Kempeitai
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Kempeitai (憲兵隊 , Kenpeitai, 'Satuan Polisi Militer Angkatan Darat') atau Kempetai[1] adalah polisi militer Angkatan Darat Kekaisaran Jepang (IJA). Organisasi ini juga memiliki polisi rahasia sipil yang mengkhususkan diri dalam operasi klandestin dan rahasia, kontra-pemberontakan, kontra-intelijen, HUMINT, menginterogasi tersangka yang mungkin tentara sekutu, mata-mata atau gerakan perlawanan, menjaga keamanan kamp tawanan perang, melakukan penggerebekan untuk menangkap target bernilai tinggi, dan menyediakan keamanan di lokasi-lokasi penting pemerintah dan militer yang berisiko disabotase di dalam Jepang dan wilayah-wilayah yang diduduki, serta terkenal dengan kebrutalan dan perannya dalam menindas perbedaan pendapat. Tugas Kempeitai yang luas termasuk menjaga disiplin militer, menegakkan hukum wajib militer, melindungi zona militer yang vital, dan menyelidiki kejahatan di antara para prajurit. Di daerah yang diduduki, Kempeitai juga mengeluarkan izin perjalanan, merekrut tenaga kerja, menangkap para pemberontak, meminta makanan dan pasokan, menyebarkan propaganda, dan menekan sentimen anti-Jepang. Pada puncaknya di akhir Perang Dunia II, Kempeitai merupakan korps yang luas dengan sekitar 35.000 personel.
Kempetai | |
---|---|
| |
Aktif | 1881–1945 |
Negara | Kekaisaran Jepang |
Cabang | Angkatan Darat Kekaisaran Jepang |
Tipe unit | Polisi militer |
Peran | Berbagai tugas, termasuk peran militer, sipil, spionase, dan kontra-intelijen |
Jumlah personel | sekitar 35.000 (ca 1945) |
Bagian dari | Kementerian Dalam Negeri (Pulau-pulau di Jepang) Kementerian Perang Jepang (wilayah luar negeri) |
Dibubarkan | 15 Agustus 1945 |
Didirikan pada tahun 1881 selama era Meiji, ukuran dan tugas Kempeitai tumbuh pesat seiring meluasnya militerisme Jepang. Selama Perang Dunia II, organisasi ini mengelola kamp tawanan perang dan kamp interniran sipil Jepang, yang dikenal karena perlakuan buruk terhadap tahanan, dan juga bertindak sebagai polisi politik di militer dan wilayah pendudukan. Mereka melakukan penyiksaan, eksekusi kilat, dan pembalasan dendam serta pembantaian terhadap warga sipil, serta menyediakan wanita penghibur dan subjek uji manusia untuk Unit 731. Kempeitai dibubarkan setelah perang, dan banyak pemimpinnya diadili dan dihukum atas kejahatan perang.
Meskipun secara kelembagaan merupakan bagian dari Angkatan Darat, Kempeitai juga menjalankan fungsi polisi militer terbatas untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (IJN). Anggota korps Kempeitai disebut kempei (憲兵).
Kempeitai didasarkan pada Gendarmeri Nasional Prancis.[2]
Organisasi
suntingKempetai memiliki markas di setiap daerah militer. Pucuk pimpinan suatu markas adalah seorang mayor jenderal (少将 , shōshō), dengan seorang kolonel (大佐 , taisa) sebagai pejabat eksekutif. Satu markas terdiri dari dua atau tiga kantor cabang, yang masing-masing dipimpin oleh letnan kolonel (中佐 , chūsa) dengan jumlah personel sekitar 375 orang.
Kantor cabang dibagi menjadi beberapa buntai (分隊 ) yang terdiri dari 65 orang. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang kapten (大尉 , taii) dengan seorang letnan satu (中尉 , chūi) sebagai pejabat eksekutif. Buntai kemudian dibagi menjadi detasemen detasemen (分遣隊 , bunkentai) yang terdiri dari 20 orang, dipimin oleh seorang letnan dua (少尉 , shōi), dengan bintara tinggi (准士官 , junshikan) sebagai pejabat eksekutif. Masing-masing detasemen berisi tiga regu: unit kepolisian (警務班 , keimu-han), unit administrasi (内勤班 , naikin-han), dan unit khusus (特務班 , tokumu-han).
Beberapa satuan Kempetai memiliki personel yang berasal dari penduduk lokal daerah pendudukan. Personel ini merupakan pasukan resmi dan dianggap sebagai bagian dari organisasi, tetapi hanya memiliki pangkat tertinggi sersan mayor (曹長 , sōchō).
Para tahun 1937, Kempetai memiliki 315 perwira dan 6000 prajurit. Mereka dikenal sebagai Disipliner Sipil. Pihak Sekutu memperkirakan bahwa pada akhir Perang Dunia II, setidaknya ada 7.500 anggota Kempetai,[3] termasuk personel yang menyamar.
Peralatan khusus
suntingKempeitai memiliki peralatan khusus untuk berbagai keperluan.[butuh rujukan]
Radio
sunting- Radio gelombang pendek jarak jauh
- Radio gelombang pendek jarak dekat
Peralatan elektronik
suntingBuku pegangan
sunting- Buku Pegangan Angkatan Darat
- Buku Pegangan Layanan Diplomat
- Angkatan Laut:
- Mesin sandi "JADE"
- Mesin sandi "CORAL"
- Mesin sandi "Tipe 91" atau "RED"
- Diplomat:
- Mesin sandi "PURPLE" or "J"
- "GREEN" yakni versi Jepang dari mesin Enigma
- Kode Khusus:
- Kode Purple
- Kode Red
- Kode J
Senjata yang biasa digunakan
suntingReferensi
sunting- ^ "kempetai". KBBI Daring.
- ^ https://www.cambridge.org/core/services/aop-cambridge-core/content/view/29C6E969297882D2AC4ED11AFED4A1F0/S0738248023000524a.pdf/an_instrument_of_military_power_the_development_and_evolution_of_japanese_martial_law_in_occupied_territories_18941945.pdf
- ^ The Japanese achievement, Hugh Cortazzi, hlm. 231