Kenang Langit
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Kenang Langit adalah judul novel karya penulis Kirana Kejora yang diterbitkan pada bulan Maret 2014. Novel setebal 316 halaman dengan ISBN 978-602-12-9809-1 ini diterbitkan oleh Penerbit Zettu. Kenang Langit bercerita tentang persahabatan empat anak Anyer yang cukp inspiratif.
Pengarang | Kirana Kejora |
---|---|
Ilustrator | Oesman |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | Zettu |
Tanggal terbit | Maret 2014 |
Halaman | 316 halaman |
ISBN | ISBN 978-602-1298-09-1 |
Latar belakang
suntingKenang Langit merupakan novel karya penulis Kirana Kejora yang diterbitkan pada bulan Maret 2014. Novel ini bercerita tentang persahabatan empat anak Anyer. Kenang yang memiliki keterbatasan, menderita retardasi memiliki tiga orang sahabat yang selalu menjaganya dan juga menjadikannya sebagai penyemangat. Langit dengan karakter yang temperamental suka membentak Kenang karena penakut. Sebenarnya Langit hanya ingin supaya Kenang lebih tegas mengambil sikap, tidak cengeng sebagai laki-laki. Tapicara Langit lebih sering kasar. Namun demikian, itu tidak membuat Kenang memusuhi Langit. Kenang orang yang sabar dan tidak pedendam. Di awal novel ini menceritakan bagaimana seorang Kenang menyelamatkan Langit. Menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menjamin seseorang tidak bisa berbuat apa-apa. Pesan moralnya, jangan pernah meremehkan mereka yang memiliki keterbatasan. Sampai kemudian Langit menamatkan sekolahnya di SMA favorit dan kuliah kedokteran demi menyembuhkan Kenang. Langit meminta dua sahabatnya, Rubi dan Ali, untuk menjaga Kenang. Sebuah persahabatan yang benar-benar didasarkan ketulusan hati. Novel ini menjadi penyemangat bagi siapa saja, sarat makna dan menyentuh, dengan polesan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Ada pula selipan kisah cinta monyet Langit dan Keiko. Kirana mengemas pada akhir cerita dengan penyelesaian terbuka, di mana pada bab Surat Kenang', tak tertulis sepenggal kalimat pun kecuali kalimat "Kenang Langit”. Seperti novel lainnya, Kenang Langit merupakan novel yang menginspirasi, memberikan dorongan semangat kepada pembaca.[1][2]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting