Kematian akibat kelapa
Kelapa yang jatuh dari pohon mereka dan mengenai orang-orang dapat menyebabkan cedera berat pada punggung, leher, bahu, dan kepala; dan terkadang berakibat fatal.[1]
Usai kajian tahun 1984 tentang "Cedera-cedera Akibat Kejatuhan Kelapa", memunculkan klaim yang merebak perihal sejumlah kematian akibat kejatuhan kelapa. Menurut legenda urban, kejatuhan kelapa menewaskan banyak orang setahun. Legenda tersebut mendapatkan ketenaran usai karya tahun 2002 dari seorang pakar terkenal perihal serangan hijau yang menyatakan bahwa kejatuhan kelapa menewaskan 150 orang setiap tahun di seluruh dunia.[2][butuh sumber yang lebih baik] Statistik tersebut biasanya dibandingkan dengan jumlah kematian yang disebabkan oleh hiu per tahun, yang berjumlah sekitar lima.[3]
Perhatian terhadap risiko fatal karena tekanan gravitas pada kelapa membuat pihak berwajib di Queensland, Australia menebang pohon-pohon kelapa di pantai-pantai pada 2002. Sebuah surat kabar menjuluki kelapa dengan sebutan "buah pembunuh."[4] Laporan-laporan sejarah dari kematian yang sebenarnya akibat kelapa telah ada pada tahun 1770-an.[5]
Referensi
sunting- ^ Barss, P. (November 1984). "Injuries due to falling coconuts". The Journal of Trauma. 24 (11): 990–991. doi:10.1097/00005373-198411000-00012. ISSN 0022-5282. PMID 6502774.
- ^ Michael Perkins (1 October 2006). Surviving Paradise. Lulu.com. hlm. 241–. ISBN 978-1-84728-935-3.
- ^ "International Shark Attack File". Shark Research Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 July 2013. Diakses tanggal 9 January 2014.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaKiller Fruit
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMobileReference2008
Daftar pustaka
sunting- David Del Monté (11 February 2013). Coconuts Kill More People Than Sharks. AuthorHouse. ISBN 978-1-4772-1553-1. (fiction)