sunting